Taehyung tidak bisa mengontrol nafasnya. Deruan nafasnya berat, cepat dan tidak bertempo. Dicuci Taehyung kasar wajahnya sebelum akhirnya menarik tisu secara brutal. Tangannya bergetar parah, tengkuk lehernya basah. Digrogohnya kantung mantel miliknya mencari benda persegi didalam sana. Dicari Taehyung kontak sekertarinya kemudian menghubungi sekertaris Park dengan segera.
"Sekertris Park, cepat kemari."
Sekertaris Park memasuki toilet dan mendapati Taehyung tebgah duduk bersandar disisi kamar mandi dengan wajah lesu dan bibir memucat.
"Seonim! Anda tidak apa-apa?"
"Kau bawa yang kuminta?"
Sekertaris Park menggerogoh kantungnya kemudian memberikan Taehyung sebuah lip balm. Dipakai Taehyung lip balm itu dibibirnya dengan kemudian dengan susah payah menegakkan kakinya untuk berdiri.
"Jangan sampai dia tau kau ikut." Ucap Taehyung sembari merapikan jas dan kemejanya. "Ketika aku kembali nantinya, pastikan dia buat laporan bahwa aku telah sembuh. Ara?" Taehyung membalik badannya menatap tajam sang sekertaris.
"Tapi tuan, bukankah lebih baik jika anda benar-benar sembuh?"
"Aku tidak sakit." Taehyung memberi tatapan tajam itu lagi pada sekertarisnya. "Tugasmu hanya mrmastikan kalau setelah kembali dia harus pergi dari rumahku. Mengerti?"
"Anda akan menyiksa diri sendiri jika meneruskan ini." Ucap sekertaris Park menghentikan langkah sang atasan diambang pintu toilet.
"Kau tidak tau apa-apa Park Seo Jun. Berhenti menceramahiku. Ara?"
Taehyung berlari kecil menghampiri So Eun yang kala itu membelakanginya. Masih berjarak dua meter dari So Eun, Taehyung terlihat mematung sambil memerhatikan tubuh wanita itu dengan seksama. So Eun membalik tubuhnya dan mendapati Taehyung yang tengah berdiri menatapnya tanpa henti.
Setelah aku menyakinkannya bahwa aku tidak apa-apa, dia akan pergi kan? Yakan? -Taehyung membatin.
"Taehyung-a?" Seru So Eun yang hanya dapat berdiri mengamati Taehyung.
Diambil Taehyung langkah cepat menuju So Eun, ditangkupnya wajah mungil yeoja itu sebelum mendaratkan bibirnya dibibir yang ia buat memerah beberapa menit lalu itu. Dengan agresif Taehyung melumat bibir lembut itu tanpa henti. Merasa apa yang dilakukannya tida benar, So Eun mendorong tubuh Taehyung. Taehyung hanya dapat terdiam sesaat sebelum akhirnya kembali melumat bibir So Eun.
"Taehyung-a..." ucap So Eun mencoba mendorong tubuh namja itu menjauh darinya.
"Aku menyukaimu." Gumam Taehyung disela sela lumatannya. Anehnya, tidak peduli seberapa banyak ia menyentuh So Eun, kontraksi syndromnya tidak bereaksi sama sekali.
"Aku punya tunangan." Lumatan Taehyung terhenti. Dengan sendirinya Taehyung melangkah mundur dan gumaman dari wanita itu terngiang keras dikepalanya.
Taehyung tertawa kecil menampakkan jajaran giginya dengan cara yang sinis. Sesekali pandangannya ia alihkan, ia tak mampu menatap mata So Eun.
"Aku tak peduli." Taehyung akhirnya menatap mata So Eun dengan senyum sinis yang sama.
"Taehyung-a..."
"Bertunangan?" Taehyung melangkah mendekat kemudian menarik tangan kiri So Eun dan segera melepas cincin perak dijari manis wanita itu. "Aku tidak peduli." Ucap Taehyung sebelum melempar cincin itu kekanal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anything It Takes
FanfictionTaehyung jatuh cinta pada psikiaternya, Kim So Eun yang lebih tua dari pria itu. Sementara Kim Taehyung sendiri phobia sentuhan. Dan bagi So Eun, merawat Vee (Kim Taehyung) sitampan cucu konglemerat itu, bukan hal gampang. Tentu mereka menikah! Ta...