17: Heart Surgery

3.7K 148 14
                                    

Couple Ring 2

"Meski kau tak mengatakan, tetapi tentu aku tahu kau ragu padaku.."

Hari ini genap hari kedua Rara mengurung dirinya di kamar. Bukan tanpa alasan ia melakukan itu semua.
Ia sungguh merasa bersalah atas apa yang sudah ia lakukan pada Aksa. Ia menghukum dirinya sendiri, mencoba merasakan bagaimana rasanya sendirian, bagaimana rasanya ingin bertemu dengan orang tersayangnya namun hal tersebut tidak bisa ia lakukan.

"Ra, udahan dong ngurung diri di kamarnya! Emang kamu gak kangen masakan ibu?" Ibu Rara mengetuk pintu kamar anaknya dan mencoba merayu anaknya untuk menyudahi aksi konyolnya.

Rara segera menekan perutnya yang terasa begitu lapar, sudah hampir dua hari ia belum makan nasi, tapi untungnya ia terselamatkan oleh biskuit dan aqua botol yang selalu ia sediakan di kamarnya.

Rara mencoba menutup hidungnya dari masakan ibunya yang hari ini tercium sungguh menggoda. Semur daging dan balado kentang favorite Rara.

Rara segera menggelengkan kepalanya kasar, ia tidak boleh tergoda, ia harus tetap menghukum dirinya setidaknya hingga ia benar-benar tersiksa.

"Rara, ayo dong sayang. Kalo kamu gak makan nanti kamu sakit." Ibu Rara kembali berteriak sambil mengetuk pintu.

"Gak mau, Bu! Rara masih mau di kamar. Ibu mendingan lanjutin kerjaan ibu aja. Rara gak apa-apa, Bu." Meski begitu ia tidak ingin karena ulahnya, ibu Rara sampai meninggalkan pekerjaannya.

Mendengar itu ibu Rara segera pergi menjauh dari kamar Rara dengan wajah kecewa.

Ibu Rara segera meraih tasnya berniat untuk pergi ke toko kue miliknya, namun ia merasa berat untuk meninggalkan Rara. Hingga tiba-tiba ada telpon yang masuk di handphonenya.

"Halo, Maya, apa ada Rara di rumah? Aku khawatir, sudah dua hari anak itu tidak datang. Aku telpon juga tidak diangkat. Aksa terus mena--" suara Mama Aksa terjeda oleh Aksa yang tiba-tiba merebut ponselnya.

"Halo tante, apa kabar? Ini aku Aksa." Aksa terdengar buru-buru.

"Ya Allah, Aksa. Gimana keadaan kamu, sayang?"

"Puji Tuhan tante, Aksa sudah lebih baik sekarang. Semua berkat Rara. Ohiya, ngomong-ngomong Rara kemana ya? Udah dua hari aku gak ketemu dia."

"Alhamdulillah, tante senang dengarnya. Wah kamu kangen ya? Aduh, tante bingung nih jelasinnya."

"Kenapa tante?"

"Apa gak apa-apa ya tante cerita ke Aksa?" Ibu Rara terdengar ragu untuk bercerita.

"Kenapa tante?" Aksa mengulangi pertanyaannya.

"Rara udah dua hari gak mau keluar kamar, Aksa. Bahkan udah dua hari ini dia belum makan. Aduh, tante bingung deh sama kelakuannya si Rara. Kalian lagi gak berantem kan?" Mama Rara terdengar begitu cemas menceritakan tentang Rara. Mendengar jawaban itu Aksa pun tak kalah cemas.

Ia segera mematikan telpon tersebut dan sesegera mungkin meminta mamanya untuk mengizinkannya menemui Rara.

Tapi Mama Aksa tidak mengizinkan, mendengar itu Aksa segera memohon pada mamanya.

"Kali ini enggak, Aksa. Kamu tahu sendiri kan hasil tes yang kamu jalani tempo hari? Mama gak mau terjadi apa-apa sama kamu." mendengar jawaban Mamanya Aksa segera memalingkan wajahnya kecewa. Ia segera mengunci mulutnya dan tidur memunggungi mamanya yang ada di sebelah kiri ranjangnya.

"Jangan kaya anak kecil dong, Aksa!" suara Daren sama sekali tidak Aksa gubris, kini pikirannya hanya berfokus pada Rara. Bagaimana kalau Rara sakit akibat aksi konyolnya itu.

Couple Ring 2 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang