Di sebuah toko perhiasan yang terletak di dalam mal ternama di Jakarta, Alvin terlihat sedang memilih-milih cincin yang cocok untuk melamar Via.Sempat bingung, Alvin meminta pendapat seorang pegawai di sana. Setelah menimang-nimang, pilihan Alvin jatuh pada cincin emas dengan satu permata yang menghias.
Alvin sudah membayangkan betapa romantisnya momen di mana nanti ia melingkarkan cincin itu di jari manis Via.
Cincin yang bertengger di dalam kotak kecil berbentuk hati itu sudah ia dapatkan.
"Terima kasih ...." Alvin bergegas setelah selesai dengan pembayaran dan menerima tote bag kecil pembungkus kotak cincinnya.
"Vi? malam ini aku mau ngajak kamu dinner, kamu bisa?" tanyanya dalam sambungan telepon.
"Bisa, ada yang mau kuomongin juga,Vin."
"Oke, aku jemput?"
Via terdiam sesaat lalu hanya menjawab singkat. "Oke."
Langkah Alvin kini terayun menuju tempat selanjutnya, yaitu sebuah resto mewah dengan view menawan di malam hari. Di sana, Via bisa melihat pemandangan kota Jakarta dari ketinggian. Alvin sengaja mem-booking tempat itu untuk privat dinner-nya dengan Via nanti.
"Beres!" Binar bahagia sudah membias di wajah Alvin. Rasanya sudah tidak sabar menanti waktu itu tiba. Waktu di mana ia akan melamar wanita yang amat ia cintai.
***
Perasaan Via berkecamuk, batinnya berperang. Situasi ini begitu menyiksa. Via tidak bisa membayangkan wajah Alvin nanti.
Dinner ini tidak lebih seperti menghitung mundur perasaan Alvin yang akan ia hancurkan.
Tangannya mencengkeram kuat pagar balkon kamar. Tatapannya kosong mengarah pada air kolam renang yang tenang.
Sebuah panggilan membuatnya tersadar dari lamunan.
"Iya, aku keluar sekarang." Via bergegas meninggalkan kamarnya. Berjalan keluar menuju pintu gerbang rumahnya.
Via sudah tampil cantik dengan dress putih selutut bahan tile dengan potongan lengan panjang--hasil rancangannya sendiri.
Sementara Alvin tampil simpel dengan balutan kemeja hitam yang ia padukan dengan jaket bomber warna senada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa (COMPLETED)
RomanceBagi Alvin, Via adalah satu nama yang mewakili segala rasa. Cinta, rindu, bahagia, sedih, kecewa bahkan hancur.