14: One Day with Raflan

3.1K 151 18
                                    

Couple Ring 2

"Maafkan aku yang telah mengingkari janjiku.."

Rara kini tengah terburu-buru berlari di koridor rumah sakit. Ia sudah berkali-kali ditegur oleh suster yang ia lewati, namun ia tetap tidak mengindahkannya.

Rara berlari bukan tanpa alasan, ia sudah terlambat untuk menemui Aksa yang pagi ini melakukan liver biopsy. Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan lewat tiga puluh dua menit, sudah jelas Aksa pasti sudah masuk ke ruang tindakan.

Meski begitu, Rara tetap mempercepat langkahnya hingga tiba-tiba ia melihat sosok yang ia kenal tengah mengendap-endap mencoba keluar dari rumah sakit.

Rara segera menghentikan langkahnya dan mencoba memastikan apa benar orang yang ia lihat adalah Raflan.

"Aku salah kali ya? Kan semalam Raflan masih di ruang ICU." meski bibirnya berucap seperti itu, ia tetap ingin memastikan lebih dekat.

Ia mengikuti langkah orang tersebut yang tengah menggendong tas dan menutupi kepalanya dengan hoodie jaketnya. Langkah kaki itu menuju ke arah pintu keluar samping rumah sakit.

Rara mencoba menjaga jarak. Begitu sudah di luar rumah sakit, sosok itu membuka jaketnya dan Rara dapat dengan jelas melihat Raflan dengan tas dan ia masih mengenakan selang oksigen portable seperti yang biasa ia gunakan dulu.

"Raflan!" Rara tak sengaja memanggil nama itu cukup kencang, hingga sukses membuat Raflan menengok dan begitu melihat Rara ia mencoba kabur.

Rara dengan cepat mengejar Raflan dan kini ia persis berada di hadapan Raflan.

"Kamu sudah gila ya? Bukannya kamu semalam masih di ruang ICU?" Nada tinggi Rara tak mengubah sedikitpun ekspresi wajah Raflan yang terlihat santai.

"Itu bukan urusanmu, Ra! Apapun yang terjadi sama saya, bukan lagi urusan kamu!" Raflan berucap santai, ia sedikit memunculkan senyum sinisnya.

Deg!

Kata saya yang terucap dari mulut Raflan, sukses membuat Rara merasa jarak antara mereka kembali jauh.

"Mau saya di ruang rawat, di ruang ICU, ataupun di kamar mayat pun sudah bukan lagi urusan kamu!" Nada suara Raflan berubah ketus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau saya di ruang rawat, di ruang ICU, ataupun di kamar mayat pun sudah bukan lagi urusan kamu!" Nada suara Raflan berubah ketus.

"Dan satu hal lagi, jangan pernah ikut campur urusan pribadi saya. Karena antara saya dan kamu gak ada hubungan apapun!" Lagi-lagi kalimat Raflan membuat hati Rara sakit.

"Raf, kamu kenapa?" Rara menyentuh lengan Raflan, dengan cepat Raflan menepis tangan itu.

"Bukan lagi urusanmu! Dan jangan pernah bilang apapun pada Om Johan dan Fadli. Anggap kamu gak melihat saya disini!" Raflan segera berlalu meninggalkan Rara yang terpaku dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

Hal ini, sukses membuat Rara teringat kejadian saat Raflan mengabaikannya dulu. Rasanya masih sama, begitu sakit.

Rara segera bergerak, meski hatinya berat untuk meninggalkan Aksa, kini jelas Raflan lebih membutuhkannya. Ia tidak ingin Raflan pergi sendirian, ia tidak ingin terjadi apa-apa dengan masa lalunya.

Couple Ring 2 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang