Couple Ring 2
"Sama halnya dirimu, aku pun sulit tidur karena cemas memikirkanmu.."
Aksa berulang kali menghela nafasnya frustasi. Berkali-kali ia mencoba menghilangkan rasa cemasnya, namun tetap saja rasa itu tak berkurang sedikitpun.
Waktu sudah menunjukkan pukul dua malam, dan tanpa sengaja ia terbangun dari tidurnya dan ia tidak bisa kembali tidur.
Melihat adiknya yang terbangun dan terlihat gelisah, Daren yang berada di sampingnya segera mendekat.
"Hey.. Whats wrong?" Daren bertanya pelan, ia segera mengusap peluh yang ada di pelipis adiknya.
"Nightmare, huh?" Daren mencoba menebak.
Aksa menggelengkan kepalanya. Wajahnya memucat. Tiba-tiba ia merasakan mual pada perutnya.
Bukannya merespon tebakan Daren, Aksa kini justru sibuk menahan rasa mualnya. Ia segera menutup mulutnya dengan tangan.
"Perutmu gak nyaman?" Daren kembali menebak, ia dapat melihat Aksa dengan peluh yang semakin banyak di wajahnya.
Cekatan, Daren segera mengambil wadah untuk Aksa menyalurkan rasa mualnya.
Detik berikutnya Aksa segera memuntahkan isi perutnya yang hanya berupa cairan.
Setelahnya ia terbatuk, dan Daren dengan jelas melihat cairan merah kental keluar dari mulut Aksa.
Aksa mencoba menyembunyikannya, namun Daren sudah terlanjur melihatnya. Wajah cemas Daren terlihat jelas.
"Aku gak apa-apa, Bang." ucapan itu membuat Daren membentak adiknya, dan bentakannya pun sukses membuat mamanya terbangun.
"Daren, ada apa?" Mama Aksa yang tengah tidur di sofa mencoba menyesuaikan pandangannya. Dengan cepat Daren kembali meletakkan wadah yang ia pegang.
"Please.. Don't tell her.." Aksa berbisik pada Daren, memohon agar tidak memberitahukan yang terjadi pada Mamanya.
"Nothing, Mam. Daren gak sengaja teriak, karena Aksa susah banget disuruh tidur." Aksa mencoba menunculkan senyumnya. Daren pun terpaksa menirukan aksi adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Ring 2 [Complete]
Teen FictionWajib follow sebelum baca 💕 Rara hanya bisa duduk terdiam sambil melihat apa yang ada di depannya. Obat tidur, ketidak terbukaan Bima, alasan dibalik Bima pergi, semuanya kini berputar di pikiran Rara. "Dimana tas Aksa, Mam?" "Ada di lemarinya." Da...