Couple Ring 2
"Rasa sakit yang kamu rasa, sukses membuat jantungku pindah dari tempatnya!"
Raflan dapat dengan jelas mendengar detak jantungnya sendiri. Ia tahu betul bahwa apa yang ia lakukan adalah salah. Untuk apa ia membiarkan Rara memeluknya dan menangis dipelukannya? Ia harusnya ingat apa yang terakhir kali Aksa dan Rara perdebatkan di depan matanya mengenai Rara yang memeluk laki-laki lain.
Jika Aksa melihat ini semua, Aksa tentu akan kecewa dengan Raflan yang sudah dipercaya untuk menitipkan kekasihnya pada Raflan.
"Aku makin gak ngerti Raf sama jalan pikirannya Aksa. Aksa kenapa sih selalu nutupin sesuatu dari aku? Bahkan hal penting seperti ini dia gak cerita sama aku."
Raflan hanya diam, mencoba mengatur detak jantungnya untuk tetap pada posisi normal. Namun gagal, saat ini kondisinya sedang tidak dalam keadaan baik.
Setelah kejadian Aksa yang kambuh, Aksa meminta Raflan untuk mengantarkan Rara pulang, sedangkan Aksa justru meminta Syena untuk menemaninya pulang. Tapi saat diperjalanan pulang Rara justru meminta Raflan agar diizinkan untuk ikut ke rumah Raflan.
Sebelum mengantarkan Rara, ia sengaja mematikan reminder di smartwatchnya. Dan hingga malam tiba Raflan belum juga meminum obatnya kembali.
"Aku gak mungkin pulang ke rumah dalam kondisi kaya gini, Raf. Ibu pasti sedih. Aku gak mau ibu berpikir bahwa hubunganku dan Aksa gak dalam keadaan baik." Rara menjelaskan dalam tangisnya. Kini, mereka berdua tengah berada di rumah Raflan. Rumah lamanya yang dulu sering Rara kunjungi.
"Gak apa-apa kan aku tetep disini?" Rara melepas pelukannya mencoba memastikan Raflan yang sejak tadi tidak merespon ucapannya.
Raflan memunculkan senyumnya, namun Rara bisa dengan jelas melihat wajah pucatnya.
Rara segera menelusuri wajah Raflan yang terlihat begitu pucat.
"Maaf, aku terlalu egois. Sampe gak sadar kalo kamu juga punya kehidupan kamu sendiri." Rara segera menjaga jaraknya dengan Raflan.
"Aku harusnya nolak permintaan Aksa yang minta kamu untuk anter aku pulang. Harusnya aku bisa pulang sendiri dan menata hati aku sendiri." Rara kembali angkat suara, air matanya tidak bisa lagi ia bendung. Dan hal itu sukses membuat Raflan semakin sakit.
Raflan mendekat ke arah Rara, ia segera menggapai wajah Rara dengan satu tangannya dan mengusap air mata yang turun dari mata sendunya.
"Jangan ngawur! Aku dengan senang hati ngelakuin semua ini kok. Setidaknya ini bisa jadi cara untuk menebus kesalahanku sama kamu dulu." Raflan kembali memunculkan senyumnya pada Rara.
Rara tidak sanggup melihat Raflan tersenyum dengan mata Raflan yang kini berkaca-kaca, ia tahu, Raflan sedang tidak baik-baik saja saat ini. Segera, Rara kembali memeluk Raflan erat.
"Harusnya kamu bilang kalo kamu sakit, harusnya kamu ingetin aku kalo kamu perlu minum obatmu! Jangan diem aja begini!" Mendengar ucapan Rara, Raflan cukup terkejut, ia pikir Rara tidak sadar dengan kondisinya.
"Aku bukan kenal kamu sehari dua hari, Raf! Aku jelas tau gelagat kamu kalo lagi kurang sehat!" omelan Rara itu hanya dibalas dengan cengiran Raflan. Ia tidak ingin Rara mengkhawatirkan kondisinya.
"Segala hal tentang aku, bukan lagi prioritas dan tanggung jawab kamu, Ra. Aku bisa handle rasa sakitku ini dengan caraku. Aku yakin aku akan baik-baik aja. Yang terpenting sekarang itu--" ucapan Raflan tertahan begitu merasakan pelukan Rara yang merenggang, kini ia dapat melihat Rara yang menuju tas milik Raflan berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Ring 2 [Complete]
Teen FictionWajib follow sebelum baca 💕 Rara hanya bisa duduk terdiam sambil melihat apa yang ada di depannya. Obat tidur, ketidak terbukaan Bima, alasan dibalik Bima pergi, semuanya kini berputar di pikiran Rara. "Dimana tas Aksa, Mam?" "Ada di lemarinya." Da...