"Nandira" panggil Dzikri pada Nandira.
Qalila, Nandira, Riana dan Ziae sama-sama menoleh ke Dzikri.
"Nan, di panggil kak Dzikri tuh" ucap Qalila sambil menunjuk dzikri dengan dagu nya.
Nandira terdiam
Sebenernya dia seneng banget waktu Dzikri ke kelas terus nyariin Nandira, tapi...Nandira cukup sadar diri, sahabat-sahabatnya sedang dalam masa sulit dalam percintaan, jadi gak mungkin kan Nandira bersenang-senang diatas penderitaan sahabat nya? Jahat banget dong Nandira kalo kaya gitu...."Samperin sana!" Dorong Riana dari belakang, pelan, gak kuat, bisa-bisa Nandira nanti terjungkal.
"Ihh.. iya-iya!" Kata Nandira sedikit kesal.
Dia berjalan keluar kelas.
"Ada apa kak?" Tanya dzikri.
"Bisa temenin kakak gak?" Tanya nya.
"Kemana?" Nandira balik nanya.
"Perpus, cari buku" jawab Dzikir.
Nandira terlihat berfikir
"Mm..gimana ya kak, aku masih ada tugas, jadinya gak bisa nemenin" ucap Nandira merasa gak enak.
Dzikir kecewa sih sebenarnya, tapi Yaa dia gak boleh egois juga
"Iya, gapapa kok, kamu kerjain aja tugasnya" ucap Dzikri dengan senyum.
Nandira mengangguk
"Maaf ya kak" ucap Nandira
Dzikri gantian mengangguk.
"Yaudah, kakak ke perpus dulu" ucap Dzikri, setelah mengatakan itu dia mengelus puncak kepala Nandira dan kemudian pergi.Sumpah...
Nandira baper."Ngapain kak Dzikri?" Tanya Ziae.
"Ngajak ke perpus" jawab Nandira.
"Terus Lo gak mau nemenin?" Tanya Qalila yang tepat sasaran.
"Iya, sengaja gue bilang kalo gue ada tugas" jawab Nandira, setelah itu dia nyengir.
"Kenapa? Kesempatan emas biar bisa pdkt" ucap Ziae bingung.
"Gue sadar diri kali, kalian lagi sedih karena masalah cinta kalian, masa iya gue seneng-seneng di saat kalian sedih?" Ucap Nandira yang membuat Riana, Qalila, dan Ziae terharu.
"Uhhh baperrr" ucap Qalila.
"Peluk dong" ajak Riana,dan akhirnya mereka berempat berpelukan layaknya Teletubbies.
***
"Pacar Lo lewat tuh Jun" goda temen Juna ketika melihat Riana beserta rombongannya melintas di hadapan mereka
Juna yang tengah duduk dengan kaki satu yang di letakan di atas bangku melirik sinis pada temannya itu.
"Mantan!" Kata Juna.
Riana denger, rasanya sakit..
Padahal Riana masih suka dan cinta sama Juna."Lah? Kok Lo gak ngemeng qymack? Dasar! ,Sahabat macam apa Lo ini?!" Cibir teman Juna, namanya Bahar.
"Lupa!" Jawab Juna acuh.
Juna kembali meminum minuman nya.
"Gue gaplok juga tuh Congor si Juna!" Desis Qalila.
Riana menahan pundak Qalila ketika Qalila ingin melabrak Juna.
Qalila menoleh ke Riana yang menggeleng.
"Gausah Qal, biarin aja" ucap Riana lembut.
Qalila menghela nafas panjang.
"Oke, gak bakal gue labrak!" Ucap Qalila."Udah, mending kita buru-buru mesen terus makan, terus kita isi deh perut kitaa, karena pura-pura bahagia itu perlu tenaga" ucap Nandira.
Qalila ngangguk dan mengacungkan jempolnya.
"Yoi mamennnn" seru Qalila.
"Yaudah yuk buruan!" Ajak Ziae.
Semua mengangguk.
Mereka berlalu dari hadapan Juna , sebelum itu, Qalila menyempatkan untuk menendang meja Juna and the geng.
"Upsss maaf, gak sengaja!" Ucap Qalila, setelah itu dia pergi dengan tawa meremehkan.
"Makin suka gue sama itu cewek, nyali nya besar!" Gumam Fikri takjub.
"Heh! Gak boleh! Dengar-dengar dia udah ada tunangannya, anak kelas 12 IPA-1" ucap Bahar.
Fikri menoleh ke Bahar.
"Ahhh yang bener Lo? Duhh nyesek! Malah gue udah jatuh cinta pandangan pertama waktu dia nolongin gue lagi" dengus Fikri.Sementara Arya dan juna diam
Juna diam Dengan pemikirannya yang menuju pada Riana.
Dan Arya yang terdiam setelah penjelasan Bahar.
❣
"Lo mau kemana?" Tanya Laksa pada Qalila.
Qalila menatap Laksa sinis.
"Lo bege atau gimana? Ini udah jam 4, waktunya pulang! Ya gue mau pulang lah!" Ketus Qalila.
Laksa menghela nafas, sabar...Jan buat singa makin marah laksaa..
"Owhh, pulang bareng gue!" Ucap Laksa.
Qalila menatap tidak percaya pada Laksa.
"Dih! Gak ya!" Ucap Qalila.
"Gue tunangan Lo nyet!" Ketus Laksa.
"Paksaan you know?" Acuh Qalila.
Laksa mengepalkan tangannya, kalau aja perjalinan kerja sama antara perusahaan om nya Qalila dengan perusahaan papa nya gak di adakan, udah Laksa gaplok ini si Qalila.
Buat darah tinggi naik aja!
"Mau gue bilang Tante Lo?" Ancam Laksa.
Ck! Main ancaman beraninya! Qalila jadi gak punya cara untuk Nolak.
"Yaudah!" Ketus Qalila.
Akhirnya mereka berdua pulang bareng.
"Seharunya gue yang ada di samping Qalila!" Desis Dzakian.
Dzakian menatap kebersamaan antara Qalila dan Laksa dengan tatapan gak suka.
Sementara tidak jauh dari Dzakian, ada pacar Dzakian yang menatap kepergian Qalila dan Laksa, dia sadar, kalau hati Dzakian bukan untuk nya lagi, apa dia harus berkorban demi cinta nya? Atau dia harus berjuang untuk mendapatkan cintanya??
Author baik kan?? Udah update pagi-pagi, kan enak nih baca cerita ini di saat hujan begini:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta kelas Sebelah [End]✓
Teen Fiction"Dzakian Ahmad Fauzan, kelas 10 IPA-4" seru suara kepala sekolah yang menyebutkan nama-nama untuk ke kelas mereka masing-masing. Gue terus memperhatikan itu cowok, gue satu MPLS sama dia, dan dari pertama gue liat dia, ntah kenapa jantung gue selalu...