P

1.5K 81 0
                                    

Liburan akhir semester, huaahh Qalila seneng banget deh rasanya, jadi dia bisa seharian tidur di rumah.

Biasa... jomblo.
Jadi harap maklum aje:v

"Lalaaa.. sini turun... lihat siapa yang datang...!!" Suara teriak dari mama Qalila terdengar sampai ke kamar Qalila.

"Top emang emak gue, suaranya gede banget, sampe kedengaran kesini" decak kagum Qalila.

"emang siapa yang datang sih? Nandira? Ziae? Riana? Heleh..gak mungkin, mereka pan lagi liburan" gumam Qalila.

Udahlah, daripada penasaran Qalila turun aja ke bawah.

Waktu udah sampe tangga, Qalila ngeliat ada sahabat kecil nya yang udah lama tinggal di London dan jarang balik ke indo.

"Kiaraaa....UWAHHHHH..." Teriak Qalila kesenangan sambil turun dari tangga dan langsung memeluk sahabatnya itu.

"Wowowow... selow-selowww..." Kiara kaget dengan Qalila yang tiba-tiba menubruk tubuhnya.

Qalila melepaskan pelukannya dan menyengir.

"Ya maaf, gue kan rindu" ucap Qalila, bibirnya manyun

"Kalo gitu peluk lagi dong" Kiara membuka lebar kedua tangannya

Qalila dengan senang hati memeluk Kiara.

"Udah-udah, Kiara nya di bawa ke kamar, masih capek itu dia" Ucap mama

Qalila mengangguk.

"Skuy RAA" teriaknya yang di balas anggukan oleh Kiara

**

"Qal, temenin gue jalan-jalan kemana gitu...gue udah lupa sama daerah sini nih" ajak Kiara, Kiara duduk di ujung tempat tidur.

"Mager bat gue Ra..ini masih pagi" ucap Qalila dengan suara parau.

"Gigi Lo ini masih pagi, ini udah sore woii" ketus Kiara.

Ya abisnya Kiara kesel aja gitu sama Qalila, udah sore gini masa masih di bilang pagi? Pagi dari mana coba?

"Ck! Iya-iya, yaudahh ayo" Qalila langsung bangkit.

Kiara gak beranjak dari tempat duduknya, dia cuma diam.

"Ngapa gak berdiri juga sih? Hayulahh" Qalila kesal.

Kiara melihat Qalila dari atas sampai bawah.

"Lo yakin mau pergi dengan pakaian begono?" Tanya Kiara gak percaya.

Qalila juga ikut liat baju dia.
"Biasa aja sih, emang kenapa?"  Tanya Qalila balik.

Kiara menepuk kening nya.
Bingung sama sahabat dia yang satu ini, dari dulu sampe sekarang gak pernah berubah.

"Pake baju tidur? Yang bener Lo?" Ucap Kiara.

Qalila mengangguk polos.
"Iya, udah ahhh ayok" Qalila menarik tangan Kiaraa yang membuat Kiara mau Tak mau bangkit.

Terserah Qalila aja dahh..

*

Qalila mengajak Kiara pergi ke taman, taman bermain bocah, ya Kiara cemberut lah.

"Kenapa kesini sih? Gue kan mau jalan-jalan" gerutu Kiara.

"Ini kan juga jalan-jalan namanya" ucap Qalila.

" Ya emang, tapi gak disini juga Bambwangggg:V " Pekik kiara

"Ihhh kan enak, udah ahh gue mau main jungkat-jungkit, dadaaa" Qalila pergi.

"Qalilaaaaa Lo udah besar OIII" Kiara berteriak tapi gak di gubris sama Qalila.

Dasar Qalila.

Dengan merengut Kiara cuma bisa melihati Qalila bermain.

Udah 17 tahun, kaga berubah juga itu anak sifatnya, heran deh..

"Ha..kebetulan ada Cilok, udah lama gue gak makan itu..beli ah" seru Kiara, Kiara memilih untuk pergi membeli cilok.

"Bang, Cilok nya satu, pedes yaa" ucap nya.

"Berapa ribu neng?" Tanya penjual cilok.

"5 RB aja bang" 

"Wokeee" seru penjual cilok.

Setelah cilok pesanan Kiara sudah siap, Kiara kembali ke tempatnya, tapi di tempat yang tadi Kiara duduki udah di duduki sama Om-om.

"Yaelahhh..mau duduk di mana coba gueee" dengus nya.

"Bubun.." panggil anak kecil yang kira-kira usianya 1 tahun.

Anak itu menunjuk-nunjuk kearah Kiara yang membuat Kiara gak mengerti.

"Siapa yang di tunjuk? Gue? Iya kaliii" Kiara gak percaya, masa iya anak itu nunjuk ke Kiara .

Kebetulan anak itu duduk di samping om-om itu, om-om itu masih menghadap ke depan, belum ke belakang, Kiara kan jadi penasaran, kalo di liat dari belakang sih kayaknya masih Gans guys, dan masih muda juga.

"Bubun? Siapa sya?" Om-om itu melihat ke belakangnya, di belakang tepat ada Kiara .

"Kamu?" Kaget om-om itu.

Kiara jadi bingung, kenapa tuh om-om kaya kaget gitu sih liat dirinya? Kenal aja perasaan enggak deh.

Kiara menunjuk dirinya sendiri.

"Saya?" Tanya nya.

Om-om itu masih gak bergeming

"Ihhh tau ahhh..mending nyusul Qalila" ucap Kiara , Kiara bodo amat yaa..

Pas Kiara mau pergi, tuh bocah nangis manggil-manggil bunbun, Ntah kenapa Kiara gak tega:(

Akhirnya Kiara milih balik dan ngedekat ke anak itu.

"Kenapa nangis? Jelek tauu adek nangis.." Kiara menghapus air mata Anak itu.

Cowok yang kayanya ayah dari anak ini cuma diam mandangin Kiara aja, sebenarnya Kiara agak takut sih, tuh orang mukanya gak percayaan gitu.

"Bunbun" anak di depan Kiara minta gendong, yaudahh lah ya karena Kiara baik ya dia gendong, lagi pula anaknya lucu.

"Permisi ya om, saya gendong anaknya" ucap Kiara .

Setekah cukup lama, anak itu tertidur di pelukan Kiara .

"Lah? Tidur?" Gumam Kiara .

"Om, ini anaknya saya kembalikan" ucap Kiara .

Cowok itu masih diam dan Nerima anaknya.

"Yaudahh, saya permisi" ucap Kiara , setelah mengatakan itu Kiara pergi nyusul Qalila.

"Kiara ..." Gumam cowok itu.

Cinta kelas Sebelah [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang