Aku mendorong troli belanjaanku perlahan, menyusur setiap lorong mencari bahan-bahan yang aku perlukan. Hari ini aku berencana memasak semua makanan kesukaan Taehyung, karena besok hari besar untuknya, hari ulang tahunnya.
Dengan amat bersemangat aku mulai menelisik setiap sisi kanan dan kiriku. Kuperhatikan semua label harga sejenak kemudian kembali melangkah ketika pikiranku menandai label harga itu dengan "mahal". Belum berselang lama setelah aku melangkah dari barang yang kupandangi sebelumnya, aku tersenyum kecut. Oh Tuhan ingin rasanya menertawai diri sendiri ketika kebiasaan lamaku cukup sulit untuk dihapus. Taehyung bahkan pernah bilang tidak perlu berpikir dua kali untuk membeli sesuatu yang aku inginkan, tapi tetap saja aku mengulanginya terus menerus. Kutarik mundur troliku sembari menoleh kearah belakang untuk meraih benda yang aku inginkan, sebelum aku sadar bahwa roda troliku tersendat. "Eoh?" Kupandangi roda troliku cepat sebelum mendongah ketika pergelangan tanganku digenggam. "Taehyung?" Taehyung berdiri dihadapanku dengan sorot mata tajam tanpa ukiran senyum dibibirnya.
"Apa yang kau lakukan disini?" Suara beratnya yang parau terdengar menggema disekitarku.
"Aku?" Aku menoleh sedikit kebelakang, mengambil kemasan rumput laut dari sana dan segera mengangkatnya setinggi dadaku. "Belanja?"
"Sudah berapa kali kukatakan untuk jangan keluar rumah sendiri tanpa aku."
"Yahk?! Kau serius membahas itu sekarang?" Aku tersenyum tipis.
"Apa aku terlihat kurang serius sekarang, Kim So Eun?" Senyumku hilang seketika apalagi ketika aku sadar betul ia serius dengan ucapannya. "Siapa yang memberimu ijin keluar sendiri?"
"Taehyung~aa, aku cuma keluar belanja, semua akan baik-baik saja."
Taehyunh terdiam sejenak mendengar jawabanku kemudian rahangnya terlihat mengatup kuat. "Kau tidak sendiri sekarang, ada dia..." Taehyung menunjuk perut datarku sebelum kembali menatapku tajam. "...bagaimana bisa kau menyepelekan milikku?"
"Milikmu?"
"Iya milikku! Anakku!" Mataku melebar saat itu juga, apalagi ketika aku kenyadari suara lantangnya menyita perhatian beberapa orang disekitar kami. "Ikut aku."
"Tapi belanjaannya?"
"Persetan dangan belanjaannya." Suara berat penuh penekanan itu membuatku terperanjat sembari berjalan cepat mengikuti langkah kakinya. "Awas kepalamu." Ketusnya menempelkan telapak tangannya diatas kepalaku saat aku masuk kemobil dan dengan cepat ia menutup pintu mobil.
"Pelan-pelan." Gumamku ketika melirik digit kecepatannya. Ia melirikku ketika tak sengaja aku meliriknya dan dengan jelas kulihat ia sengaja menekan pedal gas lebih kuat. "Taehyung!"
"Kenapa kau keluar?! Hah?! Siapa yang beri ijin?!"
"Aku cuma keluar sebentar! Lagian deket kok!"
"Deket?!" Aku dapat merasakan mobil ini melaju semakin cepat tepat ketika ia menyaut tanggapanku. "Sudah kubilang jangan kemana-mana tanpa ijinku! Dekat bukan alasan!"
...
"Pelan-pelan..." Serunya lembut tanpa nada ketika aku mulai menginjakkan kaki dianak tangga. Tapi aku tidak peduli, aku melangkah cepat dan penuh penekanan. Kubanting pintu kamar dengan kuat ketika aku memilih masuk untuk menghindarinya.
Tidak berselang lama pintu kamar terbuka lembut dan kemudian tertutup dengan lembut bersamaan dengan kehadiran Taehyung disana. "Siapa yang membesarkanmu seperti itu, hum?" Taehyung melepas jasnya kemudian melemparnya keatas kursi rias lalu menggulung lengan kemejenya dengan tenang. "Dari mana kau dapat etika kasar seperti itu?" Taehyung mendekat kemudian berdiri dihadapanku yang duduk diam disisi tempat tidur. "Bukankah itu kasar? Hum?" Aku tidak ingin membuka mulut, aku terlanjur kesal akan tingkahnya. "Apa kau mau mengakui bahwa itu kasar, ha?" Lagi-lagi aku memilih diam. "Buka bajumu." Taehyung menatapku serius sebelum aku mengalihkan pandang dari tatapannya dan dengan cepat ia mencoba membuka kancing baju gaunku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anything It Takes
FanfictionTaehyung jatuh cinta pada psikiaternya, Kim So Eun yang lebih tua dari pria itu. Sementara Kim Taehyung sendiri phobia sentuhan. Dan bagi So Eun, merawat Vee (Kim Taehyung) sitampan cucu konglemerat itu, bukan hal gampang. Tentu mereka menikah! Ta...