2: Berdamai

3.7K 194 8
                                    

Couple Ring 2

"Sepertinya lebih baik berdamai dengan masa lalu.."

Rara pasrah, terjebak dengan orang yang sama sekali belum ia harapkan untuk bertemu di situasi seperti ini. Apa yang harus ia lakukan? Ia hanya bisa diam sambil mencoba mengalihkan pandangannya agar tak melihat ke arah Tian yang berada di sampingnya.

Rara merapatkan jaket milik Bima yang kini ia kenakan, ia juga mencoba menjaga jarak dengan Tian. Tian yang sadar, berusaha untuk mencairkan suasana yang terasa begitu canggung.

"Apa kabar?" Tian bertanya singkat.

"Menurut kamu?" Rara merespon seadanya.

"Aku cuma nurutin permintaan kamu." mendengar jawaban itu, Rara terlihat bingung.

"Permintaan aku?"

"Iya.." Tian mencoba mengatur nafasnya lalu melanjutkan kalimatnya.

"Kamu bilang kamu gak mau lihat aku lagi kan?" well, masuk akal. Rara kembali mengingat kejadian itu.

"Tapi gak gitu juga caranya." Rara sedikit kesal dengan respon Tian.

"Terus gimana?"

Pertanyaan Tian tidak di jawab oleh Rara. Ia justru mengucapkan terima kasih.

"Buat apa?" Tian terlihat bingung.

"Terima kasih sudah menjadi bagian dari cerita senduku, terima kasih sudah mengajarkanku betapa rumitnya mencintaimu.." mendengar kalimat Rara, Tian hanya bisa terdiam.

Hening menyelimuti mereka cukup lama, hingga..

"Terima kasih juga." mendengar itu Rara berdecak kesal. Ikut-ikut saja, pikir Rara.

"Untuk?" Rara mengangkat sebelah alisnya. Ingin tahu, untuk apa Tian berterima kasih padanya.

"Semuanya." mendengar itu Rara terdiam. Ia merasa tidak ada lagi yang bisa ia bahas. Rara diam sambil melanjutkan kegiatannya memandang langit Jogja yang begitu indah.

"Jadi, dia mantan yang kamu maksud? Lalu sekarang kamu balikan sama dia?" Tian memecah fokus Rara, ia terpaksa beralih pandang ke arah lawan bicaranya.

Rara mengangguk. Rara seketika terhanyut menatap orang yang sudah sangat lama tidak pernah ia lihat.

"Pantas, relate banget pas Aksa cerita soal mantannya." suara itu membuat Rara mencoba mengalihkan pandangannya. Ia tidak boleh lama-lama menatap masa lalunya.

"Kamu teman dekat Bima?" Rara kembali berusaha untuk biasa saja di depan Tian.

"Maksud kamu Aksa?" Tian terlihat mulai lelah berdiri lama, Rara sadar gelagat itu dan segera mengajak Tian untuk duduk di rerumputan.

"Iya, Bima Aksara Delon." Rara menerangkan, Rara lagi-lagi tak sengaja memandang wajah itu lama.

"Aku cuma tau dia itu Aksa. Aksara Delon alias Aksanisme." ya Aksanisme adalah nama yang banyak orang kenal. Nama itu juga merupakan watermark untuk setiap karya yang Bima buat. Selain seorang mahasiswa seni, ia juga terkenal sebagai seorang artist muda, jiwa seninya yang kental, sukses membuat karyanya dikenal banyak orang, khususnya di khalangan penikmat seni.

Rara berkali-kali menganggukkan kepala. Rara paham, tidak ada satupun orang yang mengenal Aksa sebagai Bima. Mungkin memang benar, Aksa sudah mengubur dalam-dalam nama Bima itu dari namanya.

"Lalu, sejak kapan nama kamu Tian?" akhirnya pertanyaan itu terlontar.

"Raflan Bastian Siregar. Thats my name. Kamu pasti ingat kan? Lagipula kalo di komunitas mural nama asli itu gak terlalu penting. Jadi gak ada salahnya kan aku dipanggil Tian." Tian alias Raflan menjelaskan.

Couple Ring 2 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang