DD.

1.2K 138 30
                                    

"Nona Kim pergi dengan taksi tuan."

Taehyung mengangguk mendengar laporan sekertarisnya. "Kerjakan sesorang untuk menjaganya. Paham?"

"Tuan? Soal tunangan nona Kim, Tuan Seo  Kangjoon, saya sudah mencari tahu."

"Dia saudara tiriku?"

"Iya tuan, apa yang dikatakan nyonya Lee benar."

Taehyung mengantungi kedua tangannya, dihembuskannya nafas kasar memandangi pemandangan Seoul dari dinding kaca ruang kantornya. "Aku masih belum tahu apa yang direncanakan Hyerin. Setidaknya aku tahu siapa dan apa yang membuatnya seperti ini."

"Tapi, memperlakukan nona Kim seperti itu..."

"Aku juga tidak mau. Aku harus mempelajari semuanya apalagi ketika kenyataan bahwa tuanangannya adalah Saudaraku. Saingan perusahaan in." Taehyung memutar pandanganya, kini memandangi sekertarisnya. "Bagaimana menurutmu? Ada saran?"

"Seperti yang anda katakan, kita tidak tahu apa yang direncanakan nyonya Lee. Kehadiran nona Kim mungkin akan memicu rencana lain. Tapi tidakkah sebaiknya kita katakan pada nona Kim apa yang terjadi, sehingga ia tak salah paham."

"Lee Hyerin tidak segampang yang kau kira. Aku yakin ia sudah menyewa orang untuk memata-matai So Eun." Taehyung kemudian menghampiri mejanya dan mengambil sebuah dokumen yang akhirnya ia julurkan pada sekertarisnya. "Bawa ini, cari tahu apa So Eun ada kaitannya dengan Kangjoon."

"Saya amat yakin, bahwa nona Kim tidak ada kaitannya dengan tuan Seo. Seperti yang anda tahu, nona Kim dikirim oleh kakek anda."

"Aku juga tahu itu. Melihat bagaimana ia merespon ucapanku barusan, ia juga terlihat terkejut. Aku hanya ingin tahu, apa dia dimanfaatkan tanpa sepengetahuannya."

.
.
.

"Jadi..."

"Anda tidak akan ingat apapun. Anda kehilangan ingatan permanen, seperti yang sudah pernah saya katakan." Dokter itu mengeluarkan sebuah berkas kehadapan Taehyung. "Alasan kenapa anda mengingat masa kecil anda, karena ingatan itu memang sebelumnya sudah hilang dari ingatan anda. Dalam kata lain, anda ingin lupa tentang ingatan itu. Yang pada akhirnya ketika anda hilang ingatan permanent, anda hanya punya ingatan yang nyatanya anda sembunyikan. Ingatan anda setelah itu, adalah ingatan yang saat ini hilang permanen. Keluarga, teman, bahkan orang yang anda cintai, anda melupakan mereka." Dokter itu terlihat amat serius. "Apa ini tentang nona Kim?"

"Ye?"

"Terkadang anda akan merasa tidak adil kala pasangan anda bercerita kembali tentang memori indah kalian bersama. Karena seindah apapun cerita yang anda dengar, anda merasa tidak punya koneksi dengan cerita itu. Saya mengerti bagaimana perasaan anda. Tapi tidakkah anda menyadari, bahwa hilangnya ingatan anda adalah petunjuk agar anda lebih mempercayai perasaan anda?" Dokter itu tersenyum lepas ketika tatapan Taehyung kian serius. "Saya yakin anda mengerti maksud saya tuan Kim. Intinya, pikiran anda bisa membohongi perasaan anda, tapi hati, tidak akan bisa membohongi pikiran anda. Anda akan tahu, siapa orangnya meski anda lupa tentangnya." Dokter itu menepuk pundak Taehyung. "Saya pikir anda sudah cukup pulih, dan tidak memerlukan bantuan saya lagi untuk itu."

.
.
.

Tok,tok,tok!

"Siapa?" Taehyung malah terdiam, kala yang ada dihadapannya adalah So Eun. "So Eun?"

 "So Eun?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anything It TakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang