26: Our Action

2.6K 120 38
                                    

Couple Ring 2

"Setidaknya kamu harus sadar kondisimu, Raf!"

Hari ini kampus terlihat begitu ramai, banyak dari anak semester lima yang biasanya jarang berlama-lama di kampus terlihat berkumpul dan sibuk membahas sesuatu di beberapa penjuru gedung kampus.

"Raf, lo ikutan aksi kita besok kan?" Raflan berhenti dan menghadap temannya yang memanggil, Rara yang berjalan di sebelah Raflan ikut berhenti begitu salah satu teman Raflan menyapa.

Rara paham maksud pembicaraan mereka, ia tahu apa yang akan dilakukan para mahasiswa besok. Karena dirinya pun akan ikut serta dengan Aksi Mahasiswa besok.

"Nanti gue kabarin deh." Raflan menjawab singkat dan mengajak Rara melanjutkan langkah mereka.

"Aku gak mau kalo kamu ikutan aksi besok!" Rara berucap tegas pada Raflan.

"Emangnya kenapa?" Raflan bertanya polos.

"Kamu sadar gak sih sama kondisi kamu?" Rara kesal dengan respon Raflan.

"Iya tau Ra, aku lemah! Aku penyakitan, tapi emang aku gak boleh ikut menyuarakan ketidaksetujuanku? Apa fungsi aku sebagai mahasiswa?" Raflan meninggikan nada suaranya.

"Bukan itu maksudku, tapi kamu kan--" ucapan Rara sudah terlanjur dipotong oleh Raflan.

"Kenapa sih? Aku gak akan berada di barisan paling depan kok! Setidaknya aku harus tetap ikut turun ke jalan. Indonesia sedang dijajah oleh orang-orang kita sendiri, Ra! Kamu sendiri juga akan ikut aksi itu kan? Kenapa aku gak boleh?" Rara menyerah, ia segera meninggalkan Raflan yang tadinya akan pergi bersama ke ruang sekret mural.

"Ra!" Raflan memanggil Rara yang meninggalkannya.

Rara berjalan meninggalkan Raflan dan berniat untuk pergi menuju sekret BEM. Ia tidak mungkin tetap pergi ke sekret Mural dan melanjutkan perdebatannya dengan Raflan.

Karena terburu-buru, Rara tanpa sengaja menabrak seseorang.

"Sorry!" Begitu Rara menengadahkan wajahnya ia segera menemukan orang yang sangat ia kenal.

"Mau kemana sih Ra? Buru-buru banget!" suara berat itu sukses membuat Rara terkejut.

"Aksa! Kamu ngapain kesini?" mendengar pertanyaan Rara, Aksa melipat kedua tangannya di dada.

"Oh, jadi sekarang aku gak boleh ke kampus nih? Mentang-mentang kamu udah jadian sama Raflan." Aksa tertawa setelahnya.

"Ih, gak gitu!" Rara mengerucutkan bibirnya gemas.

"Aku dapet kabar dari pengurus Mural, kalo anak BEM minta bantuan anak Mural untuk bantu turun ke jalan dan bikin bahan aksi mereka besok. Jadi aku khawatir Damar dan Raflan juga bakal ikut turun ke jalan." Aksa menjelaskan, ia terpaksa izin untuk ikut mengatur aksi mahasiswa besok.

"Damar?" Rara bingung.

"Iya, Syena bilang dia masuk UKM Mural kan?" Rara baru paham dengan maksud Aksa.

"Anak semester satu di UKM Mural gak kita izinin untuk turun ke jalan kok, Sa. Aku paham, mereka harus tetep fokus sama perkuliahan awal mereka. Lagipula mereka masih dibawah pengawasan para penanggung jawab PKKMB." Rara segera menjelaskan, setelahnya Aksa bernafas lega.

"Raflan gimana?" begitu mendengar pertanyaan Aksa, Rara mengubah ekspresinya dan menghela nafas kasar.

"Dia mau ikut turun ke jalan?" Aksa menggelengkan kepalanya heran.

"Kamu juga pasti bakal ikut turun ke jalan kan kalo lagi gak magang?" Rara tentu tahu sikap Aksa, selama mereka bersama, tidak pernah sekalipun Aksa absen untuk ikut menyuarakan aksinya dan turun ke jalan.

Couple Ring 2 [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang