Pagi itu suasana kantor berubah penuh keingintahuan, pasalnya pria muda yang terlihat dingin sepanjang waktu itu kini terlihat ramah.
"Pagi pak."
"Pagi..."
Taehyung tersenyum dengan kedua tangan didalam saku. Kepalanya bahkan sedikit mengangguk, merendah untuk orang lain pertama kalinya.
"Pagi pak." Sapa yang lain ketika baru saja grup chat kantor tanpa Taehyung didalamnya ribut. Pasalnya semua kariawan meragukan ucapan salah seorang kariawan yang baru saja memberi informasi itu.
"Pagi..." Benar saja, Taehyung membalas dengan begitu ramahnya. Kejadian itu sungguh tidak diduga-duga. "Jisung?"
"Ya pak?"
"Kemarin kan saya minta data laba-"
"Maafkan saya pak, datanya belum-"
Taehyung tersenyum kemudian terkekeh menertawai kariawannya yang sudah tertunduk dan bergeming tidak karuan. "Tidak apa, jangan kaku. Saya tunggu diruangan ya. Kalau bisa hari ini diselesaikan. Tolong ya?"
"Ye?" Kariawan itu mematung memandangi kepergian Taehyung. "Tolong? Minta tolong padaku?"
Setibanya diruangannya, Taehyung segera mengambil duduk kemudian membuka berkas didepan mata tanpa memakan waktu berdiam diri sejenak seperti biasanya. "Tolong carikan saya buku seputar kehamilan dan yang berkaitan tentang bayi."
"Baik pak."
"Satu lagi, carikan saya khursus menjadi ayah pemula. Juga daftarkan saya dan istri pada olahraga bagi ibu hamil."
"Istri pak?" Sang sekertaris tidak tahu apa yang dimaksud Taehyung dengan istri. Pasalnya ia belum menikahi So Eun.
"Oh ya..." Taehyung tersenyum kemudian memijat batang hidungnya sembari menggeleng. "Saya lupa, carikan perencana pernikahan secepatnya ya. Beritahu pada saya data-datanya."
"Baik pak."
Setelah sang sekertaris meninggalkan ruangan Taehyung melanjutkan pekerjaanya, dihidupkannya layar ponselnya sejenak melihat foto So Eun yang baru saja ia ambil pagi ini. Foto itu menjadi layar kunci diponsel duda muda itu. "Yepune..." Gumamanya sebelum kembali fokus bekerja.
.
.
.Taehyung segera melompat dari bangkunya ketika sebuah pesan masuk keponselnya.
Aku bawa makan siang
Taehyung yang diikuti Sekertarisnya itu terlihat begitu tak sabaran menekan tombol lift. "Kenapa lama sekali..." Gumamanya kembali menekan tombol lift dan mengigit kuku telunjuknya sesekali sementara sekertarisnya tersenyum menyadari perubah tingkah atasannya itu.
Tink!
Pintu lift terbuka, namun bukan pintu lift pribadi miliknya. Dengan segera ia melangkah menuju lift khusus para kariawan dan rela berhimpitan dengan kariawan lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anything It Takes
FanfictionTaehyung jatuh cinta pada psikiaternya, Kim So Eun yang lebih tua dari pria itu. Sementara Kim Taehyung sendiri phobia sentuhan. Dan bagi So Eun, merawat Vee (Kim Taehyung) sitampan cucu konglemerat itu, bukan hal gampang. Tentu mereka menikah! Ta...