"kampret...ihh dasar kutu aerrr.. Lo ngapain ngikutin gueee" pekik Qalila pada Laksa.
Laksa menutup kedua telinganya.
"Suara Lo kampret!" Dengus Laksa.
Qalila menatap Laksa sengit.
"Suka-suka gue!" Ketus Qalila.
"Heh! Asal Lo tau! Gue kesini bukannya mau ngikutin elo, tapi gue mau ketemu nyokap Lo!" Kata Laksa.
Qalila membelalakkan matanya.
"Heh! Enggak ya! Mau ngapain?! Jauh-jauh Lo dari keluarga gue!" Ketus Qalila garang.
Laksa menghela nafas.
Sabar Laksa...sabar...Mendingan Ziae yang lembut dari pada si Qalila, Qalila ini ya Allah.. Subhanallah... benar-benar pengen di garuk pake cangkul itu muka nya!
Eh tunggu? Kok malah ke Ziae sih? Cukup Laksa! Ziae itu cuma bahan taruhan elo!
"Gue gak perlu ijin dari anaknya, emak Lo sendiri ngasih kok" ucap Laksa.
Qalila memutar bola matanya, bodo amat lah ini anak mau ngapain!
"Terserah!" Dengus Qalila.
Qalila meninggalkan Laksa di depan teras.
Laksa ikut masuk walaupun gak ada Qalila.
🌳
Bruk!
Riana melemparkan tasnya ke ranjangnya, dia langsung menjatuhkan tubuhnya ke ranjang.
Riana benar-benar merasa capek dengan semuanya! Apalagi dengan hubungan dia dengan Juna.
Riana masih gak tau, apa kesalahan Riana yang membuat Juna merasa bosan padanya? Setiap Riana meminta penjelasan pada Juna,Juna selalu menghindar seperti tidak ingin memberitahu!
"Gue benci elo Juna! Tapi di lain sisi gue masih sayang sama Lo!" Lirih Riana, dia memejamkan matanya dan tak lama kemudian dia tertidur.
💥
Ziae terus memperhatikan polaroid yang berisi foto Ziae dan Laksa, Ziae ingat, foto itu di ambil saat dia dan Laksa sedang bermain di pasar malam, malan itu mereka habiskan dengan banyak nya canda dan tawa.
"Kenapa semua nya gini sih! Tau gitu gue gak mau merasakan cinta!" Lirih Ziae.
💦
"Ishhhs stop mikirin Dzakiaaaannn" pekik Qalila sambil memukul-mukul kepala nya.
Ntah kenapa dia terus terbayang-bayang wajah Dzakian, Qalila sendiri ngerasa kesal, udah tau Dzakian udah ada yang punya! Masihhhh aja di Bayangin!
"Jangan mau jadi pelakor Qal, pelakor itu gak enak! Ntar di caci lagi!" Ucap Qalila pada dirinya sendiri
🎆
Hari ini hari Senin, seperti biasa, UPB selalu di lakukan setiap pagi, pada hari Senin.
Qalila baris gak di barisan yang dia tempati biasanya.
Kalo biasanya Qalila baris di sebelah kiri depan, sekarang Qalila baris di sebelah kanan depan, yang pastinya nanti dia akan bersebalahan dengan teman laki-laki sekelasnya
Yang di samping kiri Qalila Nandira, dia baris di tempat yang biasa Qalila tempati
Sedangkan di sebelah kanan Qalila ada Ali.
Dzakian memasuki barisan, dia baris paling depan di samping Nandira.
Nahhh itu sebabnya dia baris di sebelah kiri, dia gak mau dekat-dekat Dzakian! Dia mau move on kaleee..
Gak mau terjebak dalam zona BUCIN:v
"Kenapa gue yang disini sih? CK! Mana gue paling pendek!" Omel Nandira.
Di depan ini, Nandira seolah-olah merasa dirinya lah perempuan yang paling pendek! Huh! Sebenernya Nandira gak mau baris di depan, tapi ini pemaksaan dari sahabat-sahabat nya.
"Ealah... gapapa, sekali-kali aee" ucap Ziae.
Nandira mendengus.
Diam-diam Dzakian melirik ke barisan sebelahnya, bukan Qalila yang berdiri di sampingnya, melainkan Nandira.
Dzakian tau, Qalila mau mengindar dan Dzakian gak akan biarin itu!
Upacara di mulai, awal-awal nya sih masih baik-baik aja, acara kondusif, sampai pada pembukaan UUD, Qalila merasa pusing pada kepalanya, pandangannya berkunang-kunang.
Daannn...
Bruk!
Qalila tumbang, gak nyentuh tanah, kebetulan Qalila jatuh ke kanan, jadi ada Ali yang sempat menampung dia.
"Eh-ehh, Qal...woi..bangun" Ali menepuk-nepuk pipi Qalila.
Semua mata mengarah ke IPA-5, apalagi Dzakian yang langsung sigap waktu ada anak PMR yang mau nyangkut Qalila ke tandu.
"Udah, gue aja" ucap Dzakian.
Mereka ngangguk dan pergi.
Waktu Dzakian mau menggendong Qalila, Ali nahan.
"Gue aja! Gue temen dia" ucapnya sengit.
Dan di balas juga dengan tatapan sinis.
"Biar gue!" Kata Dzakian dingin.
"CK?! Kalian kok malah ribut sih, Qalila pingsan itu! Jangan rebutan!" Ucap Ziae kesal.
"Tau nih kalian, bagusan juga kalian ngerebutin gue" ucap Nandira dengan centilnya.
Dzakian dan Ali gak menanggapi.
"PMR! ANGKUT QALILA!" Teriak Riana.
PMR yang tadi mau nyangkut Qalila tapi gak jadi akhirnya mengangkut Qalila kembali.
Kali ini Dzakian dan Ali gak nahan, mereka diem.
"Biar adil!" Kata Riana.
Dah upacara kembali di lanjutkan.
"Bodo amat dia pingsan!" Gumam Laksa.
Laksa sebenernya tau, tapi dia bodo amat!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta kelas Sebelah [End]✓
Teen Fiction"Dzakian Ahmad Fauzan, kelas 10 IPA-4" seru suara kepala sekolah yang menyebutkan nama-nama untuk ke kelas mereka masing-masing. Gue terus memperhatikan itu cowok, gue satu MPLS sama dia, dan dari pertama gue liat dia, ntah kenapa jantung gue selalu...