"Anjayyy..ada si Qalila.." Laksa keliatan ketakutan waktu ngeliat Qalila berdiri di depan kelas nya.
Laksa tau maksud Qalila datang ke kelasnya, pasti soal pertunangannya
"LAKSA! SINI LO!!" Teriak Qalila.
Tampak Qalila yang tengah berapi-api.
Izwan yang melihat Qalila di depan kelasnya menjadi bingung.
"Ngapain Qal?" Tanya Izwan.
"Gue ada perlu sama Laksa" ucap Qalila dingin
Izwan mengangguk, Izwan cukup tau, kalau Qalila udah ngomong dingin gitu, pasti Qalila lagi marah.
"Sa! Sono lu! Bisa-bisa ancur ini kelas kalo Lo gak keluar" ucap temen sekelas Laksa.
Laksa mendengus..
"CK! Iya!" Katanya.Lalu kemudian Laksa berjalan dengan santai menuju Qalila, padahal Dalam hatinya dia udah deg-deg serr..
Waktu Laksa udah di depan Qalila, Qalila langsung nyeret Laksa menuju gudang belakang sekolah
Yang di seret Qalila bukan tangan, tapi baju nya.
"Aduhh...Qal qal..sesek ini guee" pekik Laksa.
Qalila gak peduli, dia tetap narik Laksa sampe ditujuan.
Sekarang mereka berdua udah di gudang belakang sekolah, Qalila bersedekap dada dengan sambil melihat Laksa datar.
"Maksud Lo apa Sa? Lo suka gak sih sama sahabat gue? Kalo enggak, kenapa Lo dekatin sahabat gue? Maksud Lo apa Anying!" Pekik Qalila
Laksa memejamkan matanya, tangannya mengepal.
"Asal Lo tau! Gue gak pernah suka sama sahabat Lo itu! Dia itu cuma jadi ajang taruhan gue!" Kata Laksa dengan mudah nya.
Dan hal itu semakin membuat Qalila naik pitam
"Weeehh.. bangsad Lo!"
Buk!
Sekali tinjuan pada perut Laksa berhasil membuat Laksa terjatuh merasakan sakit pada perutnya.
Setelah meninju Laksa, Qalila pergi meninggalkan Laksa tanpa merasa bersalah , tapi sebelum itu Qalila mengucapkan kata-kata yang membuat Laksa bimbang.
"Lo boleh aja buat gitu ke Sahabat gue! Tapi ingat! Di saat Lo nyesel nanti, jangan harap Lo bisa dekat sama Ziae lagi, langkahi dulu mayat gue ya njir!"
Setelah itu Qalila pergi.
Sungguh! Qalila benci jika sahabat-sahabat nya di sakiti, biar Qalila aja yang merasa di PHP-in, sahabat-sahabat nya jangan! Karena Qalila tau rasa sakitnya gimana.
Dan itu rasanya nyesek sekaligus perih.
...
"Tinggal Juna kampret! Enak aja dia mutusin sahabat gue karena ngerasa bosen."cerocos Qalila di sepanjang perjalanan
Pokonya misinya kali ini adalah memberi pelajaran kepada Juna, dan juga Laksa
Laksa tadi udah, tinggal Juna.
Nahh kebetulan ada Juna di lapangan basket, Qalila melangkah kan kakinya menuju Juna dengan langkah yang cepat.
"Wehhh Kampret!, Sini Lo!" Ucap Qalila
Juna dengan santainya mendekat ke Qalila.
"Apa?" Tanya nya.
"Maksud Lo apa?!" Tanya Qalila.
"Riana?,"
Qalila mengangguk.
"Udah jelas, gue bosen!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta kelas Sebelah [End]✓
Teen Fiction"Dzakian Ahmad Fauzan, kelas 10 IPA-4" seru suara kepala sekolah yang menyebutkan nama-nama untuk ke kelas mereka masing-masing. Gue terus memperhatikan itu cowok, gue satu MPLS sama dia, dan dari pertama gue liat dia, ntah kenapa jantung gue selalu...