Y

1.3K 74 1
                                    

Qalila melangkahkan kaki nya menuju kelasnya, hari ini dia benar-benar badmood karena kejadian tadi malam yang mengharuskan Qalila bertunangan dengan Laksa.

Yah! Qalila menerimanya, dia tidak tega dengan seluruh keluarga yang memohon kepada nya agar Qalila bersedia menggantikan Reira.

Sebelum menerima permohonan itu, Qalila meminta ijin kepada Ziae, yah karena Ziae gak punya hak apa-apa Ziae ngasih ijin.

Tapi kayaknya kok ada yang aneh ya? Kenapa semua siswa dan siswi pada berlarian menuju lapangan?

"Ini ada apa sih? Kok semua pada lari-larian? Joging kali ya?" Pikir Qalila.

CK! Sebenernya sih ada-ada aja, mana ada joging di sekolah?

Qalila ngeliat Riana, Nandira dan juga Ziae yang berlari mau menuju lapangan.

"Woii woii..kalian pada mau kemana?" Tanya Qalila saat dia mencegat ketiga sahabatnya.

"Aduh Qal, untung Lo udah datang, kita bingung nyariin elo" ucap Nandira panik.

"Iya...tapi kenapa?" Tanya Qalila.

"Laksa sama Dzakian berantem!" Ucap Ziae.

"Di lapangan" lanjut Riana yang membuat Qalila bingung sekaligus kaget.

"Lah? Mereka kan temenan? Emang kenapa bisa berantam sih?" Tanya Qalila bingung.

Semua memutar bola mata malas.

"Udah! Mending Lo ikut kita!" Mereka menarik tangan Qalila dan membawanya ke lapangan.

Disana, Dzakian dan Laksa sedang beradu jotos, keadaan Laksa yang jauh lebih mengkhawatirkan.

Qalila menoleh ke Ziae , keliatan kalo Ziae bener-bener khawatir sama Laksa, Qalila tau itu.

"Kenapa gak ada yang misahin sih?" Dengus Riana.

"Tau, malah nonton!" Timpal Riana.

Qalila menghela nafas, dengan santai dia mendekati Dzakian dan Laksa.

Mereka berdua masih belum sadar jika ada Qalila disitu.

Qalila bersedekap dada sambil memperhatikan mereka berdua.

"Terus...terus aja berantem kalian, sampe salah satu dari kalian isdet!" Desis Qalila.

Mereka berhenti.

Mereka berdua sama-sama menoleh ke Qalila.

"Qalila!" Ucap mereka berdua bersamaan.

Qalila menaikan satu alisnya.

"Kenapa?"

Ini gak seperti yang ada di novel-novel lain, kalau biasanya cowok berantem, terus si cewek misahin dan cowok-cowok itu pada gak denger malah makin lanjut berantem sampe ngenain si cewek disini beda, dengan cara yang muda dan santuy Qalila bisa membuat mereka berdua berhenti bertengkar.

"Gue heran sama kalian, kenapa sih kalian berantem gini? Unfaedah banget" cibir Qalila.

"Lo bangkit sekarang dari Laksa, Dzakian! Gak kesian apa sama anak orang?udah sekarat juga!" Cibir Qalila.

Dzakian menatap Qalila dan berdiri, bangkit dari Laksa.

Sementara Laksa sekarang ikut berdiri dan membersihkan baju nya yang kotor.

"Sumpah ya? Lukisan di wajah kalian itu cantik banget, mau gue tambahin enggak?" Tawar Qalila,sambil Ingin melayangkan tinjunya pada keduanya.

Lukisan yang di maksud Qalila itu memar pada wajah Dzakian dan Laksa.

Cinta kelas Sebelah [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang