Stella mulai mengerang, dia merasa pusing akibat pukulan di belakang kepalanya itu. Matanya mulai menangkap sosok hitam mendekat ke arahnya.
Dengan mata sayu dia menatap sosok itu. Dia mulai meringis ketika menyadari dirinya diikat dengan kencang.
Stella tidak bisa mengenali wajah itu karena memakai topeng dan pakaian serba hitam.
"Sa-sakit..." dengan cepat sosok misterius itu, melonggarkan ikatan stella dan pergi.
"To-tolong..." ucap stella dengan lemah, sosok misterius itu berhenti dan berbalik melihat ke arah dia lalu pergi begitu saja.
-------
"Gimana?" Tanya aslan begitu sampai di basecamp tempat mereka berkumpul.
"Gak ada hasil, slan" ucap satu orang yang mewakili mereka.
"Pulang aja kalian, besok kita kumpul lagi" mereka pulang kecuali aslan, dio, andi dan bima. Mereka berdua teman sekelas stella yang bergabung dalam kelompok aslan.
"Menurut gue, orang yang nyulik stella itu musuh orang terdekatnya" ucap andi, "misalnya dari saingan keluarga, dari sekolah, dar-" ucapan andi terpotong oleh aslan
"Gue juga pikir gitu. Tapi gak mungkin saingan bisnis" aslan memberi sedikit jeda "maksud gue tante klara gak punya saingan. Tapi kalo di sekolah... itu yang jadi kecurigaan gue" ucap aslan dengan memikirkan sesuatu.
"Bisa jadi orang yang gak suka" ujar bima
"Bisa jadi juga orang yang suka sama stella" ujar dio. "Ah iya, bener bisa jdi gitu, ada orang yang suka sama stella tapi diam diam gitu karena dia udah punya lo slan. Bisa jadi gitu" ucap nya dengan sedikit kencang.
"Gue udah simpulin siapa orangnya" aslan tersenyum sinis. "Besok suruh ngumpul lagi, gue punya rencana" ucap aslan
----------
Seseorang memasuki ruangan itu, dan membawa makanan untuk stella. Stella hanya menatap makanan itu.
"Gak diracun" ucap sosok itu, kemudian melayangkan sendok dengan isi makanan.
Stella takut tapi dia juga lapar, mau tak mau dia membuka mulut dan menyantap makanan itu sampai habis.
"Lo.. siapa?" Tanya stella, "kenapa lo culik gue?" Tanya stella yang tak kunjung dibalas oleh sosok itu.
"Lepasinnnn gue, gue mau pulangg. TOLONGGG!!" Teriak stella.
"Percuma!" Ucap sosok itu, dan langsung pergi.
------
Sekarang mereka tengah berkumpul, dan menyusun rencana.
Setelah menceritakan semua rencananya, mereka bubar dan melaksanakan tugasnya.
Aslan dan yang lainnya bubar, sebelumnya dia sudah memberi tahu klara, bisa dikatakan setelah tahu dia menangis dan langsung menelpon polisi.
Jadi sekarang aslan bekerja sama dengan para polisi dan membagi tugas dengan mereka.
Saat diperjalanan, aslan mengisyaratkan kepada dio untuk berhenti. "Halo? Gimana?" Tanya aslan
"Slan gue temuin targetnya, dia lagi di kafe bareng dua temennya"
"Lo tungguin aja disana, sampai ada kecurigaan lo hubungi gue. Suruh yang mantau carista sama fiona jaga dideket rumahnya."
"Oke" aslan mematikan teleponnya
Di sisi lain, salma tengah mengobrol dengan kedua sahabatnya itu, mereka melihat sekilas kepada orang yang baru saja datang ke kafe itu dan duduk tak jauh dari meja mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
STELLA
Teen Fiction⚠️PLEASE DON'T BE SILENT READERS⚠️ follow dulu sebelum baca Jangan lupa VOTE+KOMEN+SHARE Mungkin GERBANG adalah kata yang tepat untuk awal pertemuan mereka berdua, dan dari pertemuan itu mungkin saja menumbuhkan perasaan antara keduanya. Berawal dar...