4: Asthma

5.1K 202 16
                                    

Couple Ring 2

"Apakah kita akan benar-benar berpisah?"

Bima kini berada di tempat awal mereka, ia dapat dengan jelas melihat wajah cemas Rara ketika melihatnya. Bima mencoba mengacuhkan keberadaan Rara, ia tidak ingin melanjutkan perdebatan mereka kembali.

"Bim, are you okay?" Bima tak bergeming. Ia justru sibuk mengemasi ranselnya dan barang-barang lain miliknya.

Merasa diabaikan, Rara mencoba memanggil Bima.

"Bim.."

"RA, PLEASE!" untuk pertama kalinya Bima membentak Rara. Rara pun kaget melihat reaksi Bima.

"Don't call me Bima anymore!" Suara Bima menurun. Kini ia menyesal telah membentak Rara, namun disisi lain, ia masih kecewa dengan apa yang sudah Rara lakukan.

"Tapi kenapa Bim?" Rara mencoba tetap tenang menghadapi Bima yang tengah kalut.

"Please, Ra. Gak semua hal harus kamu tau." Pikiran Bima terasa penuh, membayangkan kemungkinan Rara kembali pada Raflan membuat pikirannya begitu kacau.

"Tapi aku berhak tau, aku pacar kamu!" Rara, yang juga tak ingin kehilangan Bima, mencoba mengingatkan bahwa dirinya masih kekasih Bima.

"Mulai detik ini gak lagi. Kita putus, Ra!" Bima spontan mengucapkan kalimat itu, cepat atau lambat suatu saat nanti ia pasti akan putus dengan Rara, itulah yang ada di pikirannya sekarang ini.

"Kamu gak bisa gitu dong, Bim! Kamu yang bilang sendiri ke aku, kamu yang ngingetin aku kalo kita gak boleh ambil keputusan saat pikiran kita lagi kacau!" Bima tak merespon. Ia justru menggendong ranselnya dan pergi meninggalkan Rara.

"Bima!" Rara berteriak memanggil Bima, ia berjalan mengikuti Bima yang meninggalkannya. Rara meraih lengan Bima hingga Bima berbalik menghadap Rara.

"IYA! AKU EMANG KACAU RA!" bentakan itu sukses membuat Rara melepas genggamannya pada lengan Bima.

"Bim.." Rara memanggil pelan Bima yang kembali meninggalkannya, ia juga melanjutkan langkahnya mengikuti Bima persis di belakangnya.

"Please, leave me alone!" Rara berhenti. Akbar dan Fahri yang sedari tadi memperhatikan, segera mendekati Rara.

"Kasih dia waktu Ra, mungkin dia butuh waktu sendiri." Fahri memberi Rara saran.

"Lagi lagi aku harus melakukan kebohongan.."

Rara kini tengah berada di Cafe tempat dimana ia membuat janji dengan Fadli. Tadinya ia berniat untuk membatalkan janji itu mengingat pertengkarannya dengan Bima yang belum terselesaikan. Namun mendengar Fadli yang ingin sekali bertemu dengannya, ia tetap menepati janjinya dengan Fadli.

"Demi apapun aku kangen banget sama Kak Fadli." Rara memeluk Fadli erat begitu bertemu dengannya. Fadli membalas pelukan Rara.

"Aku juga Ra, aku juga kangen banget sama kamu.." Fadli merespon.

Rara melepas pelukannya, ia segera menelusuri tubuh Fadli dari ujung kepala hingga kaki, Fadli kini terlihat seperti Fadli yang awal ia kenal, begitu sehat, dengan tubuhnya yang tinggi, tatanan rambut yang terlihat rapi, dan wajah freshnya serta cengiran khasnya yang sangat Rara rindukan.

"Aku seneng banget liat Kak Fadli. Apa semua berjalan baik disana?" Rara begitu antusias untuk mendengar semua cerita Fadli selama di Singapore.

"Ini semua berkat kamu, Ra. Alhamdulillah, semua lancar. Semua pengobatan yang aku terima berjalan dengan baik." Fadli memunculkan senyumnya.

"Hasilnya juga baik." Fadli melanjutkan, ia segera menuntun Rara untuk kembali duduk.

Couple Ring 2 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang