"QALILAAAAA..."
"DZAK, OII DZAKIAN...LO KENAPA DAHHH?!!" Seorang wanita menggoyang-goyangkan badannya Dzakian.
Dzakian tersentak dan terbangun, di lihatnya wanita di depannya ini, lalu langsung dia peluk.
"Kamu kenapa?" Tanya wanita itu.
Dzakian menggeleng.
"Aku mimpi, kalo tadi kamu ninggalin aku, di waktu hari pernikahan kita" ucap Dzakian.
Qalila tersentak, lalu di detik selanjutnya dia mengelus punggung Dzakian.
"Udah, cuma mimpi, buktinya gue masih hidup kan? Malah kita udah punya anak dua, Kean sama Keanu? Yakan?" Ucap Qalila lembut.
Dzakian mengangguk dan tersenyum
Untunglah itu cuma mimpi, soalnya berasa nyata, kalo memang iya fakta, Dzakian gak tau lagi harus hidup gimana tanpa Qalila.
••
"Ama..Kean Au cekolah" ucap Kean polos.
Qalila yang lagi masang kan baju Keanu menoleh ke anak sulung nya itu.
"Sekolah? Kean masih kecil sayang, belum bisa sekolah, umur Kean baru 2 tahun loh" ucap Qalila, memberi pengertian terhadap Kean.
"Owhh..jadi kalo au cekolah halus besal dulu ya Ma?" Tanya Kean lagi.
Qalila mengangguk.
"Iya dong.." ucap Qalila.
"Dah selesai, Anak Mama ganteng deh" ucap Qalila sambil menatap Keanu.
Keanu hanya tersenyum menanggapi Qalila.
"Tingkahnya copyan bapak nya deh!" Gerutu Qalila dalam hati.
"Yaudah, kita makan ayuu bunda udah lapar, kalian juga harus makan supaya cepat besar" ajak Qalila berseru senang.
Kean dan Keanu mengangguk semangat.
"HAYUUUU'' teriak kedua anak itu.
**
"Assalamualaikum.... YUHUUU...Bunda cantik yang manis tiada yang bisa membandingi ini dataanggg..."
Ucap Nandira memasuki rumah Qalila sambil menentang paper bag."Wa'alaikumsallam, BUNDAAAA" teriak Kean dan Keanu bersamaan, mereka berdua berlari mendekati Nandira.
Qalila mengikuti Kean dan Keanu dari belakang.
"Ngapain datang? Gak terima tamu gue!" Ketus Qalila.
"Kampret emang!" Dengus Nandira.
Qalila nyengir.
"Gak lah, gue becanda aja" ucapnya.
Nandira melirik Qalila sinis.
"Ini untuk kalian, isinya mainan" ucap Nandira menyerahkan dua paper bag tadi pada kean dan Keanu.K2 tersenyum senang, lantas mereka langsung memeluk Nandira.
"Makasih bunda" ucap mereka, Nandira mengangguk dan mengelus rambut keponakan dari sahabatnya ini.
"Iya, sama-sama" jawab Nandira.
Kemudian Kean dan Keanu pergi.
Nandira dan Qalila duduk di sofa ruang tamu.
"Ziae mana? Tumben gak bareng sama Lo?" Tanya Qalila.
"Lo kaya gak tau Ziae aja, ya dia sibuk lah sama bisnis nya" jawab Nandira.
"Bisnis apa?" Tanya Qalila polos
"Bisnis buat anak, belom jadi-jadi adonan nya" jawab Nandira membuat Qalila mendengus.
"Lo kata anak itu adonan kue?!" Ucap Qalila sewot membuat Nandira tertawa.
"Hahahaha..becanda, kata Ziae ntar lagi dia kesini, sama Laksa" jawab Nandira membuat Qalila mengangguk.
"Owh iya, btw gak ada minum ini? Seret loh" ucap Nandira mengelus leher nya, kode untuk Qalila.
Qalila yang tau kode Nandira pun nyengir.
"Ehehehe..lupa gue, tunggu, gue buatin minum dulu" ucap Qalila, kemudian Qalila pergi ke dapur membuatkan minum untuk Nandira.
Setelah selesai Qalila kembali ke ruang keluarga, tapi disana udah ada Ziae, Laksa, Nandira, serta anak-anaknya
"Lah? Kalian dah datang?" Ucap Qalila sambil meletakkan segelas minuman di meja.
"Udah lah" jawab Ziae.
"Emm ngomong-ngomong, kita gak di buatin minum nih Qal?" Ucap Laksa pada Qalila.
Qalila meringis.
"Eh, iya.. maaf-maaf, tadi kan Lo berdua belom datang, yaudah! Gue buatin lagi, kurang baik apa coba gue sama Lo pada? Balik lagi kan gue ke dapur!" Cerocos Qalila, kemudian dia kembali ke dapur.
"Mau ke dapur aja, pake nyerocos dulu" cibir Nandira
Ziae tertawa.
"Kaya gak tau Qalila aja lo" ucap Ziae.Nandira mengangguk
"Om,ini gimana cih? Cucah anget.." ucap Keanu pada Laksa sambil menyodorkan robot-robot yang tidak bisa di gerakan dengan remot kontrol itu.
Laksa tersenyum, orang baterainya belum di pasang, gimana mau hidup coba?
"Ini baterainya belum di pasang, sini om pasangi" ucap Laksa.
Keanu memberikan remot kontrol itu pada Laksa
Setelah itu Laksa memperbaikinya.
Ziae yang melihat itu terharu, Laksa seperti seorang ayah yang sedang mengajarkan anaknya.
Sayang..
Dirinya belum bisa mempunyai anak, Allah masih belum mengijinkan."Udah, jangan di bawa hati.." bisik Nandira sambil memegang pundak Ziae.
Ziae menoleh ke Nandira dan tersenyum sambil mengangguk.
"Iyaa" ucapnya.
"Nahhh..minuman sama makanan udah siaapp" seru Qalila sambil membawa nampan berisi minuman dan makanan.
Setelah itu Qalila meletakkan nampan itu ke meja.
"Mager gue balikinnya, gitu aja ye" Ucapnya.
"Iya gapapa" jawab Ziae.
"Dzakian mana Qal?" Tanya Laksa
"Kelja om" yang menjawab Kean.
"Cali uang untuk beli mainan" sambung keanu.
Mendengar itu lantas membuat semua tertawa mendengarnya.
"Owhhh..kapan pulang?" Tanya Laksa lagi.
"Nanti malam" baru inilah Qalila menjawab.
"Laki Lo mana Nan? Kenapa kaga di bawa? Aturan Lo bawa aja, kasian Laksa cowok Sendiri" ujar Qalila.
"Ini bocah dua apa Kalo gak cowok? Cewek?" Sahut Laksa.
"Sembarangan!" Ketus Qalila
"Biasa, Kerja juga,lagian males bawanya, biar gue di pikir masih single" jawab Nandira
Ziae dan Qalila mencibir
"Riana masih gak bisa di hubungi ya guys." Tanya Nandira.
"Iya, itu anak masih sibuk di London sana" jawab Ziae.
"Udahlah, doain aja semoga lancar bisnisnya, sama bisa cepet pulang ke Indonesia, kangen juga gue sama dia" ucap Nandira yang di angguki Ziae dan Qalila
Laksa udah gak nimbrung sama mereka, karena dia udah asyik main sama Kean dan Keanu.
Yahh beginilah kehidupan mereka, adem ayem, persahabatan masih terus terjaga
Semoga saja seperti ini selalu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta kelas Sebelah [End]✓
Teen Fiction"Dzakian Ahmad Fauzan, kelas 10 IPA-4" seru suara kepala sekolah yang menyebutkan nama-nama untuk ke kelas mereka masing-masing. Gue terus memperhatikan itu cowok, gue satu MPLS sama dia, dan dari pertama gue liat dia, ntah kenapa jantung gue selalu...