G

1.9K 94 0
                                    

"Qal, bantuin dong..enak aja Lo tinggal terima bersih" sungut Ziae pada Qalila.

Qalila nya malah santai minum susu kotak., Udah gitu minumnya di atas pohon pula.

"Bentaran Napa, gue habisin ini dulu susu nya" decak Qalila.

Ziae menghela nafas.
Harus sabar dia mah kalo satu kelompok sama Qalila.

Setelah susu kotak nya habis, Qalila turun dari pohon dan menghampirinya Ziae.

"Apa? Mana yang harus gue kerjain" tanya Qalila.

"Itu, Lo ketik aja di laptop, gue cari poin-poin penting nya aja" ucap Ziae.

"Dihh..enak banget Lo, gue yang ngetik Lo cuma cari poin penting?" Sungut Qalila gak terima.

"Ya emang Lo mau Buat powerpoint nya lagi?!" Ucap Ziae.

Huftt..
Nurut aja dahhh biar kelarr..

Owh iya, btw mereka lagi di taman belakang sekolah, ngerjain tugas Sejarah, mau tampil.

Itu yang minta ngerjain di taman sekolah si Qalila, ada itu maksud dan tujuannya kenapa minta ngerjain disitu.

Apalagi kalo bukan Dzakian?
Di taman belakang sekolah mereka ini juga di jadikan untuk latihan berbagai organisasi.

Ada paskibra, Pramuka, PKS, dll.
Jadi, Qalila ngerjain tugas sekalian cuci mata katanya.

"Jangan serius banget liat laptop nya, masuk ke dalam laptop baru tau Lo" Ucap Ziae.

Qalila melirik Ziae sinis.
Ngerjain serius salah, main-main salah, jadi yang bener tuh harus gimana??

Emang deh, cewe itu selalu bener.

Eh tunggu? Qalila kan juga cewek ya perasaan?

Tapi Qalila mah cewek jadi-jadian lebih cocok nya:v

"Salah aja gue perasaan" dengus Qalila.

Ziae tertawa.
"Yaudah, lanjut" ucap Ziae.

Diam-diam Ziae nyari kerjaannya sambil curi-curi pandang ke Laksa yang lagi ngelatih Junior.

Waktu Qalila lagi serius-serius nya, tiba-tiba bola basket mendarat pas di kepalanya.

"ADAAAWWW" teriaknya.

Semua melihat ke Qalila dan mendatangi Qalila, tak terkecuali Dzakian.

Dzakian malah yang keliatan lebih khawatir.

"Qal, Lo gapapa?" Tanya Ziae pada Qalila.

Qalila rasanya pengen nampol Ziae, udah tau dia kena bola basket, kuat juga lemparannya, gimana gak auto pening Qalila nya?

Tapi karena Qalila lagi pusing, dia cuma diam aja.

Semua kaya berputar guys..

"Sorry" ucap seorang cowok.

Qalila gak sempet bisa liat orangnya ,dia keburu pingsan.

Yang dia liat dan denger cuma teriakan dua cowok, satu yang Qalila kenal, satu lagi Qalila gak kenal.

"QAL, LAAA..."

***

Qalila mengerjap-ngerjapkan matanya, kepalanya masih agak pusing, dia mejemin lagi matanya dengan maksud untuk mengurangi rasa pusing.

"Qal" panggil Dzakian.

Qalila membuka matanya, orang yang pertama kali Qalila liat DZAKIAN, setelah itu Ziae dan satu lagi Qalila sangat amat kenali.

Ali.

Tapi kenapa Ali bisa ada disini?

"Ali? Lo ngapain disini?" Tanya Qalila.

Dzakian mengepalkan tangannya.
Kenapa yang di tanya dia sih?

"Dia yang buat Lo pingsan" seru Dzakian dengan suara datar.

Qalila menggernyit kemudian memasang wajah garangnya.

"Wahhh..gak iya ini Lo! Kalo tadi gue amnesia gimana? Gue jadi gak bisa inget orang tua gue yang cantik, temen-temen gue, sama yang lain! Kebangetan ya Lo" cerocos Qalila sambil mencubit badan Ali.

Ali mengaduh kesakitan.
"AW..AW..SAKIT QAL" teriak Ali.

"Udah La, kasian si Ali" lerai Ziae.

Qalila mendengus lalu melirik Ali sinis.

Ali tersenyum canggung lalu menggaruk rambutnya yang tak gatal itu.

"Ya maaf, gue gak sengaja" ucapnya.

Dzakian hanya memandangi Qalila yang marah-marah kepada Ali, NtAh kenapa Dzakian merasa tidak suka.

"La, ada Dzakian itu" bisik Ziae pada Qalila.

Qalila meluhat ke samping, dan bener aja ada Dzakian.

"Hehehe..maaf ya Dzakian, gue nganggurin elo jadinya" ucap Qalila , dia merasa segan.

Dzakian tersenyum singkat.
"Gapapa, Lo udah baikan?" Tanya Dzakian.

Qalila mengangguk.
"Alhamdulillah gue udah baik, Zi, mending kita pulang aja lah, ngerjain tugas nya besok aja" ucap Qalila.

"Yaudah iya" ucap Ziae.

"Lo gak lanjut Pramuka?" Tanya Ziae pada Dzakian

Dzakian menoleh ke Ziae.
"Ini mau kesana" ucapnya dan Qalila mengangguk.

"Yaudah, kita pulang aja yuk Zi" ajak Qalila.

Dia mau rebahan di rumah, disini gak nyaman, sebenernya kepalanya masih sakit.

"Yaudah ayo" ucap Ziae.

Dzakian dan Ali sama-sama ingin membantu Qalila untuk turun.

"Sini gue bantu!" Ucap keduanya.

Qalila ngerasa senang sekaligus bingung.

Senang kaya dia itu lagi di perebutkan sama dua Cogan, udah kayak princess Ajaaa..

Bingung yang mana yang harus Qalila pilih?

"Udah guys, gue bisa sendiri kok" ucap Qalila.

Dzakian dan Ali hanya menghela nafas.

"Pulang bareng gue Aja,.gue udah selesai Latihan" ajak Ali.

"Uwoohhh ayolah, kebetulan gue gak bawa motor" seru Qalila heboh.

"Salahnya gue bawa motor, kalo enggak gue udah nebeng sama Lo, Li. " Ucap Ziae

"Kasian deh." Ejek Ali.

Ali dan Qalila tertawa

"Hahahaha"

Ziae mendengus melihat tingkah kedua temannya.

"Gue duluan"

Brak!

Pintu UKS di tutup dengan kuat oleh Dzakian.

Qalila menggernyit.

"Dzakian kenapa?" Gumam Qalila.

Ali dan Ziae mengangkat pundak nya acuh.

Qalila terdiam

Hari ini Dzakian gak banyak omong.

Cinta kelas Sebelah [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang