P. Drown

1.9K 196 12
                                    

Taehyung memandangi berkas kerja sama dengan AMOUR sekali lagi. Ia termenung cukup lama memperhatikan peraturan pribadi yang sengaja dicantumkan So Eun disana.

Tidak menemui satu sama lain selain karena alasan pekerjaan.

Satu peraturan, hanya satu yang kini cukup membuat Taehyung bertanya-tanya.

"Apakah seburuk itu, hingga tak ingin menemuiku lagi?"

Taehyung turun menuju basement, aroma lembab bercampur dengan debu mulai mengerayangi indra penciumannya. Ia melangkah hati-hati dengan senter ditangannya. Lampu basement tidak menyala, dan sudah amat lama ia tak membutuhkan tempat itu.

Ia ingat, ketika ia meminta para asisten rumah tangganya untuk memindahkan semua barang-barang So Eun keruang bawah tanah ini. Mengosongkan kamar So Eun disamping kanan tangga, hingga ia tidak perlu merasa bersalah.

Dilihatnya lemari pakaian So Eun disana. Ketika lemari usang itu ia buka, ia masih melihat cukup banyak baju digantung didalam sana. Baju-baju itu kian usang termakan waktu, dan hampir tidak ada yang So Eun bawa pergi dari sana. Matanya kemudian tertuju pada kotak diatas meja. Taehyung dengan pasti dan hati-hati menggerogoh isi kotak, hingga ia temui sebuah kamera yang tertimbun debu.

Taehyung memperhatikan beberapa berkas, berkas pernikahan miliknya. Sembari menunggu baterai kamera itu mumpuni, ia mulai penasaran akan apa yang pernah ia alami bersama wanita yang kelihatannya begitu amat membencinya kini.

Tak beberapa lama, Ia mulai memeriksa kamera yang sedari tadi telah ia tunggui.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa foto membuatnya amat terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa foto membuatnya amat terkejut. Pasalnya selama ini, apa yang ia ketahui dari keluarganya, tidak seperti apa yang ia lihat saat ini.

Ia tak bisa berhenti memandangi foto itu dengan alis menekuk menimbulkan kerutan diantaranya. Ia terlihat bahagia disana, begitupun So Eun. Tidak ada sesuatu yang janggal dari itu. Jika memang So Eun membuatnya menandatangani perjanjian untuk menikah, seperti apa yang keluarganya katakan maka tentu tidak akan ada wajah bahagia didepan kamera seperti ini.

***

Malam itu hujan menghantam keras dataran Seoul. Seakan akan ia benar-benar membenci seoul dan rintiknya adalah sebuah balas dendam. Entahlah... aku sepertinya lagi-lagi terlalu puitis. Huft... ini membosankan ketika malam seperti ini aku harus ditendang dari kantorku sendiri. Bukan ditendang yang seperti itu maksudku. Aku hanya tidak ingin membiarkan para security itu menghabiskan malam dikantor saat seharusnya mereka sudah terlelap dikasur mereka. Karena itu kuputuskan menunggu mobil didepan pintu utama. Ketika mobil tiba, aku segera masuk dan memberikan sedikit tip untuk security yang telah mengambil mobilku dibasement.

Anything It TakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang