15- dia pengusik

410 9 2
                                    

"Aslan?"

"Hmm"

"Kita mau kemana?"

"Terserah kamu aja"

"Mm kemana ya? Ke mall aja gimana, kita nonton"

"Oke"

Mereka sampai di mall. Setelah aslan memarkirkan motornya mereka langsung masuk.

"Mm aslan kita nonton apa ya?"

"Terserah kamu aja"

"Tapi aku bingung, aku ngikut kamu deh"

"Hmm ya udah" aslan berjalan untuk membeli 2 tiket.

Aslan menghampiri stella yang sedang menunggu nya. Tapi ketika ia kembali aslan melihat stella sedang mengobrol dengan orang yang di benci aslan.

"Ehmm" deheman aslan membuat mereka menoleh

"Eh aslan, kita jadinya nonton apa?"

Aslan menyerahkan 2 tiket kepada stella, stella melihat judul film itu. Horror hanya satu kata yang melintas dipikiran stella.

Terlihat biasa saja bagi stella ketika ia melihat judulnya tapi entah bagaimana nantinya kalau film nya sudah di mulai.

"Hai slan" sapa seseorang yang sedang mengobrol dengan stella tadi.

Aslan hanya memberi tatajam tajam kepada devan. Devan lah orang yang mengobrol dengan stella.

"Oh iya aslan, film kita sama kak devan samaan loh"

"Terus?" Aslan menaikkan satu alisnya

"Kita bareng aja gimana? Lagian kak devan sendiri gak ada temennya meningan kita temenin aja"

Aslan justru memberi tatapan tajam kepada stella.

Stella yang mendapat tatapan seperti itu dari aslan langsung tersentak kaget dan seketika gugup.

Kenapa harus banget lo yang muncul dan ngusik waktu gue sama stella. Batin aslan

Aduhh kayaknya aku salah ngomong nih. Batin stella

Aslan menarik lengan stella untuk keluar dan menuju parkiran.

"Aslan sakit" rengek stella

"Aslan kamu gimana sih ini sakit tau" teriak stella membuat mereka berdua menjadi pusat perhatian.

Aslan tidak peduli ia tak menghiraukan pandangan semua orang termasuk teriakkan stella.

Ia terus menarik stella keluar dari bioskop itu. Sampai di parkiran aslan belum melepaskan tangannya dari tangan stella.

"Aslan sakit" stella memberontak untuk melepaskan tangan aslan.

Aslan menghentikan langkah nya dan berbalik menghadap ke stella.

Stella melihat perubahan wajah aslan, sepertinya ia sedang marah.

Aslan menatap manik mata stella tajam, membuat yang ditatap merasa takut dan menundukkan kepala nya.

Aslan melepaskan tangannya dari pergelangan tangan stella, ia lihat sekilas tangan stella merah pantas saja tadi stella meringis kesakitan. Ia jadi merasa bersalah.

"Liat aku" ucap aslan dengan nada dinginnya

"Liat aku stella" stella perlahan mendongakkan wajah nya, namun matanya masih tak berani untuk ia buka.

"Tatap aku"

"Tatap mata aku stella" stella spontan membuka matanya dan menatap manik mata aslan.

"Aku gak suka kalo kamu deket deket sama orang itu!" Tegas aslan dengan penuh penekanan.

STELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang