Couple Ring 2
"Memori yang sama sekali tak ingin kuingat, justru terputar di pikiranku saat ini.."
Begitu sampai di rumah sakit, Mama Bima dan Rara sudah sampai lebih dulu di sana. Begitu ambulans makin mendekat tiba-tiba kepalanya begitu pening. Memori dalam kepalanya tiba-tiba berputar. Semua memori terkait dengan rumah sakit ini secara tiba-tiba berputar dalam pikirannya.
Saat Bima diturunkan dari ambulans, seorang Dokter perempuan mendekat ke arah mereka.
"Aksa kenapa, Daren?" suara perempuan itu terdengar panik begitu melihat kondisi Bima.
"Nanti kujelaskan, Lexa. Bantu aku untuk menangani Aksa.." Daren menjawab pertanyaan istrinya.
Daren terlihat menjelaskan beberapa hal kepada Lexa sambil tetap membantu mendorong brankar. Ia jelaskan semua hal yang sudah terjadi pada Bima.
Mereka kini berada di rumah sakit yang paling dekat dengan lokasi rumah Bima. Di rumah sakit itu pula dr. Alexa Cristie yang juga istri Daren melakukan praktek.
"Tolong bantu adikku.." Daren menggenggam tangan istrinya saat akan memasuki unit darurat.
"Pasti! Dia juga adikku, Daren." Alexa segera meninggalkan Daren, Mamanya dan juga Rara.
Daren menjambak rambutnya frustasi, dirinya seorang dokter, namun tidak bisa melakukan apa-apa ketika adiknya butuh pertolongan.
Ini bukan lagi rumah sakit tempat ia bekerja, ia tidak bisa sembarangan menangani pasien di rumah sakit lain, apalagi di unit gawat darurat. Semenjak menikah dengan Lexa, ia memilih pindah untuk bekerja di rumah sakit lain, agar dirinya tetap profesional sebagai seorang dokter.
Namun disaat seperti ini, ia justru menyesal tidak lagi melakukan praktek di rumah sakit ini dan tidak dapat menangani adiknya sendiri.
"Kamu harus tenang, Daren." Mama Bima mendekati anaknya dan menguatkan, meski dirinya juga tak kalah khawatir.
"Mama yakin Lexa bisa menangani Aksa dengan baik." Mama Bima kembali angkat suara sambil mengusap lembut punggung anak sulungnya.
Di lain sisi, Rara terlihat kacau, rumah sakit ini adalah rumah sakit dimana kenangannya tiga tahun lalu terukir. Sudah hampir satu tahun kembali dengan Bima, ia sama sekali tidak tahu bahwa Bima sering mengunjungi tempat ini.
Rara tidak paham lagi, skenario apa yang tengah Tuhan susun pada kehidupannya. Ditempat ini, persis didepan pintu darurat ini, tempat dimana tiga tahun lalu Rara mengucapkan kalimat yang sungguh sangat ia sesali. Kalimat yang membuat Raflan pergi dari kehidupannya.
Sungguh.. Di keadaan ini Rara tidak menginginkan memori itu terputar, namun sepertinya antara hati dan pikirannya sangat tidak sinkron. Di satu sisi Rara begitu mencemaskan kondisi Bima, Rara amat sangat takut kehilangan Bima. Namun di sisi lain, memorinya dengan Raflan secara tiba-tiba muncul dalam benaknya. Apakah benar masih ada Raflan dihatinya?
Rara merasa tubuhnya begitu lemas, seolah tenaganya terkuras habis hanya karena mencoba untuk menolak memori itu terputar, hingga ia terduduk lemas persis di dekat pintu unit darurat.
Melihat itu Daren dan Mama Bima segera mendekati Rara."Ra, are you okay?" Daren mencoba bertanya, Daren dapat merasakan tubuh Rara yang terasa panas ketika tak sengaja menyentuh lengan Rara.
Rara tak bergeming, hanya air matanya yang terus menetes dari mata sembabnya. Pandangan Rara mulai kabur, ia sudah tidak fokus dengan ucapan Daren dan Mama Bima.
"Badan Rara panas, Mam.." Daren buka suara.
"Sayang, kamu gak apa-apa?" suara itu memelan di telinga Rara. Hingga perlahan pandangannya meredup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Ring 2 [Complete]
Teen FictionWajib follow sebelum baca 💕 Rara hanya bisa duduk terdiam sambil melihat apa yang ada di depannya. Obat tidur, ketidak terbukaan Bima, alasan dibalik Bima pergi, semuanya kini berputar di pikiran Rara. "Dimana tas Aksa, Mam?" "Ada di lemarinya." Da...