"Lo kenapa senyam-senyum gitu sih?" Tanya Ziae pada Laksa.
Saat ini Ziae dan Laksa sedang berada di rumah Laksa
Ziae memang sering ke rumah Laksa hanya untuk sekedar bermain bersama Laksa
Ziae bingung, dari tadi Laksa kok senyum-senyum sendiri, agak merinding juga sih sebenernya.
"Gue lagi seneng" ucap Laksa sambil tersenyum
Senyuman Laksa menular pada Ziae, terbukti Ziae yang juga ikut tersenyum.
"Seneng kenapa sih?" Tanya nya penasaran.
"Besok orang tua gue dan keluarga Qalila mau bahas tentang pernikahan kami" ucap Laksa
JLEB!
Uhh rasanya sakit banget di dada Ziae.
Laksa? Sama Qalila mau nikah? Yang bener aja?? Ziae gak sanggup dengan semua ini ..
Ziae memaksakan senyuman.
"O..owh gitu...seneng dong?" Ucap Ziae.Laksa mengangguk mantap.
"Iya dong, secara Lo tau kalo gue suka sama Qalila kan?" Ucap LaksaZiae mengangguk.
Yahh ziae tau kalo Laksa suka sama Qalila, Laksa sering bercerita tentang Qalila tanpa sadar dan tau bahwa itu membuat Ziae sakit."Emm..selamat deh kalo gitu, ntar kalo Lo nikah, gue yang jaga hidangan yaa..atau gak jaga hadiah-hadiah nya deh, kan bisa gue selipin" canda Ziae dengan tersenyum manis.
Padahal di dalam hatinya dia gak ikhlas dengan kata-kata nya itu.
"Pastinya dong, Lo tenang aja, kan Lo sahabat gue, dapat lah itu hadiah satu" ucap Laksa.
🎆🎆
"Pa, Qalila boleh ngomong?" Ucap Qalila saat memasuki ruang kerja papa nya yang berada di rumah.
Papa Qalila yang tadinya sedang mengetik di laptop kini melihat kearah putrinya.
"Boleh, duduk lah" suruh papa Qalila.
"Pah, Qalila mau minta sesuatu sama papa, papa mau gak kabulin?" Tanya Qalila hati-hati.
Papa Qalila tersenyum dan mengangguk
"Boleh dong, apa sih yang enggak untuk anak papa satu-satunya nya ini?" Ucap papa Qalila
Qalila tersenyum senang.
"Qalila mau, batalin perjodohan Qalila sama Laksa!"
..
"Lo kenapa sedih gitu sih muka nya Ziae? Gak seneng ya bisa kumpul sama kita? Secara udah 1 bulan kita gak kumpul" Celetuk Rehan.
Ziae tersadar dari lamunannya.
"Ha? Enggak kok" ucap Ziae."Gue seneng kita bisa kumpul" ucapnya lagi.
"Lo ada masalah?" Tanya Qalila kemudian memegang pundak Ziae.
Ziae menoleh ke Qalila dan menggeleng.
"Gak ada" ucapnya.
"Kalo ada masalah Lo cerita sama kita-kita ya, mana tau kita bisa bantu" ucap Nandira.
Ziae mengangguk.
"Pasti" ucapnya.Tapi kalo soal ini, maaf guys, gue gak bisa kasih tau ke kalian"
Batin Ziae kemudian menatap satu persatu sahabat-sahabat nya."Yaudah lah, makan Lahh apalagi?!" Itu seruan dari Ali
"Makan aja Lahh yang kau tahuu" ucap Qalila menirukan gaya bicara orang Malaysia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta kelas Sebelah [End]✓
Teen Fiction"Dzakian Ahmad Fauzan, kelas 10 IPA-4" seru suara kepala sekolah yang menyebutkan nama-nama untuk ke kelas mereka masing-masing. Gue terus memperhatikan itu cowok, gue satu MPLS sama dia, dan dari pertama gue liat dia, ntah kenapa jantung gue selalu...