Mampir dong di cerita ke dua aku yang judul nya SAFIRAXEL.
Jangan lupa ya, masih baru.
Cek profil biar gampang nyari nya.
-----
Hampir tiga minggu, dia masih terbaring lemah.
Semakin hari, bukannya membaik tapi malah sebaliknya.
Keadaan stella kian memburuk, dan sekarang dokter tengah bicara pada klara.
"Kita tidak punya pilihan lagi, selain mencabut alat medis. Pasien tidak akan bertahan lebih lama lagi. Saya harap anda mengerti"
Klara mulai menangis, "Gak dok, coba sekali lagi. Kesempatan mungkin masih ada dok, jangan putus asa"
"Kami sudah berusaha. Mungkin ini takdir, iklaskan saja"
-----
Klara keluar dari ruangan dokter itu, dia terus menangis dan mengambil perhatian semua orang.
"A-aslan.. kamu harus ikhlas" ujar klara pada aslan.
"Kalian semua harus ikhlas" klara menahan air matanya.
"Dokter bilang apa?" Tanya aslan
"Tan, emang kenapa?" Tanya amanda
"Firasat gue gak enak" gumam vino yang bisa di dengar oleh orang di sampingnya.
"Dokter bilang, stella gak akan bertahan. Selama ini stella bertahan hanya karena alat medis. Stella bakal pergi" dia tak mampu menahan air matanya.
"Ninggalin kita semua" lirih klara
Tangis semua orang di sana pecah, aslan masih diam ditempat. Dia terpaku.
Tatapan nya teralihkan pada dokter dan suster yang berjalan menuju ke ruangan dimana stella berada.
Tanpa menunggu lagi, aslan pergi menerobos pintu itu dengan kasar.
"STOP!" teriak nya.
"Ja-jangan cabut itu!" Dia menunjuk alat yang sedang dipegang oleh suster.
"Tapi.." Dokter mengangguk pelan pada suster itu.
"Dok, pasti ada cara lain untuk selamatin stella"
"Kita perlu donor jantung yang cocok untuk pasien." ujar dokter itu
"Kasih saya waktu dok, satu minggu"
"Satu minggu terlalu lama. Nanti jenazah akan membusuk"
"Kalau 5 hari?" Tanya aslan, lalu dokter mengangguk
Lalu dokter dan suster keluar, meninggalkan aslan dan stella.
Aslan mendekat pada stella, hidung mereka saling bersentuhan, tangannya mengelus kepala stella.
"Aku mohon, jangan pergi" lirih nya dengan mata berkaca kaca.
-----
Berhari hari aslan mencari pendonor jantung untuk stella, ini adalah hari ke tiga dimana tinggal dua hari lagi waktu yang tersisa.
"Sialan. Pake macet segala" umpat nya
"Tolong panggil polisi dan ambulans" samar samar dia bisa mendengar teriakan warga
Aslan turun dari motornya, dia menyelinap kerumunan orang orang.
Matanya membulat, lalu dia berlari menghampiri seseorang yang sudah tergeletak tak berdaya dengan darah yang terus mengucur di kepala nya.
"Van, van bangun" teriak aslan
Yang di panggil, hanya mengerjapkan matanya.
"A-as.. lan" ujar nya terengah engah
KAMU SEDANG MEMBACA
STELLA
Teen Fiction⚠️PLEASE DON'T BE SILENT READERS⚠️ follow dulu sebelum baca Jangan lupa VOTE+KOMEN+SHARE Mungkin GERBANG adalah kata yang tepat untuk awal pertemuan mereka berdua, dan dari pertemuan itu mungkin saja menumbuhkan perasaan antara keduanya. Berawal dar...