Typo masih berteberan...
Tpi, gpplah... asal kerinduan para reader tertuntaskan... kkkkk XD
Selamat membaca....Taehyung memasuki mobil pribadinya seorang diri, kemudian duduk disana seakan tidak ada yang janggal. Sekertarisnya, tuan Park hanya dapat memandang sang atasan dari pantulan kaca spion didalam mobil.
"Kenapa?" Ucap Taehyung kala tatapan keduanya bertemu lewat pantulan kaca itu.
"Nona Kim, tuan?"
"Well, i dont care."
Ucapan itu seketika membungkam mulut sekertaris Park untuk pertanyaan-pertanyaan tertentu.
.
.
.Taehyung melepas mantelnya kemudian melemparnya asal kesofa. Disambanginya nakas didekat sofa kemudian menuang segelas white wine kedalam sebuah gelas antik. Dengan tegukan kasar dan dasi yang ia tarik paksa, Taehyung mengambil duduknya.
"Tuan, kemana tujuan kita sekarang?"
"Milan." Pilot itu mengangguk kemudian mulai berlalu pergi. "Tunggu, ke Paris saja." Ucapan itu kembali dibalas sang pilot dengan anggukan mengerti.
Ditatap Taehyung ponselnya yang berdering sedari tadi diatas nakas. Kemudian menonaktifkan ponsel itu. Diteguknya kembali wine digenggamannya kemudian menuju ruang kerjanya dibagian kabin lainnya.
Sementara itu So Eun sudah berada dibandara dan menatap kepergian pesawat pribadi Taehyung itu. Dengan mendesah kecewa ponsel yang sebelumnya melekat ditelinganya menjauh dari sana secara perlahan.
"Dasar Kim Taehyung bajingan!" Teriakannya menyita pandangan setiap orang yang mendengarnya. Tapi tetap saja So Eun tidak peduli. Dengan cara apapun ia akan membalas perbuatan pria brengsek yang sialnya merupakan tambang emasnya itu.
.
.
.Taehyung tengah serius memerhatikan tiap desain pakaian yang dibawakan kehadapannya. Dia benar-benar memporak-porandakan seisi butiq dan menyusahkan tiap kariawan disana. Butiq itu sengaja ditutup, hanya untuk seorang pelanggan VVIP yang juga seorang investor besar dalam brand mereka. Dengan mencubit batang hidungnya Taehyung melambaikan pelan tangannya sebagai kode untuk mencari desain yang lain.
"Maaf tuan, seseorang yang mengaku kekasih anda meminta untuk bertemu anda." Staf itu berbicara dengan bahasa Korea, lebih tepatnya ia penerjemah yang disewa butiq itu untuk mempermudah Taehyung jikalau Taehyung mendapat kesulitan. Dengan melirik kebelakang pegawai itu, Taehyung melihat jelas So Eun berdiri diluar etalase toko memperhatikan Taehyung tanpa ekspresi.
Diberi Taehyung tatapan tajam pada sekertaris Park, dan dengan ketakutan sekertaris Park menunduk. Yap, Taehyung tau pasti siapa pelakunya kali ini.
"Dia bukan kekasihku."
Dengan mengangguk staf itu keluar dari butiq dan mengatakan kata yang persis seperti yang dikatakan Taehyung. Dengan kesal So Eun memaksa masuk hingga akhirnya ia sudah berdiri didepan Taehyung. Dengan mengangkat tangan kanannya, Taehyung memerintah para staf untuk tidak menyeret So Eun keluar.
"Mengapa kau melarikan diri?! Sudah kukatakan aku takkan berhenti ditengah jalan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Anything It Takes
FanfictionTaehyung jatuh cinta pada psikiaternya, Kim So Eun yang lebih tua dari pria itu. Sementara Kim Taehyung sendiri phobia sentuhan. Dan bagi So Eun, merawat Vee (Kim Taehyung) sitampan cucu konglemerat itu, bukan hal gampang. Tentu mereka menikah! Ta...