E. Me after you

2.6K 309 25
                                    

Maaf banyak typo...
Belun sempet Revisi.

Klo bisa, bacanya sembari mendengarkan lagu Winter Bear - Kim Tae Hyung.
.


.
.
.
.

Tok tok

Taehyung mengetuk pelan pintu kamar So Eun sebelum memutar knop pintu itu. Tubuh namja itu menyembul dari pintu sekedar memastikan So Eun tidak dalam aktivitas pribadinya. Setelah melihat So Eun duduk tersenyum ditempat tidur seakan menyapa kedatangannya, barulah Taehyung melangkahkan kakinya kedalam ruangan.

"Kubawakan mantel handuk." Ucapnya meletakkan lipatan mantel disisi kanan wanita itu. Ucapan Taehyung dibalas So Eun dengan senyum, senyum terpaksa itu lagi tentunya. Senyum itu kemudian menghantarkan langkah Taehyung keambang pintu kamar So Eun. Sebelum meninggalkan ruangan, Taehyung menatap So Eun sekali lagi dan memperhatikan senyuman diwajah wanita itu cukup lama.

"Mau makan bersama?"

Dimeja makan, So Eun terlihat melahap makanannya tanpa selera. Sesekali deruan nafas panjang dari hidungnya, menyadarkan Taehyung bahwa sesuatu memang telah mengusik wanita itu. Meski begitu, tidak sekalipun ia ingin bertanya tentang mengapa atau apa yang sebenarnya terjadi. Ia paham betul, bahwa setiap orang butuh waktu untuk bicara. Setiap orang akan membuka mulutnya pada waktu yang tepat baginya.

"Hm!" Taehyung berdeham kuat, yang akhirnya menangkap tatapan mata So Eun. "Aku akan melakukan perjalanan bisnis. Ikutlah denganku."

"Kemana?" Pertanyaan So Eun dibalas Taehyung dengan mengangkat kedua bahunya cepat. "Entahlah..." ucap Taehyung tersenyum.

.
.
.

Taehyung melihat So Eun telah terlelap disofa dengan wajah lelah miliknya. Diraih Taehyung selimut dibagasi kabin kemudian membentangkannya diatas tubuh So Eun.

"Tuan, makan malam telah siap." Ucap salah seorang pramugari menyambangi Taehyung dikabin pribadinya.

"Tunda makan malam untuk sejam kedepan." Ucap Taehyung sembari tak henti menatap wajah So Eun yang sedang amat pulasnya terlelap itu. Menunggu sejam berlalu, Taehyung memutuskan menelaah setiap dokumen yang telah dikemaskan tuan Park untuknya. Dikabin lain yang ditata bagai ruang kerjanya, Taehyung terlihat serius duduk dibangku nyaman itu dengan kacamata baca yang ia kenakan. Sesekali dilihatnya layar laptop didepannya, memonitori kabin tempat So Eun terlelap. Diputuskan Taehyung untuk menyudahi kesibukannya kemudian menuju kabin tempat wanita itu masih terlelap. Ia duduk disebrang sofa sembari membaca majalah didepannya ditemani segelas wine putih.

"Tuan, makan malam telah siap." Sang pramugari menghampiri dengan langkah hati-hati dan bicara setengah suara.

"Baiklah, saya kesana sepuluh menit lagi. Pastikan makannya tetap hangat."

"Baik tuan."

Taehyung menutup majalah dipangkuannya, meletakkan majalah itu diatas meja dan menghampiri So Eun yang masih saja memejamkan mata. Taehyung berjongkok, jemarinya ia daratkan dipipi kanan So Eun sambil mengusap pipi itu dan menyeka rambut So Eun. "Irreona..." (bangunlah). Taehyung membangunkannya dengan setengah suara. Tubuh So Eun sedikit menggeliat dengan mata masih tertutup So Eun bergumam. "Kita sudah sampai?" Masih setengah sadar sepertinya.

"Belum... ayo makan dulu." Ucap Taehyung kembali mengelus pipi So Eun dengan ibu jarinya. Dibuka So Eun perlahan matanya, dan mendapati wajah pria itu tersenyum hangat kearahnya. "Sudah jam berapa?" Tanya So Eun dengan mata sayup miliknya.

"Jam delapan malam." Balas Taehyung dengan suara terlembut yang pernah So Eun dengar dari pria itu.

So Eun memutuskan untuk terduduk sejenak sebelum akhirnya berdiri tegak dan memaksa matanya untuk membuka lebar. Selagi mata itu ia paksakan untuk membuka, dirasakannya tangan Taehyung menggenggam pergelangan kakinya, memaksa kaki-kaki itu memakai sendal berbulu yang amat nyaman dikenakan itu. "Tidurmu nyenyak?"

Anything It TakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang