Normal PROV.
"Acaranya seru YAKAN?" Ucap sebuah suara yang membuat jantung Riana berdegup.
Dia menahan senyumnya.
Dia tau lah siapa yang ngajak dia ngobrol, siapa lagi kalo bukan Juna? Riana tau dari Ziae, awalnya Riana gak sadar kalo di sampingnya itu ada Juna."Eh? Ng..iya" jawab Riana malu-malu.
Acara di mulai, pentas drama yang di lakukan oleh anak PMR berlangsung dengan baik, pemeran-pemeran nya lucu, ceritanya juga lucu, dan itu berhasil membuat seluruh siswa SMA cahaya ini tertawa.
Tibalah saat terakhir cerita ini berakhir, mereka, anak PMR berjoget ria dengan musik K-POP, mereka menarik satu persatu orang-orang yang duduk di pinggir lapangan, salah satunya Qalila.
Wohhhh.. Qalila kalo di suruh joget ya dia juaranya.
Jogetnya paling semangat itu dia, sampe yang lain keasyikan liat dia joget.
"Haduhh..malu gue" ucap Nandira sambil menutup wajahnya dengan tangan.
"Apalagi gue" balas Ziae.
Qalila keasyikan joget Sampe dia gak sadar kalo lawan jogetnya itu Dzakian.
Waktu Qalila menghadap ke depan, dia baru sadar kalo ada Dzakian di hadapan nya, membuat Qalila malu dan berhenti joget.
"Kok berhenti? Lanjut gih, seru jogetan Lo" ucap Dzakian yang membuat Qalila tersenyum malu.
Bisa ilfeel Dzakian sama gue nih.
Batin Qalila."Gapapa" ucap Qalila.
Dzakian membidik kameranya kearah Qalila.
"Ihhh Dzakian, Lo foto gue kok gak bilang-bilang sih, aturan gue kan gaya dulu" pekiknya.
Untung aja suasana lagi rame di tambah sama musiknya, jadi suara Qalila gak kedengaran, cuma Dzakian aja yang dengar.
"Gapapa kok, tetap imut" ucap Dzakian.
Tuh kan..
Pipi Qalila blushing lagiii.."Ishh tapi kan.. yaudahh lah" pasrah nya.
Acara musik berakhir, mereka semua kembali ke tempat duduk mereka masing-masing, tidak untuk Dzakian, dia masih harus memfoto kegiatan acara.
"Sumpah! Lo heboh banget tadi jogetnya" ucap Riana saat Qalila sudah duduk bergabung dengan mereka.
"Musiknya seru sih, gue nya kan jadi keenakan" bela Qalila.
Riana memutar bola matanya malas.
"Iya deh iya" ucapnya.
"Guys" panggil Alfa.
Alfa, teman sekelas mereka, teman dekat juga sih.
Di kelas, mereka membuat grup yang berisikan 4 laki-laki dan 4 perempuan.
4 laki-laki itu terdiri dari
° Ali
° Dzuhri
° Alfa
° FakhriDan 4 perempuan terdiri dari
° Qalila
° Ziae
° Nandira
° Riana.Dan grup itu mereka berikan nama "SQUAD FAMILY PINUS"
Mereka itu akrab, kemana-mana selalu bareng, sampe temen-temen kelas Mereka pada iri sama mereka.
Tapi akhir-akhir ini mereka jarang ketemu di karenakan kesibukan masing-masing Untuk acara 17-an ini, apalagi yang cowok-cowoknya.
"Ha? Ada apa?" Tanya Ziae
"Pasti nyari gue kaann?? Gue yang imut-imut iniii..kenapa? Mau ngajak foto? Ayo-ayo" ucap Qalila dengan pede nya.
Alfa mencebik.
"Amit-amit yang ada, geer lu" cibir Alfa.Gantian Qalila yang mencebik.
Jujur dalam hati Alfa dia gemes sama tingkah Qalila."Kenapa sih? Gue kepo" tanya Riana.
"Ini, gue cuma mau minta support kalian aja, ntar kan Organisasi PKS yang tampil, nahh kalian kalo bisa tepuk tangan sama teriak yang kuat" punya Alfa.
"Selow-selowww nakku, emak mu ini akaan berteriak sangat kuat" ucap Qalila sambil menepuk dadanya.
"Iya, Lo tenang aja, kita punya toa cadangan kok" ucap Nandira sambil bercanda, dia melirik ke Qalila.
Toa yang Nandira maksud itu ya si Qalila, you know lah suara dia paling kuat.
Gimana gak kuat? Setiap hari ngemilin leadspekar dianya.
"Hahaha.. iya-iya, makasih ya guys" ucap Alfa sambil tersenyum.
Mereka berempat mengangguk, setelah itu Alfa pergi bergabung bersama barisan nya.
Tibalah anak PKS yang tampil dan suara Qalila yang meramaikan suasana.
"UWOOOEW PKSSSS..AKU PADAMUUUH..SARANGHEYO..LOPE-LOPE" teriaknya.
"Malu untuk yang ketiga kali ini gue" ucap Riana.
"Bukan ketiga, tapi berkali-kali" ucap Nandira.
"Udah lah, tepuk tangan aja" ucap Ziae.
Nandira dan Riana mengangguk, mereka bertepuk tangan.
Karena suara Qalila, semua banyak yang berseru menyemangati anak PKS.
Diam-diam, Qalila sering sekali mencuri-curi Pandang pada Dzakian yang sedang memotret acara itu.
Rasanya matanya itu gak bisa berpaling lohh..
"ALFAAA... SEMANGAT ALFAAA..CEMUNGUTTT" teriak Qalila.
Jauh di lapangan sana Alfa sebenernya mau menggeleng melihat tingkah sahabatnya itu, tapi mana bisa, dia kan jadi danton, danton harus beribawa dan konsen.
Dan akhirnya dia cuma bisa tersenyum.
***
"Kalian Luan aja, gue mau beli minum" ucap Ziae.
"Mau gue temenin gak?" Tawar Qalila.
"Gausah lah, gue mau mandiri, emang elo, apa-apa harus ada gue" desis Ziae yang tepat ngena ke hati Qalila.
Rasanya nge-jleb guys..
"Ishh lo mah gitu" cebiknya
Ziae terkekeh.
"Bercanda, gapapa gue sendiri aja" ucap Ziae."Ya udah lah" ucap Qalila.
"Gue titip ya Zi" ucap Nandira.
"Aqua juga?" Tanya Ziae yang di angguki oleh Nandira.
"Oke"ucap Ziae.
Dan Ziae pun pergi.
Saat di perjalanan menuju kantin, dia gak sengaja ngeliat badname kepunyaan Laksa.
Itu biasanya ada di baju paskibra.
Mungkin aja jatuh."Punya Laksa? Gue balikin gak ya? Tapi kalo balikin ke dia gue malu, tapi kalo gak di balikin dia kasian" ucap Ziae penuh kebimbangan.
"Yaudah lah, gue kasih aja, kasian anak orang" akhirnya Ziae memutuskan untuk mengembalikan lencana itu kepada Laksa.
Biasanya anak paskibra selalu kumpul di MGMP setelah selesai tampil, Ziae cari di sana aja deh.
"Itu dia" ucap Ziae saat melihat Laksa ada di depan pintu MGMP.
Dengan malu-malu Ziae menghampiri Laksa.
Kini Ziae ada di hadapan Laksa, Laksa bingung kenapa ada Ziae disini?
"Kenapa? Cari siapa?" Tanya Laksa.
"Emm..ini..punya Lo kan?" Tunjuknya pada lencana yang ada di telapak tangan Ziae.
Laksa melebarkan matanya, dia baru sadar kalo lencananya hilang.
"Eh iya..makasih loh" ucap Laksa.
Ziae mengangguk.
"Sama-sama" ucapnya sambil tersenyum.
"Kalo gitu gue pergi" ucap Ziae.
Ziae pun ngacir pergi ke kantin, bisa parah jantungnya kalo dekat-dekat sama Laksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta kelas Sebelah [End]✓
Teen Fiction"Dzakian Ahmad Fauzan, kelas 10 IPA-4" seru suara kepala sekolah yang menyebutkan nama-nama untuk ke kelas mereka masing-masing. Gue terus memperhatikan itu cowok, gue satu MPLS sama dia, dan dari pertama gue liat dia, ntah kenapa jantung gue selalu...