08

4.6K 209 1
                                    

        Basecamp panahan sudah sangat rapi, Tari meregangkan badannya sambil menepuk-nepuk kedua telapak tangannya.

Sedangkan tiga siswa tengah berselonjor mengipasi wajahnya dengan tangannya sendiri.

"Gila, ini tempat miskin banget, kaga ada AC apa?" -Tara

"Kulit lo tebel banget anjir, itu AC di atas kepala lo." ucap Tari yang masih berdiri di depan lemari busur.

Tara terlihat sedang menegak sebotol kopi kemasan.

"Eh eeh tumpah, punya sapa nih?" Tara mengangkat jas seragam berwarna dongker tinggi-tinggi.

"Anjir lo!!!"

Tari berjalan kearah jas nya yang sudah basah dan tertinggal noda.

"Udah." Boby menahan Tari.

"Tuh dengerin kata balon antek-antek lo, ginian doang." -Tara.

"Siapa yang lo bilang balon?!!" -Tari

"Ya sapa lagi." -Tara

"Filter dulu kalo ngomong!" -Tari

"Udah ah, kak, mending sekarang lo balik." -Boby.

"Drama, cocok btw kalian." Tara melenggang sambil terkekeh melewati keduanya.

"Miss Vampire, gue duluan ya." -Kenan

Sedangkan Adevin sudah pergi sejak terungkap kenyataan bahwa Tere yang malah suka pada sahabatnya sendiri.

"Ngeselin banget si Tara jadi manusia, dasar sarap kali ya?!" umpat Tari melemparkan botol bekas minuman Tara ke sembarang arah.

"Tinggal cuci doang kak, besok lo pake jas gue aja, besok gue olahraga lanjut praktikum, gak pake jas sekolah."

Boby mengambil jas Tari dengan susah payah karena terhalang perut besarnya.

"Sebagai sahabat lo, gue juga ikut kesel sama kembaran lo, tapi bagaimanapun, mereka sedarah sama lo, kak."

Boby memang adik kelas Tari, tapi pemikirannya selalu bisa menyadarkan Tari kala cewek itu tengah kalap dalam emosi.

"Bodo lah sama mereka, udah sana pulang, katanya ntar malem mau ketemuan sama do'i."

Tari yang sejak tadi berjalan dengan cemberut, akhirnya tersenyum menggoda Boby.

"Ah lo mah kak, giliran cengin gue aja bahagia, tapi makasih juga udah ingetin gue, yaudah kalo gitu gue duluan deh, doain ya ntar malem sukses berat."

Bombom berjalan mundur untuk melanjutkan percakapannya sambil berjalan menjauh.

"Iya, seberat lemak lo."

Keduanya tertawa puas, lalu diakhiri lambaian tangan Boby yang sudah membuka pintu mobil putihnya.

"Boby ... Boby, kasian banget sih lo, padahal baik banget, tapi cewek-cewek paling deketin lo buat morotin lo doang, untung tu anak cakep, gak melas banget hidup dia di bully.

"Gak ada, apa gitu ya, yang mau tulus sama tu gembul satu?"

Tari masih berdiri di parkiran memperhatikan mobil mewah Boby menghilang dari gerbang sekolah.

***

        "Llah ini motor gue ngapa di sini?"

Tara memutar langkahnya ke sebuah motor kuning hitam yang bertengger di antara beberapa motor lainnya.

"Iya bener, ini motor kesayangan gue, kasian kepanasan dari pagi."

Tara mengecek nomor polisi motor yang tak asing itu.

Sesaat setelahnya, seorang siswi yang menenteng jas berdiri di dekatnya.

"Minggir, gue mau balik."

"Oh jadi lo yang maling motor gue?!!" -Tara

"Dih, siapa yang maling, orang Pak Mukhlis yang kasih kuncinya ke gue, dikasih gue kali, udah, awas!!" -Tari

"Gak ada, gak ada ... enak aja lo, udah kemaren ngempesin ban motor gue, sekarang malah bawa motor kesayangan gue ke sekolah, dipanasin-panasin pula." -Tara.

"Lagian lo tuh masih ada hutang, tanggung jawab lo sama motor gue." -Tara

Tari menoleh kearah telunjuk Tara mengarah.

Sebuah motor abu-abu hitam yang masih terlihat kempes bannya.

"Bawa tuh motor ke bengkel." -Tara

"Kebangetan lo Tar sama kembaran sendiri." -Kenan

"Tari itu cewek, masa lo suruh dia dorong motor gede?" -Kenan

"Ya udah lo bonceng gue, siniin kunci motor gue." -Tara

"Agak mencurigakan kalo lo nawarin beginian, mending gue pake kereta kaya biasa." -Tari

Saat Tari hendak beranjak pergi, Tara menarik lengannya.

"Enak aja, lo harus bayarin itu ban sampe bener, lo jangan coba-coba kabur ya." -Tara

"Elah, udah kaya cerita wetpet lo. Cowok sok cool yang bisanya gangguin murid lain, cari sono cewek nerd buat ngimbangin cowok sengklek kaya lo." -Tari

"Gila ya, otak lo karatan??!" -Tara

"Udah buruan naik!" Tara yang tanpa helm itu menoleh pada Tari sambil menarik lengan bajunya.

"Gila!! Jas gue udah lo siram, nyemot." -Tari

Tari mengangkat jas nya ke samping badan Tara.

"Nyusahin aja hidup lo!" Tara melepas jaket nya dan menyodorkannya dengan kasar pada Tari.

"Lo tuh nyusahin." -Tari

"Pake punya gue aja sini."

Kenan tiba-tiba melingkarkan jaketnya ke pinggang Tari.

"Eh eeh! Ngapain lo." Tari mendorong Kenan agar menjauh.

"Dah ya, gue duluan." Kenan segera naik ke motor mewahnya, MV Agusta hitam bergaris merah.

***

Aku ada niatan buat up random, takut nanti aku gak akan selegang sekarang buat ngetik, jadi kalo aku gak up, aku usahain up double di next nya.

Dengkiu buat yang masih terus baca ceritaku. Chuuu~😘

My Twins ~ 3T [COMPLETE] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang