Couple Ring 2
"Kuizinkan kau melakukannya, tapi jangan pernah ucapkan bahwa itu untuk menebus kesalahanmu.."
Perhelatan pameran Bima hari ini dilaksanakan, dengan tajuk 1st Aksanisme x Land of Art Exhibition. Nama itu tercetus oleh Rara yang berpikir bahwa ini bukan lagi hanya pameran Bima, namun Raflan juga ikut andil dalam pameran ini.
Terlebih, setelah keputusan Raflan yang akan melakukan live painting itu seorang diri.
"Izinkan aku untuk menebus semua kesalahanku sama kamu dan Aksa, Ra." Itulah kalimat yang Raflan ucapkan kepada Rara.
Rara terpaksa mengiyakan, setidaknya semua rangkaian acara harus berjalan sesuai dengan rundown.
Kini, Rara mulai melihat pengunjung yang terus berdatangan ke pameran Bima. Ia begitu senang melihat seluruh pengunjung sangat menikmati hasil karya masterpiece dari seorang Aksanisme.
"Kamu gak mau istirahat dulu, Ra? Semalaman kamu belum tidur lho." Fahri membuyarkan fokusnya, ia terpaksa melirik ke arah sumber suara.
"Nanti Kak, aku masih harus pastiin semua berjalan dengan baik. Raflan gimana? Dia udah siap-siap? Mulai live painting jam 3 sore kan?" Rara tidak ingin ada satu pun hal yang terlewat atau tidak sesuai dengan yang telah diatur sebelumnya.
"Kamu tenang aja, semua udah beres. Kalo pun mau kamu tinggal untuk istirahat bisa kok."
"Makasih banyak ya Kak, udah banyak bantu untuk acara ini. Aku gak tau lagi akan jadi apa kalo gak ada kalian semua. Bima, maksudku Aksa pasti akan sangat bangga punya teman-teman kaya kalian." Rara tersenyum, tak terasa matanya mulai berkaca-kaca. Ia berjanji pada dirinya sendiri, mulai hari ini ia akan memanggil Bima dengan panggilan Aksa. Ia ingin Aksara tahu bahwa ia akan lakukan apapun untuk membalas semua kebaikannya pada Rara.
Fahri membalas senyum Rara, mendengar Rara memanggil Bima dengan sebutan Aksa, ia berharap bahwa dengan begitu Aksa akan jauh lebih baik, ia tidak perlu lagi mendengar nama yang sudah ia kubur dalam-dalam sejak lama.
"Semua dokumentasi aman kan Kak? Apa aku sudah bisa akses live reportnya di link yang dishare semalam? Aku mau tunjukin itu ke Mama Aksa dan Bang Daren." Fahri mengangguk yakin, ia sudah mengatur semua dokumentasi dan menjadikannya sebagai tayangan live report yang dapat diakses oleh orang-orang yang memiliki link aksesnya.
"Aku izin untuk lihat keadaan Aksa di rumah sakit ya. Selama aku disana, aku serahkan semuanya ke Kak Fahri dan yang lainnya.." Rara menjeda ucapannya. Ia menggapai tangan Fahri dan menggenggamnya.
"Aku titip Raflan juga ya Kak. Kabarin aku jika ada sesuatu. Aku khawatir sama keadaannya dia." Mendengar ucapan itu Fahri membalas genggaman tangan Rara.
"Tenang aja Ra, aku akan pastikan semua berjalan dengan baik. Aku juga akan awasin terus keadaan Raflan."
Mendengar itu Rara begitu lega, ia segera bergegas untuk pergi melihat keadaan Aksa di rumah sakit. Mulai detik ini pun, aku akan memanggil Bima dengan sebutan Aksara.
"Semudah itukah kau menyerah dengan hubungan kita? Mengapa, Aksa?"
"Mam.." Panggilan itu sukses membuat Dinda mendekati anaknya.
"Kamu sudah sadar, nak?" Ia mengusap lembut wajah anaknya.
"Sekarang tanggal berapa, mam?" Aksa yang masih belum benar-benar sadar segera memastikan berapa lama ia tak sadarkan diri. Ia tidak ingin terlewat dengan pamerannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Ring 2 [Complete]
Teen FictionWajib follow sebelum baca 💕 Rara hanya bisa duduk terdiam sambil melihat apa yang ada di depannya. Obat tidur, ketidak terbukaan Bima, alasan dibalik Bima pergi, semuanya kini berputar di pikiran Rara. "Dimana tas Aksa, Mam?" "Ada di lemarinya." Da...