Couple Ring 2
"Jangan biarkan rasa cemburumu membahayakan kodisimu.."
Aksa yang kini duduk di kursi roda terlihat gelisah, ia yang tadinya bertekat menjenguk Raflan akhirnya terpaksa mengurungkan niatnya. Aksa terlihat berpikir, apakah keputusannya sudah benar dengan membiarkan Rara menjenguk Raflan sendirian? Tapi, mengapa ia merasakan perasaan aneh dalam hatinya?
Tadinya ia ingin sekali melihat keadaan Raflan dan berterima kasih, namun sayangnya Raflan masih berada di ruang ICU, dan Aksa belum siap untuk kembali masuk ke ruangan tersebut.
Ia benci, melihat semua orang sekarat yang berkumpul di dalam satu ruangan yang sama. Haruskah tempat itu ada di muka bumi ini? Rasanya Aksa ingin sekali melayangkan protes pada siapapun yang mencetuskan adanya ruang ICU yang sukses membuat dirinya trauma.
"Kamu yakin gak mau lihat keadaan Raflan? Biar abang temani." Daren mengerti kegusaran adiknya, ia mencoba menawarkan bantuan untuk mengantarnya kesana dan menyusul kekasihnya.
"Gak perlu bang, nanti aja kalo Raflan udah pindah ke ruang rawatnya." Terdengar suara keraguan dari mulut Aksa.
"Tapi abang rasa bukan hanya itu alasannya." Daren melipat kedua tangannya, sambil memperhatikan adiknya yang persis berada di depannya.
"Iya.. Aksa juga belum siap melihat tangis Rara untuk orang lain." Jawaban jujur itu terlontar dari bibir Aksa. Setelahnya Daren tertawa.
"Jelas itu namanya cemburu, Aksara Delon!" Daren mencoba menegaskan apa yang sedang dirasakan adiknya.
"Aksa gak cemburu, Bang. Toh mereka cuma teman lama yang sangat dekat." Daren kembali tertawa.
"Semakin lo menampik, hati lo akan terasa makin sakit, dek!" Daren mendekatkan dirinya pada Aksa.
"Gue cuma gak mau lo berpikir terlalu berat. Kalo emang gak jadi pergi, gue bantu balik ke kasur ya?" Begitu mendapatkan anggukan kepala, Daren segera mendorong kursi roda Aksa dan segera membantu Aksa kembali ke tempatnya semula.
Kini Aksa mencoba kembali mengistirahatkan tubuhnya dan berbaring diatas ranjang kamar rawatnya.
"Bang, dada gue sesek lagi." Aksa menyentuh dadanya, rasa sesaknya terasa berbeda dari biasanya. Ia merasa ini bukan lagi asmanya yang kambuh.
"Gue hhhhh.." Aksa tak melanjutkan kalimatnya, ia kini sibuk mengatur nafasnya yang terasa begitu sesak. Rasanya seperti ada tekanan kuat pada paru-parunya.
Melihat itu Daren dengan cekatan mendekat dan memasangkan kembali selang oksigen pada Aksa. Aksa terlihat menggelengkan kepalanya, memberi tahu bahwa hal tersebut sama sekali tidak berpengaruh.
Daren mendekat, mencoba mendengar suara nafas Aksa dan menganalisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Ring 2 [Complete]
Teen FictionWajib follow sebelum baca 💕 Rara hanya bisa duduk terdiam sambil melihat apa yang ada di depannya. Obat tidur, ketidak terbukaan Bima, alasan dibalik Bima pergi, semuanya kini berputar di pikiran Rara. "Dimana tas Aksa, Mam?" "Ada di lemarinya." Da...