Yeaayyy akhirnya sekolah jugaa..Qalila seneng banget, kan dia bisa ketemu sahabat-sahabat nya lagi, apalagi ketemu doi, makin semangat deh Qalila.
Sampe-sampe tuh si Qalila datang pagi-pagi."Heh? Tumben lu datang pagi?" Ucap Ziae pada Qalila, sambil meletakan tasnya ke bangku nya.
Qalila membalikkan badannya dia tersenyum lima jari.
"Hehehehe... sengaja, biar bisa ketemu Lo-lo padaaa" ucap Qalila.
Ziae memutar bola matanya.
"Lebay" decak Ziae.Qalila menggecut.
"Kampret, btw Lo bawa apa?"tanya Ziae."Ada, ntar aja gue bagi waktu kita semua udah kumpul" ucap Ziae.
Qalila mengangguk
"Oke...tapi oleh-oleh gue paling banyak yeee..kan gue udah pesen sama lu" ucap Qalila bersemangat."Gampang" kata Ziae.
**
"Qal, ayo kumpul" ajak Yanun, teman satu eskul Qalila.
Qalila yang lagi duduk di meja guru menoleh ke pintu.
"Lah? Sekarang? Bukannya istirahat pertama ya?" Tanya Qalila.
Yanun memasang wajah lempeng nya.
Ini udah istirahat btw, Qalila ini kemana aja sih? Sampe-sampe istirahat gatau?
"Ini udah istirahat Udiinnn" gemas Nandira.
"Lah? Udah yaa? Hehehehe..skuy lah, Nan, ntar kalo ada guru permiskan gue Yee " ucap Qalila yang sudah berdiri.
Nandira mengacungkan jempol nya.
"Siipp.." katanya, dan Qalila pun pergi bersama Yanun menuju aula.
Disaat perjalanan menuju Aula, Qalila harus berada di posisi kedua orang yang mendekati nya.
Yaitu Fajri dan Dzakian, posisinya Fazri berjalan menuju kelas 11 IPA-4, dan Dzakian yang ingin keluar dari kelas 11 IPA-4, sementara Qalila berada di tengah-tengah, untuk sesaat mereka bertiga diam, Fazri dan Dzakian yang menatap Qalila, sementara Qalila harus mati-matian pura-pura acuh pada mereka berdua.
Anggap aja mereka berdua gak ada Qal..
Gumam Qalila dalam hati.Baru saja Fazri dan Dzakian ingin memanggil Qalila, Qalila udah jalan duluan.
Lalu pada akhirnya Dzakian dan Fazri hanya bisa saling tatap dengan tatapan permusuhan.
*
"Anjiirr....posisi gue tadi udah kaya Drakor-drakor yang sering Kiara lihat selama di rumah gue... adohhh baper gue ini kan" Qalila ngomel-ngomel sendiri.
Semua anggota marching melihat ke Qalila dengan pandangan heran.
"Qal, Lo waras kan?" Tanya Aulia.
Qalila menoleh ke samping dimana Aulia duduk, dan dia baru sadar kalo dia dari tadi itu di liatin temen-temennya.
Qalila nyengir.
"Hehehehe..gue waras kok, waras...Jan liat gue kaya begitu napaaa..gue kan jadi Atut" ucap Qalila."LEBAYYY" ucap mereka semua membuat Qalila mendengus...
**
"Ini nih yang gue males, males banget gue jadi bendahara rohis, kan jadinya gue yang megang uang sebanyak ini..aelahhh...nasib-nasib" di sepanjang jalan menuju mushola Nandira terus saja menggerutu hingga dia tidak sadar jika Dzikri melihati Nandira sambil menggeleng.
"Dek" panggul dzikri.
Nandira menoleh ke belakang.
"Haihhh...kak Dzikri lagi, males banget!" Ucap Nandira, selama tau kalau Dzikri udah punya pacar, Nandira jadi males gitu ketemu sama Dzikri, kalo liat dia bawaannya sakit hati Mulu..
"Eh? Iya kak?" Nandira pura-pura senyum.
"Dari tadi kakak liatin kamu menggerutu terus ya? Emang kenapa sih?" Tanya dzikri..
Mampus!
Jadi tadi dzikri liat?? Ahhh..hancur deh image Nandira di depan Dzikri."Eh? Kapan ya?? Masa iya? Kayaknya gak ada deh kak" ucap Nandira, sengaja dia pura-pura lupa.
Karena gemas sama Nandira, dzikri menarik hidung Nandira pelan.
"Pura-pura lupa, bisa aja eksen nya" ledek Dzikri.
Nandira menyengir, tapi waktu mereka berdua lagi enak-enak gitu, ehhh tiba-tiba pacar dzikri datang langsung ngelendot ke Dzikri.
Membuat Nandira males, dia langsung pergi aja tanpa pamit pada keduanya.
KIT ATI TAUUU!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta kelas Sebelah [End]✓
Teen Fiction"Dzakian Ahmad Fauzan, kelas 10 IPA-4" seru suara kepala sekolah yang menyebutkan nama-nama untuk ke kelas mereka masing-masing. Gue terus memperhatikan itu cowok, gue satu MPLS sama dia, dan dari pertama gue liat dia, ntah kenapa jantung gue selalu...