9: Breathe

4.2K 170 10
                                    

Couple Ring 2

"Benar juga, aku harus punya kekuatan 1000x lipat lebih besar dari mereka.."

Rara berkali-kali terlihat tidak fokus saat berbicara kepada pengunjung, dan Fahri pun menyadari itu. Fahri paham, Rara pasti memikirkan dua orang terpenting dalam hidupnya yang kini berada di rumah sakit.

Fahri segera mendekati Rara yang terlihat seperti orang bingung.

"Kalo mau balik ke rumah sakit, gak apa-apa kok. Biar Kak Fahri dan yang lainnya yang handle acara ini sampai selesai."

Rara menolak, ia harus menyelesaikan semuanya sampai selesai.

"Percuma, kamu cuma menyusahkan dirimu sendiri, Ra. Aku yakin Aksa dan Raflan pasti nungguin kamu." Fahri menyentuh pundak Rara, ia dapat merasakan tubuh Rara yang bergetar, ia segera mengarahkan matanya pada tangan Rara.

"Jangan bilang kamu minum kopi lagi?" Fahri menebak, ia sudah cukup lama mengenal Rara, dan yang ia tahu jika ia terlalu banyak mengkonsumsi kopi, tubuhnya akan gemetar akibat rasa tidak nyaman di lambungnya.

Rara menggelengkan kepalanya berbohong. Dan Fahri mengetahui hal tersebut.

"Kalo Aksa tau, dia bisa sedih Ra." Mendengar kalimat Fahri, Rara segera mengangguk pasrah.

"Mau istirahat atau Kak Fahri antar ke rumah sakit?" Rara menggelengkan kepala.

"Aku ke rumah sakit sendiri aja Kak. Aku mau lihat Aksa dan Raflan."

"Tapi kamu juga perlu periksain kondisi kamu, oke?" Rara mengangguk patuh. Ia segera pergi meninggalkan Fahri.

Saat menunggu taxi online, Rara mulai mengacak-ngacak isi sling bagnya, ia mencoba mencari obat nyeri lambung yang biasa ia minum.

Begitu ia menemukannya, obat itu justru jatuh ke lantai akibat tangan Rara yang gemetar.

Saat ingin mengambil obat tersebut, ia justru menemukan tangan lain yang sudah mengambilnya lebih dulu.

"Kamu sakit?" Orang itu mengamati obat yang ada di tangannya. Rara segera membulatkan matanya begitu melihat orang yang ada di hadapannya.

"Ini obat nyeri lambung yang cukup keras, gak boleh lho dikonsumsi sembarangan tanpa resep dokter." Orang itu segera menjelaskan. Ia segera mengamati gerak-gerik Rara. Ia menyentuh tangan Rara yang gemetar.

"Efek caffein?" Rara mengangguk.

"Kita cari tempat duduk dulu ya."

"Tapi aku sudah pesan taxi online."

"Di cancel aja, nanti biar aku yang antar." Rara segera membatalkan pesanannya dan menurut pada orang tersebut.

Orang itu segera meraih tangan Rara dan mengajaknya duduk di lobby gedung.

Orang tersebut menyimpan obat milik Rara dan menggantinya dengan obat lain yang ia ambil dari tasnya.

"Obat ini lebih aman untuk kamu. Dosisnya lebih ringan jadi kamu gak perlu khawatir dengan side effectnya." Orang itu segera menjelaskan.

"Tunggu aku cari air putih dulu ya." Ia bergegas pergi, Rara yang terlihat bingung, masih mencoba untuk mencerna semua yang terjadi.

"Terima kasih." Kata itu terucap dari mulut Rara yang masih terlihat bingung.

"Kak Fadli gimana bisa disini?" Akhirnya setelah ia meminum obatnya, sesegera mungkin kalimat itu terlontar.

"Aku mau lihat pameran kolaborasi antara Pacar x Mantan Gebetan mu. Hehehehe.." Fadli, orang tersebut, terlihat memunculkan cengiran khasnya.

Couple Ring 2 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang