*flashback off*
[Author's POV]
"Kirei, maaf aku tidak mau mati sekarang. Tapi tolong dengark—"
Duaghh
"Puh—!" Kirei menonjok pipi Albion dengan kencang, sampai laki-laki yang masih berbaring dilantai itu pipinya lebam, dan mimisan.
"Kalau pisau tidak mempan, akan kugunakan tanganku!" Kirei kembali melayangkan tinjunya pada Albion.
'Sakit....! Sakit sekali!' Batin Albion sambil menahan ngilu di wajahnya.
Berkali-kali Kirei menghantam wajah Albion yang sudah penuh darah.
'Sakit....'
Albion menarik nafas panjang lalu mendorong tubuh kirei dengan sihirnya, membuat tubuh gadis itu melayang keatas, waktu singkat itu ia gunakan untuk kabur dan menjauh dari gadis mengerikan yang barusaja menghancurkan wajahnya itu.
"Sial sial sial... sakit sekali!" Albion bergumam sambil menyeka darah yang keluar dari hidungnya dengan lengan kaosnya.
Setelah Kirei kembali mendarat di lantai, ia segera berlari ke arah Albion dengan cepat, bersiap untuk melayangkan tinjunya.
Albion menghilangkan pelindung sihir ditubuhnya dan fokus menggunakan energi sihir di tangannya seperti sebelumnya.
Kirei berhasil melayangkan tinju ke perut Albion berkali-kali, membuat laki-laki itu terbatuk darah.
'Aku tidak kuat lagi... pusing sekali'
Semakin menghindar dan terus mundur menjauh dari Kirei, Albion akhirnya sudah terpojok di meja makan, lagi.
Albion masih sempat memperhatikan sekitarnya, melihat vas-vas pecah, panci, dan alat masak lainnya bergeletakan di lantai, kursi yang patah, ruangan ini sudah sangat kacau.
"Kirei! Dengarkan—"
Duagh!
Duagh!!
Kirei terus menghajar Albion sambil meneteskan airmatanya.
"Ugh! Uhuk!" Albion menyeka darah yang mengalir di sudut bibirnya.
'Ah... sakit sekali....sekali lagi dipukul aku pasti pingsan...'
Albion naik ke atas meja makan, menjauh dari Kirei. Namun gadis yang merupakan lawannya itu tidak mudah menyerah.
"Kumohon matilah!" Kirei melompat ke atas tubuh Albion, bersiap melayangkan tinjunya yang sangat mematikan.
'Aku harus melakukan sesuatu!'
Bruk
Albion menjatuhkan dirinya, dan dalam sekejap menjadi posisi tidur di atas meja makan, punggungnya memang menjadi sakit dan nyeri, namun kesempatan itu ia gunakan dengan sangat baik.
Kedua mata Kirei melebar sempurna, ia tidak memprediksi hal itu.
Bruak!
Albion mendorong kedua tangannya keatas dengan sangat kencang, ia menggunakan energi sihirnya yang tinggal sedikit itu untuk mendorong tubuh Kirei yang ada tepat diatasnya hingga menabrak langit-langit ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heroes Of Avanire
AdventureMark Nicholson, seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun yang tinggal sendirian di sebuah kos kecil dengan penghasilan 4 koin perak sebulan. Kedua orang tuanya meninggal ketika melindungi Mark kecil dari iblis yang menyerang kampung halamannya. Ia...