J. If We Never Met

2.1K 236 27
                                    

"Taehyung, aku tak mengenalmu..."

Taehyung terdiam sejenak. Nafasnya mulai beraturan. Ia menatapku dengan tatapan lekat yang kali ini tak bisa kubaca sama sekali.

"Kim So Eun, tidak perlu membohongiku lagi. Aku sudah tau segalanya."

Aku benar-benar tidak percaya akan apa yang baru saja kudengar. Jangan bilang tatapan diruang tamu kala aku tiba dirumah itu, adalah hari dimana ia tahu bahwa bukan aku psikiater yang seharusnya ditugaskan.

Lalu Daegu? Dia tau semua. Aku sudah diujung tanduk. Itu... alasan ia bersikap aneh belakangan?

Taehyung tersenyum mengerikan. Ia terlihat menahan tawanya dengan tatapan masih amat pekat. "Kau benar-benar berhasil menipuku... setelah ini apa? Kau ingin pergi tanpa bertanggung jawab?"

"Tidak ada yang perlu aku pertanggung jawabkan."

"Kau ingin aku melaporkan pada pihak berwajib? Melihat bagaimana dirimu kesulitan akan masalah keuangan, apakah itu mungkin? Bahkan setelah itu, bukankah sulit bagimu mencari pekerjaan. Ditambah, Kang Joon. Calon suamimu?"

Aku merasakan bagaimana mataku amat terbelalak dengan jejeran fakta yang ia paparkan. Ia benar-benar sudah mengetahui semuanya. Ia benar-benar tau...

"Sudah kukatakan aku memerlukanmu. Menikah denganku atau aku akan bertindak lebih jauh."

...

Aku hanya dapat bungkam kala Taehyung mengutarakan niatnya pada Soo Hyun oppa. Tidak banyak yang ia perbincangkan. Alasannya hanya satu, melaksanakan mandat eomma.

Tidak butuh lama, pagi itu acara pemberkatan sederhana berlangsung begitu saja. Dihadiri beberapa warga dekat gereja tempat pemberkatan itu berlangsung dan tentunya Soo Hyun dari pihak keluargaku.

Aku dapat merasakan tatapan tiap orang kala Taehyung menungguku diujung altar. Mereka terkagum, melihat pria berkemeja putih itu yang tentunya tidak berasal dari kalangan sederhana seperti kami. Bahkan tubuhnya masih terlihat amat mewah hanya dengan kemeja putih Soo Hyun oppa yang tidak seberapa itu.

Aku benar-benar tidak tahu apa yang mungkin kujalani setelah ini. Tapi aku yakin satu hal, bahwa aku takut ini semua hanya bersifat sementara.

Aku akui, aku mulai menyukai sosok diujung altar itu. Cara ia memperlakukanku jauh sebelum aku terbangun dengan berantakan disinggasananya. Namun kali ini, kebahagiaan ini melukaiku. Seakan jelas-jelas ia mengatakan bahwa aku tidak pantas untuk ia cintai dan kehadiranku dihidupnya hanya sebagai alat. Yang akan ia pakai untuk mengatasi phobianya, atau untuk memuaskan nafsunya. Aku tidak mengerti, mengapa aku bisa berdiri disini. Bagaimana aku bisa berani bersumpah sehidup semati dengan pria yang mungkin saja sekarang amat membenciku setelah apa yang telah kulakukan padanya. Bagaimana aku bisa membohongi dunia dengan apa yang mereka lihat.

...

Perpisahan itu tak berlangsung lama. Soo Hyun oppa harus kembali ke Jepang menemui istri dan anaknya. Sementara aku akan kembali ke Seoul dengan seseorang yang jelas-jelas begitu berbeda. Begitu asing...

Hari-hari setelah itu benar-benar berbeda. Dirumah sebesar ini, aku tidak ditemani sosok Taehyung yang kini kelihatan amat sibuk dengan pekerjaannya. Ada sesuatu yang membuatku terusik. Ia tidak mengenalkanku pada keluarganya setelah pernikahan itu. Apa terlalu memalukan menyuarakan hubungan kami pada dunia. Apa ia ingin menyembunyikanku?

Iya, sekarang aku tidak kekurangan apapun. Taehyung memberiku sebuah kunci mobil, memberikanku black card atas namaku sendiri dan setelah semuanya, aku malah tidak menginginkannya.

Anything It TakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang