24

3.5K 159 4
                                    

        "Keterlaluan banget sih lo Tar, Tarina masih belum sembuh tapi lo udah bawa dia pulang dari rumah sakit." -Tere.

Kenan, Adevin, Tere dan Tara baru saja keluar dari kamar Tari.

"Lagian di sini dia juga dirawat." -Tara

"Tapi kan perawatnya bilang gak bisa tinggal di sini, Tar." Adevin.

"Bacot lah, biarin!" -Tara

"Lo bisa gak sih, gak egois kaya gini!!" bentak Tere.

"Lo tau apa, huh??!" Tara mengangkat kedua alisnya.

"Gue tau satu hal, lo egois!"

Tere langsung meninggalkan kembaran bersama dua sahabatnya.

"Udah ... udah ... biarin aja, gue emang egois tapi gue punya alasan buat itu." Tara menahan Adevin yang hendak menyusul pacarnya.

"Nyokap gue otw sini." -Kenan.

"Jangan sampe Tante Celine bilang ke nyokap gue soal ini, kaya kemaren." -Tara

"Nanti gue yang atur deh." -Kenan.

.
.
.
.
.
.
.
.

         "Taraga, Tari mana?" -Mami Kenan.

Tara dengan cepat memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.

"Tante Celine," -Tara

"Tarina mana Tar? Udah mendingan belum? Kok gak kabari tante dari tadi?" -Mami Kenan.

"Tante, Tara minta tolong sama tante, jangan kasih tau bunda soal ini, Tara gak mau bunda sama papa ninggalin kerjaan mereka, Tara bisa kok jagain Tari sama Tere."

"Maaf ya Tar, soalnya yang kemaren itu tante khawatir banget makanya langsung kabari bunda, maaf ya Tar." -Celine

"Iya tante, Tarina ada di kamarnya, kayanya lagi makan malam sama susternya." -Tara

Celine langsung bergegas ke kamar Tari di ikuti oleh Tara.

***

          Tara benar-benar tidak bisa tidur, ucapan Teresa selalu terngiang di kepalanya.

"Gue emang egois Re, tapi gue punya alesan, gue gak mau Gior lebih nekat lagi deketin Tari." -batin Tara.

Cowok itu tengah duduk di bibir kasur queen size milik Tari.

Ia tengah memandangi wajah pucat yang terlelap di sebelahnya.

"Kenapa sih Ri, lo gak mau dengerin gue? Gior itu gak baik buat lo."

"Gue gak mau kehilangan lo kaya gue kehilangan Velishia, cukup mama sama papa yang ninggalin gue, gue gak mau lo sama Teresa pergi."

Tara membenahi selimut Tari hingga menutupi setengah badan kembarannya.

"Mmma ... dingin."

Tara terkesiap, suara Tari begitu bergetar.

Diraihnya kening Tari.

Panas.

Hanya panas yang dirasakan Tara dari kulit kening kembarannya.

Tapi Tari malah menggigil dengan suhu badannya yang begitu tinggi.

Tara berusaha menambahkan selimut Tari, tapi cewek itu masih tetap merintih kedinginan.

"Ri ada gue di sini, gue tau lo kuat." Tara tak ada hentinya membenahi selimut Tari.

Dilepaskan juga jaket yang dikenakannya untuk melapisi selimut Tari yang sudah didouble.

"Maaaa...."

Tara menggengam telapak tangan kanan Tari yang bertengger di luar selimut. Didekapnya tangan Tari yang begitu panas, sambil satu tangannya yang lain berusaha menghubungi suster yang menangani Tari.

"Anjir lah."

Tara benar-benar melempar ponselnya ke tembok kamar setelah ketiga kalinya ia menelfon suster Tari tapi tidak terhubung.

Tara keluar dari kamar Tari untuk mengambil selimut di kamarnya yang terletak di lantai 2.

Ia melapisi lagi selimut Tari, tapi kembarannya itu masih tetap meringkuk kedinginan.

Ssreet

"Please lo jangan egois, Ra!"

Tere tiba-tiba datang dan langsung menarik Tara menjauh dari Tari.

"Lo mau ngapain, Re??!" -Tara

"Babe, sekarang kita ke rumah sakit."

Iya, Adevin dan Kenan menginap di rumah si kembar, setelah mami Kenan berpamitan untuk urusan mendadaknya di Singapore.

"Udah Tar, udah ... biarin aja Tari dirawat di rumah sakit Tar, lo gak kasian liat kembaran lo kaya gitu?" Kenan berusaha menahan Tara yang meronta ingin mencegah Tere dan Adevin.

"Lepasin gue, Ken!!" -Tara

"Tari lagi butuh ditanganin, Tara!!!" ucap Kenan dengan suara tinggi sambil menghempaskan badan Tara hingga membentur tembok.

Kenan meninggalkan Tara yang masih tidak bergeming di tembok.

Di halaman, Adevin dibantu Tere, sudah memasukkan Tari ke supercar 2 kursi milik Adevin.

"Kamu bawa Tari sekarang juga Vin, aku nyusul sama Kenan." ucap Tere bersamaan dengan Kenan yang baru saja keluar.

Adevin yang sudah siap di kursi kemudi mengangguk, mengiyakan.

Sedangkan Kenan langsung menyalakan motor sport nya.

***

Wadawww emang, udah seminggu gak publish masa😌😌
Aku baru kelar ospek man-teman, jadi maklumin yap kalo aku lama gak update

Chuuu~😘

My Twins ~ 3T [COMPLETE] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang