Who, Jealous? | Part 22

52.9K 3K 279
                                    

Saya ingatkan lagi vote dan komentarnya jangan lupa!

Happy Readiiing!!!

Happy Readiiing!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tristan ❤❤

_____________________

Eagle Corp. Manhattan. New York City. Amerika Serikat. 17.00 pm

Pintu ruangan terbuka, ketika Nathan telah memberi interupsinya untuk masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pintu ruangan terbuka, ketika Nathan telah memberi interupsinya untuk masuk. Sosok wanita berpakaian rapi dengan kemeja putih dan rok span hitam selutut berjalan masuk mendekati meja Nathan. Wanita itu adalah Dessy, sekretarisnya.

"Selamat sore, Tuan Nathan. Tadi siang Zen menitipkan map ini kepada Saya untuk diberikan kepada Tuan. Sepertinya sesuatu yang berkaitan dengan kasus Tuan Greg."

Dessy meletakan map biru di meja Nathan dengan hati-hati.

"Kenapa tidak melalui email saja?" tanya Nathan seraya meraih map yang diletakkan Dessy. Bukankah lebih mudah mengirim lewat email? Kenapa Zen repot-repot mendata berkasnya?

"Maaf Tuan, saya kurang tau soal itu," sahut Dessy jujur.

Nathan mengangguk singkat. "Ya sudah, kau bisa keluar."

Dessy menunduk hormat lalu berjalan keluar dari ruangan Nathan. Belum lama pintu ruangannya tertutup kini kembali terbuka lagi, bahkan di banting dengan kasar.

Brak!

Nathan terkejut. Matanya langsung menyorot ke arah pintu dimana keberadaan orang yang telah berani masuk tidak sopan ke ruangannya. perlahan ekspresi terkejut Nathan berubah menjadi raut mengejek.

"Sudah lama kau tidak kemari."

Tristan membuang wajah mendengar ucapan Nathan, dengan tampang angkuhnya, pria tersebut berjalan mendekati Nathan. Tangannya melempar bungkus sisa obat perangsang yang ia dapat dari suruhan Nathan di meja pria tersebut. "Berhenti menganggu istriku, Nath."

Nathan terkekeh pelan. "Sudah lama kau tidak memanggilku dengan nama itu."

"Nathan!"

Nathan menaikkan sebelah alisnya. "Kadang aku memang ragu bahwa kau adalah Adikku."

Little Wife, LexaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang