Sejak pulang dari rumah amanda stella mengurung diri dikamar, tapi setelah curhat kepada sahabatnya ia merasa sedikit masalahnya berkurang.
"Stella" panggil seseorang dibalik pintu kamarnya
"Masuk bun, gak dikunci kok" jawabnya dengan malas dan bersembunyi dibalik selimut nya yang tebal.
"Kenapa sayang? Kok murung gitu?" Tanya nya dengan menghampiri anak kesanyangannya.
"Gapapa kok bun" jawabnya dengan mengeluarkan kepalanya dari balik selimut.
"Ikut bunda yuk, katanya mau belajar masak" setelah mendengar itu, wajahnya kembali sumringah ia langsung bangkit dari tidurnya.
"Kapan bun? Sekarang?" Tanya nya dengan antusias
"Boleh kalau mau sekarang juga, tapi kita ke supermarket dulu beli bahannya"
"Kalo gitu Stella ganti baju dulu ya bun" ia beranjak dari tempat tidur dan dan segera mengganti pakaian
"Bunda tunggu di mobil ya sayang" stella mengangguk antusias.
-----------
"Bun nanti beli es krim yah, tapi stella mau pilih. Banyak juga boleh kan?" Tanya nya dengan menoleh kepada klara
"Terserah stella aja, yang penting kamu seneng bunda juga ikut seneng" ucapnya sekilas menoleh ke arah stella lalu ia kembali fokus menyetir
"Yeyyy makasihh bunda" stella mengecup pipi klara.
Stella kembali diam, namun bukan dirinya jika ia diam. Tangannya terulur untuk memutar sebuah lagu dan bernyanyi duet dengan klara. Sesekali mereka bernyanyi bersama. Memang bakat stella beryanyi ini turunan dari klara, jadi tidak salah kalau dia punya suara bagus saat bernyanyi, tapi kalau lagi ngomong, aduhh....
"Bun stella dipilih jadi vokalis band sekolah loh" ucapnya disela sela nyanyiannya
"Oh ya? Selamat yah anak bunda ini ternyata berbakat juga" ucap nya diiringi dengan tawa
"Yah bunda mah" ucapnya dengan cemberut
"Hehe iya stel bercanda kok. Akhirnya nyampe juga stel, ayo turun"
Stella mematung begitu sampai didepan supermarket itu.
"Stel" klara membuyarkan lamunannya
"Ah iya bun? Kenapa? Udah sampe yah, bunda duluan aja nanti stella susul kok"
"Hm ya udah deh"
Setelah klara keluar, stella menatap sebuah motor yang menurutnya sangat tidak asing.
Ia keluar dengan mata yang tidak bisa lepas dengan pandangan kepada motor itu.
Stella masuk ke dalam dan mencari keberadaan klara, stella celingak celinguk mencari klara.
Namun, tiba tiba sebuah tangan mendarat dipundaknya, ia jelas kaget dan refleks menoleh ke belakang.
"E-eh kak devan, ngapain disini?" Tanya stella dengan tersenyum kikuk
"Nemenin mamah, biasa belanja bulanan" stella mengangguk saja.
"Lo?"
"Stella juga nemenin bunda, tapi gak tahu bundanya kemana, stella jadi bingung sendiri" ia menggaruk tengkuknya.
"Stella" panggil seseorang
"Bunda, stella cariin tahu"
"Maafin bunda yah, bunda tadi ketemu sama temen waktu sekolah. Kan udah lama gak ketemu tuh"
"Untung aja ada kak devan yang ajak ngobrol stella, kalo gak? Pasti stella disini kayak orang linglung"
"Devan, mamah udah-- loh ra ngapain?" Ajakan nya terpotong ketika ia melihat klara.
KAMU SEDANG MEMBACA
STELLA
أدب المراهقين⚠️PLEASE DON'T BE SILENT READERS⚠️ follow dulu sebelum baca Jangan lupa VOTE+KOMEN+SHARE Mungkin GERBANG adalah kata yang tepat untuk awal pertemuan mereka berdua, dan dari pertemuan itu mungkin saja menumbuhkan perasaan antara keduanya. Berawal dar...