22

3.6K 167 3
                                    

         "Yor, aku masih sayang sama kamu." -Velishia

Velishia Ananta, siswi tahun pertama di salah satu sekolah menengah atas, berbadan ramping, kulit kuning langsat, bibir ranum, rambut cokelat bergelombang dan mata bulat yang lucu.

Ia tengah berdiri di pinggir danau bersampingan dengan seorang cowok yang berseragam se-almamater dengannya.

"Vel, lo udah lebih setahun pacaran sama Taraga, please jangan ngerusak persahabatan gue sama Taraga." -Gior

Giorgio Meganta Arlenit, sahabat Taraga sejak SMP.

"Yor, aku gak mau." -Velishia

"Gue suka sama Tarina!!" -Gior

"Aku masih sayang sama kamu." Velishia memeluk lengan Gior dengan erat.

"Gila lo!" Gior melepaskan kasar pelukan Velishia, tapi cewek itu masih mempertahankan pelukannya.

"Please Yor, biarin sebentar aja, aku pengen peluk kamu kaya gi-"

"Gior," suara itu lirih, tapi berhasil membuat si cowok langsung mendengar suara yang selalu membuatnya tersenyum.

Gior mendorong badan Velishia lebih kuat.

"Biel ... Biel!!! Tunggu!" Gior berusaha mengejar Tari yang sudah berlalu.

Tari datang ke danau itu, setelah menerima pesan yang mengatasnamakan Gior, yang mengatakan agar ia menemuinya di danau.

"Gior!!" panggil Velishia.

Tarina sudah hilang di jalanan yang cukup ramai.

Gior berusaha menyapu pandangnya ke semua sisi, tapi tidak ada Tari di sana.

Gior melihat sekilas baju yang Tari pakai dari balik kaca taxi yang baru 50 meter bergerak.

Cowok itu bergegas kembali ke pinggir danau, dimana ia meninggalkan motor sports nya.

.
.
.
.
.
.
.
.

          Gior kembali ke area danau.

Di sana sosok Velishia tengah duduk di atas motornya, sambil menutupi wajah.

Menangis, sesenggukan.

Mendengar derap kaki, Velishia mendangak dan menemukan sang empunya motor sudah berdiri di hadapannya.

"Turun lo!" -Gior

"Aku gak mau, Yor." -Velishia

"Aku ninggalin kamu bukan demi Taraga, aku cuma mau bikin kamu cemburu aja." -Velishia

"Gue gak peduli." Gior menarik paksa Velishia agar turun dari motornya.

Velishia yang tidak siap pun langsung terjerambab jatuh.

Bukannya iba, Gior yang ikut berjongkok malah mengeratkan cengkramannya di pergelangan Velishia.

"Terserah lo mau ngomong apa! Yang perlu lo inget, lo udah ngerusak persahabatan gue sama Taraga!" -Gior

"Yor, kamu boleh siksa aku, kamu boleh pukulin aku, tapi please kita balikan." -Velishia.

"Susah payah gue baikan sama Tara dan lo mau ngerusak persahabatan gue lagi?!" Gior menghentakkan cengkramannya dan naik ke motornya.

"Kalo kamu gak mau balikan sama aku, mending aku mati sekarang!" -Velishia.

Gior tak mengindahkan ancaman mantan pacarnya itu, dan memakai helmnya.

Hingga sebuah pekikan diikuti rintihan menghentikan kegiatan Gior untuk menyalakan mesin motornya.

"Akkhu ghak mmhauuu lhiath kkhamhu bhahhaghia sham ha chewekhh lhainh,"

"VELISH!!" Gior membulatkan matanya.

Sebuah silet dengan mantapnya menancap di nadi pergelangan kiri Velishia.

Dengan tangan bergetar bekas cengkraman Gior, tangan kanan Velishia menekan lebih dalam siletnya untuk memotong nadi nya sendiri.

"Lo bego banget jadi cewek!" Gior membuang silet di tangan Velishia.

Sambil ia berusaha menahan darah yang mengucur cepat di pergelangan Velishia.

"VELISHIA!!" satu bentakan lagi terdengar.

Itu Taraga.

Ia datang dengan murka, sebab nomor tak dikenal, mengiriminya foto Velishia dan Gior yang diam-diam bertemu di danau tersebut.

"VELLL!!" emosi Taraga makin memuncak begitu ia melihat banjir darah di hadapannya.

BUGHH

BAGH

BUGHH

Taraga memukuli Gior tanpa ampun.

"Tar, bukan gue yang-"

BUGHH

Taraga tak membiarkan Gior berbicara.

Kalau saja tidak ada warga yang melerai, pasti Gior sudah berakhir mengenaskan dipukuli sahabatnya sendiri.

"Vel, Velishia, kamu harus kuat, kita ke rumah sakit sekarang." Tara membopong tubuh pucat pacarnya.

"Dia pembunuh, bawa dia ke kantor polisi!"

***


         Beberapa hari, Gior harus mendekam di tahanan karena ada kendala yang dihadapi tim investigasi dan pengacaranya.

Gior yang anak konglomerat, tidak sulit untuk mengerahkan orang-orangnya untuk mengungkap kebenaran.

Tapi karena ia sempat mencengkram kuat Velishia serta memegang silet saat ia berniat membuangnya, pencarian bukti cukup berbelit saat itu.

Tapi akhirnya, orang-orang Gior berhasil mengungkapkan kebenarannya.

Gior bisa dibebaskan dari tuduhan Taraga.

Namun ego tetaplah nama lain Taraga.

Ia tidak bisa menerima kenyataannya.

Sekalipun Gior bebas, Tara tak pernah percaya akan putusan pengadilan.

Dari kejadian ini lah, awal persahabatan Tara dan Gior menjadi kata musuh.

Awal Tari dan Gior tidak lagi pernah saling berusaha menemui satu sama lain.

Awal Tari dan Tara kehilangan kepercayaan sebagai saudara kembar.

Sebuah kesalahpahaman yang ntah kapan akan terluruskan.

***

Huwwaaaa akhirnya kelar juga part ini.
Sumpah aku pengen nangis pas tadi part ini hilang sebagian.
Aku biasanya selalu ketik dulu di word, baru aku copy di sini, karena aku pernah ketik langsung di WP tuh beberapa bagiannya ngilang.

Dan itu terjadi lagi, tadi.
Tapi aku lega bisa ngetik ulang, walaupun kata-katanya udah gak kaya tadi.

Voment please guys.

Chuuu~😘

My Twins ~ 3T [COMPLETE] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang