pasien mengalami gangguan pada kejiwaannya, bisa di bilang dia terguncang akan kejadian yang baru saja dia alami" jelas dokter tersebut.
"Dan lagi, pasien masih belum mau berbicara kepada orang-orang, dia hanya bungkam, di sebabkan jiwanya yang tertekan" lanjut dokter.
Semua mendadak menjadi lesuh mendengar kondisi Qalila sekarang.
Apalagi Dzakian, Dia sampai frustasi.
Gagal dia untuk nyelamatin Qalila.
"Ya Allah..." Ucap mama Qalila, ada papa Qalila yang menenangkan.
"Terimakasih dok" ucap Bahri.
Dokter Riyanti mengangguk dan tersenyum.
"Kalau begitu saya permisi, mari.." ucapnya."Qalila..." Tangis Ziae, Nandira mengelus punggung Ziae berusaha menenangkan.
Siapa yang gak sedih kalo sahabatnya sedang terguncang karena masalah yang dia hadapi, dan itu di sebabkan oleh orang yang dia cintai?
"MULAI SEKARANG DAN SETERUSNYA! DARI KITA GAK ADA YANG BOLEH DEKAT-DEKAT SAMA LAKSA! BERHUBUNG APALAGI BERKOMUNIKASI! KALAU DARI KALIAN SAMPE ADA YANG KETAUAN! GUE PASTIKAN DIA BUKAN BAGIAN DARI QALILA LAGI!" Ucap Dzakian menekan pada setiap katanya.
Degh!
Mampukah Ziae untuk menjauh dari Laksa? Walau apa yang di buat Laksa pada dirinya dan juga sahabatnya itu.??
°°
"Qal, ini gue..makan ya?" Ucap Dzakian, dia terus memperhatikan Qalila yang tengah duduk di ranjang pasien sambil melamun, ntah apa yang dia pikirkan
Karena gak mendapat tanggapan dari Qalila, Dzakian menyentuh pundak Qalila.
Qalila berjengit kaget, dia langsung menepis tangan Dzakian, secara tiba-tiba bayang-bayang Laksa yang ingin memperkosa nya terngiang kembali di ingatan Qalila
"PERGIII!! PERGI JANGAN SENTUH GUEEE!! JANGAAN!!" Teriak Qalila histeris sambil menangis.
"Qalila tenang, ini gue...gue Dzakian" ucap Dzakian dengan menahan tangisnya
Dia gak tega melihat Qalila yang seperti ini
"ENGGAK!! PERGI!! PERGI!!" Qalila melemparkan semua barang yang ada di dekatnya ke Dzakian.
Bersyukur Dzakian dapat menghindar dari segala lemparan barang Qalila
Karena tak kuasa melihat Qalila yang terus teriak dan menangis, akhirnya Dzakian memilih untuk keluar, biarlah Qalila tenang.
.
"Gimana? Qalila mau makan?" Tanya Riana.
Dzakian menggeleng lesuh.
"Dia histeris" jawab Dzakian.Riana terduduk lesuh, Sahabat nya itu belum makan, gimana kalo nanti Qalila tambah sakit??
***
"Qal...gue rindu elo yang dulu, gue rindu Qalila Sahabat gue yang selalu ngerecokin gue, gue rindu Qalila yang selalu ngoceh gak jelas, gue rindu elo yang dulu Qal.." lirih Ziae.
"Balik ke Qalila yang dulu...kita semua rindu sama elo Qal" ucap Nandira.
"Udah 3 tahun lamanya Lo kaya gini terus, 3 tahun Lo terkurung dalam bayang-bayang kelam itu, maka dari itu Qalila.. saatnya Lo untuk bangkit" ucap Riana.
Saat ini mereka bertiga tengah berada di dalam ruangan Qalila, Qalila sendiri di ajak ngobrol gak di tanggapi.
Yah..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta kelas Sebelah [End]✓
Teen Fiction"Dzakian Ahmad Fauzan, kelas 10 IPA-4" seru suara kepala sekolah yang menyebutkan nama-nama untuk ke kelas mereka masing-masing. Gue terus memperhatikan itu cowok, gue satu MPLS sama dia, dan dari pertama gue liat dia, ntah kenapa jantung gue selalu...