"Dan pemenangnya adalaH Juna Faridl Dirga dan Riana Syaira Felicyaaa..." Seru Host diacara pencocokan jodoh.
Semua orang bertepuk tangan atas kemenangan Juna dan Riana.
"Ternyata kita emang cocok ya? Mungkin aja kita jodoh" Ucap Juna.
"Amin.." Riana berujar.
"Hadiah nya silahkan di terima" Host itu memberikan sekotak perhiasan dan bunga kepada Juna untuk diserahkan kepada Riana.
Juna menerima dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada host.
"Untuk Lo, dari gue, dan dari sini, gue nembak Lo! Lo mau kan jadi pacar gue?" Ucap Juna yang membuat Riana tertegun.
Demi apaaa?? Juna nembak Dirinya?? Ahhh Riana senang.
Riana mengangguk."Gue mau!!" Ucap Riana dengan menahan senyum.
**
"Mati gue..matiii...telat lageee..hadoohhhh" Qalila ngomel di sepanjang jalan menuju kelas.
Hari ini Qalila kesiangan, makanya dia telat datang,
Mana hari ini gurunya killer lagi:vQalila mengetuk pintu kelas.
"Permisi bu, maaf telat" ucap Qalila.Guru PKN itu menatap Qalila killer.
"Keluar! Bersihin Toilet, saya gak suka orang yang telat di pelajaran saya!!" Tegas guru itu.
Qalila tadinya mau buka mulut, tapi pas ngeliat tuh guru kaya mau marah , Qalila lebih baik milih ngalah.
"Baik Bu" pasrah Qalila.
Qalila meletakan tas nya ke bangku, sahabat-sahabat nya melihat Qalila iba.
"Qal, kita bantu ya?" Tawar Ziae.
Qalila menggeleng dan tersenyum.
"Gausah, kalian belajar aja, gue bersihin Toilet sendiri aja" ucapnya.
"Tapi..." Baru saja Nandira mau ngomong, Qalila udah memotong
"Udah Gapapa, palingan Kalo gue malas, gue ke kantin" ucap Qalila.
Ketiga sahabatnya memutar bola mata malas.
"Masih sempat-sempatnya" ucap Riana.
"Sudah! Saya suruh kamu keluar!bukan malah ngerumpi!" Marah guru itu.
Qalila nyengir.
"Iya Bu...iyaa..gak sabaran amat perasaan" Qalila mengecilkan kata terakhirnya, dan dia pun pergi..
Sekarang Qalila berada di toilet cewek dengan memegang sikat dan berbagai peralatan bersih-bersih.
"SEMANGAT!!" Seru Qalila menyemangati Dirinya sendiri.
Lalu Qalila mengambil gayung berisi air dan menyiram ke lantai kamar mandi.
Untung aja di sekolahnya ini Toilet nya gak terlalu jorok.
Baru aja Qalila mau mulai bersih-bersih nya, tiba-tiba aja suara Dzakian muncul menghentikan kegiatan Qalila.
"Letak disitu aja sikatnya" seru Dzakian, Qalila melihat ke belakang.
"Lo? Ngapain disini? Ini masih jam pelajaran:v " tanya Qalila.
"Gasengaja liat elo lewat, gue ikuti" jawab Dzakian .
Dzakian mengambil sikat dan menyikat lantai kamar mandi.
Qalila masih terpelongo, Dzakian ngapain?
"Kok elo yang nyikat? Kan gue?" Tanya Qalila
"Udah, elo yang nyiram, gue yang nyikat" ucap Dzakian tanpa menoleh ke Qalila.
Qalila mengedikan bahunya.
"Yaudahh..." Ucapnya.Lalu mereka berdua pun membersihkan kamar mandi bersama.
Alhamdulillah...hampir 1 jam bersihin mereka selesai juga.
"Dzakian, gue mau nanya" Ucap Qalila.
"Apa?" Tanya nya.
"Kenapa akhir-akhir ini elo kaya ngedekat ke gue? Dan Lo selalu ngelarang gue dekat sama cowok lain?" Tanya Qalila.
Iya. Selama ini Qalila penasaran
Sama Dzakian? Semenjak insiden di UKS itu, Dzakian kan mulai dekati Qalila, dulu aja Dzakian B aja sama Qalila, Qalila bingung deh?"Apa jangan-jangan... Lo taruhan ya? Taruhan sama Ajay kan? Wahh.. gue yakin ini!" Curiga Qalila.
Ajay itu temen satu SMP Qalila dan satu kelas dengan Dzakian di SMA ini.
Qalila tau betul gimana tabiat si Ajay, dia memang suka memberikan tantangan-tantangan kepada teman-temannya, dulu waktu SMP, ada temen laki-laki nya Qalila, satu kelas juga, menembak Qalila, untung aja belum Qalila terima, karena faktanya tuh cowok nembak Qalila cuma karena tantangan aja, tantangan itu pun berasal dari Ajay.
"Gak! Gak ada taruh-taruhan, gue ngedekat sama Lo, karena gue suka sama Lo, gue ngelarang Lo dekat-dekat sama cowok, karnaa gue gak mau!" Ucap Dzakian panjang lebar.
"Ha?"
Qalila gagal paham..
Setelah beberapa detik Qalila mulai paham.
Qalila bersedekap dada.
"Suka? Sejak kapan? Ada-ada aja!" Qalila masih gak percaya.
Dia mau pergi dari hadapan Dzakian, Qalila ngerasa Dzakian itu bohong.
Waktu Qalila mau pergi, Dzakian menahan pergelangan tangan Qalila sehingga membuat Qalila kembali menghadap Dzakian.
"Apa lagi sih Dzakian? Awas ah! Gue gak mau terlalu dekat sama Lo, ntar gue tambah suka, elo nya aja bercanda"gerutu Qalila kemudian dia pergi dengan membawa ember yang berisikan alat bersih-bersih toilet.
Iyalah! Qalila mah wanti-wanti, takut Dzakian cuma niat baperin
Dzakian tampak menggeram, harus gimana lagi Dzakian bilang ke Qalila kalo dia benar-benar Cinta dan suka sama Qalila?
"Gue emang suka sama Lo!" Ucap Dzakian.
***
Nandira di panggil BK untuk urusan absen.
Nandira itu di kelas sebagai Sekretaris, makanya soal absen ya tanggung jawab Nandira.
Baru saja Nandira selesai dan dia keluar dari ruang BK, Nandira melihat Dzikri yang berjalan berlawanan dengan arah Nandira.
"Aih..gue gak mau ketemu kak Dzikri, pura-pura gak liat ajalah" gumam Nandira.
Nandira berjalan menunduk tanpa melihat ke Dzikri.
Dzikri melihat Nandira, dia tau kalau Nandira sengaja jalan nunduk gitu supaya bisa menghindar dari Dzikri.
Dengan Cepat Dzikri berjalan dan mencegat Nandira.
Nandira kaget.
"Eh? K..kak? Ngapain?" Tanya Nandira dengan senyum paksa.
Kalo liat Dzikri, Nandira ingat waktu Dzikri ngenalin pacarnya ke dia, gak tau aja itu si Dzikri gimana rasanya..
"Kamu sengaja menghindar dari kakak ya?" Tanya Dzikri dengan menatap mata Nandira.
"Eh? Enggak kok,siapa juga yang mengindar?" Ucap Nandira, Nandira gak berani natap balik mata Dzikri.
"Bohong! Kamu..marah karena itu kan?" Ucap Dzikri
"Ha? Itu? Itu apa sih kak? Udah ya..aku mau nyusul Qalila" ucap Nandira, Nandira mau pergi, tapi di halangin sama Dzikri lagi.
Ya Allah
Bantu Nandira, Nandira gak mau ketemu lagi sama Dzikri..."Woi Nan!! Ayoo..katanya mau ke kantin!!" Seru Qalila.
Nandira melihat Qalila, dia berujar syukur di dalam hati, akhirnya ada Qalila.
"Iyaaa" ucap Nandira.
"Permisi kak" ucap Nandira, dia menunduk ketika melewati Dzikri
Argh! Dzikri gak suka situasi macam ini!
Dzikri mengepalkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta kelas Sebelah [End]✓
Teen Fiction"Dzakian Ahmad Fauzan, kelas 10 IPA-4" seru suara kepala sekolah yang menyebutkan nama-nama untuk ke kelas mereka masing-masing. Gue terus memperhatikan itu cowok, gue satu MPLS sama dia, dan dari pertama gue liat dia, ntah kenapa jantung gue selalu...