" ya Allah... hilangkan lah Dzakian dari pikiran hamba mu iniiiiii" doa Qalila kepada Allah
Dari tadi, Qalila terus menerus memikirkan kejadian di sekolah, dimana Dzakian yang tengah berdua bersama pacarnya itu, apalagi di saat Qalila meminta agar mereka berdua untuk tidak saling kenal lagi, Dzakian hanya diam, kan Qalila makin patah hatiiiiii...
*
"Kasih enggak ya??" Ziae terus menerus menimang-nimang Tupperware yang berisi kue yang dia buat.
Ziae bingung, saat ini dia lagi ada di depan pintu pagar Laksa.
"Udah lahhh. Kasih Ajaaa, udah capek juga buat ini kue untuk dia" gumam Ziae
Akhirnya Ziae memutuskan untuk masuk ke dalam rumah Laksa.
"Assalamualaikum" ucapnya.
"Wa'alaikumsallam" ternyata yang menjawab salam Ziae adalah mama nya Laksa.
Ziae tersenyum dan menyalim tangan mama Laksa.
"Eh Ziae? Ada apa nak?" Tanya mama Laksa.
Ziae tersenyum canggung.
"NG..ini Tan, Ziae habis buat kue, jadi Ziae mau ngasih ini untuk Tante sama Laksa" ucap Ziae jujur."Yaudah duduk aja dulu, Tante panggilkan Laksa" ucap Mama Laksa dan Ziae mengangguk lalu duduk.
Sementara mama Laksa memanggil Laksa di kamarnya
.
"Eh? Ziaae? Tumben kesini? Biasanya gue yang ke rumah?" Tanya Laksa saat dia sudah duduk di samping Ziae.
Padahal ada sofa di depannya loh, tapi Laksa lebih milih duduk di samping Ziae.
Mama Laksa yang melihat itu dari hanya tersenyum, dia tau modus anaknya.
Ziae tersenyum canggung.
"Hehehe gapapa, cuma mau ngasih kue aja" ucap Ziae.Mendengar kata kue Laksa jadi semangat.
"Terus kue nya mana?" Tanya Laksa
"Sama mama Lo" jawab Ziae.
"MAAA..KUE NYA Jangan DI HABISIN... LAKSA MAUUU" teriak Laksa.
"IYAAA" balas teriak mama Laksa.
Setelah itu mereka berdua diam-diaaman, bingung mau ngomong apa.
Tapi seketika Laksa mendapatkan ide.
"Ziae, ke belakang yuk! Main sama kelinci gue, gue baru beli kelinci" ajak Laksa.
Mata Ziae berbinar.
"Yang bener?" Tanya nya.Laksa berdecak.
"Iya, gak mungkin gue bohong, Ayuk!" Ajaknya dengan menarik tangan Ziae.Mau tak mau Ziae mengikuti Laksa.
***
"UDAHLAH! AKU UDAH CAPEK SAMA SEMUA TINGKAH KAMU! YANG SELALU BOHONG SAMA AKU!"
Nandira mendengar suara orang berantem di ruang MGMP, kebetulan Nandira belum pulang di karenakan ada rapat Rohis.
Karena penasaran, Nandira mengintip ke ruang MGMP, dan ternyata yang berantem itu adalah dzikri dan Pacarnya.
"Berantam?? Ihh seneng banget gueee" pekik Nandira di dalam hati.
Bukannya jahat, tapi Nandira berharap Dzikri dengan pacarnya bisa putus, kan Nandira jadi punya kesempatan untuk dekat Dzikri lagi.
"Kamu salah paham sayang..." Ucap pacar Dzikri, dia memegang tangan Dzikri.
Dzikri menepis pegangan tangan Pacarnya itu.
"Gue gak mau dengar apapun lagi! Intinya kita putus!!" Ucap Dizkri.
Melihat gelagat Dzikri yang mau pergi dari sana Nandira pun bersembunyi
"Huftt...untung dia gak tau, Alhamdulillah...mereka putus, bagus deh, kan gak boleh pacar-pacaran" ucapnya.
Padahal dalam hatinya itu gak bolehnya Dzikri pacaran sama kakak itu.
***
Dzakian sedang berada di balkon kamarnya berbaring sambil menatap bintang-bintang yang ada di langit.
Dia memikirkan Qalila
Sebenernya, perempuan yang sekarang jadi pacarnya itu adalah teman kecil Dzakian, Dzakian dulu punya janji masa kecil dengan Farrah, janji akan menjadikan Farrah sebagai pacar jika sudah besar nanti.
Kalian taulah..
Perkataan anak kecil itu tidaklah terpikirkan hingga mereka besar."Jadi gue harus apaa?!!" Dzakian frustasi, dia mengacak rambutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta kelas Sebelah [End]✓
Teen Fiction"Dzakian Ahmad Fauzan, kelas 10 IPA-4" seru suara kepala sekolah yang menyebutkan nama-nama untuk ke kelas mereka masing-masing. Gue terus memperhatikan itu cowok, gue satu MPLS sama dia, dan dari pertama gue liat dia, ntah kenapa jantung gue selalu...