Rindu

618 27 0
                                    

Sekarang Faya sudah pulang kerumahnya ,menjalani perawatan dirumah karna dokter sudah mengizinkanya. Sudah 4 hari setelah kejadian penyekapan itu Faya belum menginjak sekolahnya lagi ,orangtuanya belum mengizinkan Faya untuk sekolah karna belum yakin Faya sudah sembuh total.

Falih sekarang ada di kantor polisi,melihat orang yang sudah dikengkang dikandang besi sambil menangis.Faya tak tau kalau Febri sudah ditangkap kakaknya sengaja tak memberi taunya ,bisa bisa Faya malah akan melepaskan Febri.

Kantor Polisi
Falih tersenyum kecut melihat ketiga gadis didepanya dengan mata ketiga tiganya sembab karna air mata tak berhenti mengalir dari matanya.Meminta maaf kepada sang pelapor dan meminta untuk membebaskan dari tempat itu.Orang tua ketiga tiganya sudah membujuk Falih untuk membebaskan anak anaknya ,tapi Falih tetap Falih walaupun diterjang badai tetapi tetap dalam satu keputusan.

"Toling lepaskan anak anak kami nak" Ucap wanita paruh baya dengan air mata tak berhenti menangis.

"Anda tau apa yang dilakukan anak anda?, anak anak yang kalian bangga banggakan ini sudah melakukan tindak pembunuhan berencana " Ucap Falih dengan nada naik dan wajah merah padam menahan amarah.

"Adik saya ,adik saya Faya Assyifa sempat mau kehilangan nyawanya karna ulah anak anak anda ini" Lanjutnya .Ketiga gadis itu menangis sesegukan ,entah  maksutnya untuk membuat Falih luluh atau beneran merasa bersalah.

"Saya tak mau berdebat ,saya tak ada waktu untuk meladeni tangisan gadis gadis ini,maaf saya tak bisa melepaskan anak anak anda karna keputusan ada di tangan adik saya Faya" Ucap Falih yang langsut melesat pergi dari ruangan itu.

SMA pelita bangsa

Mata Reza sekarang fokus dengan guru didepanya yang sedang mengajarkan berbagai rumus Fisika,tapi fikiranya sedang jalan jalan entah kemana .Bayangan Faya tak pernah hilang dari fikiranya.Ia rindu dengan gadis itu ,sedang apa dia? ,sudah makankah?,sudah minum obat kan? Dan pertanyaan pertanyaan lain.Terakhir kali melihat gadis itu kemarin sore saat ia akan kembali kerumahnya ,Reza tak sempat mengantarkanya karna sang mamah tiba tiba menelfonya meminta dirinya menjemput diKafe milik ayahnya  ,karna mobil jazz milik mamahnya lagi dibengkel.

"Waa" Kaget Rizki ,Dodit dan Ryan secara bersamaan membuat Reza terlonjak .

"Sumpah lo ya ,kalo jantung gua copot gimana?" Ucap Reza marah ,ketiga sahabat kampretnya tertawa girang .

"Suruh siapa dari tadi bengong ,udah istirahat nih nggak ke kantin?" Ucap Ryan .

Reza berdiri dan langsung melesat pergi dengan wajah tanpa ekspresi meninggalkankan ketiga sahabatnya yang masing berdiri disitu.

"Kampret lo ditungguin malah ninggalin" Teriak Dodit.Reza hanya diam tak membalas ,ketika sudah sampai dikantin Reza memilih duduk dibangku pojok yang sangat sepi ,sahabatnya mengikuti Reza memilih duduk disitu.

"Za lo kenapa sih ?" Ucap Rizki dengan menepuk bahu Reza
"Kalo ada masalah cerita jangan diendem ,kita sahabatan udah dari satu SMP za gua tau sikap lo saat ada masalah" Lanjutnya ,Rizki memang satu satunya sahabat Reza yang paling dewasa ,dia bisa menyikapi semua masalah dengan kepala dingin.

"Gua kangen sama Faya ,mood gua hancur karna belum ketemu faya" Ucap Reza menunduk .

"Wahahhahahahahahh,sumpah bucin " Ucap ketiga sahabatnya karna mendengar ucapan Reza yang sangatlah lucu sekali,Reza diam tak ingin membalas temen temenya.

"Aak Reza jatuh cinta" Ucap Dodit

"Alhamdulillah Reza nggak homo" Lanjut Ryan dengan tawa tak henti henti.Rizki tertawa kecil mendengar semua itu ,

"Za,Faya kan dirumah lagi sakit lagian kan lo pulang sekolah bisa kerumahnya,bisa tau keadaanya" Ucap Rizki .Reza mengembangkan senyumnya ,ia memeluk Rizki

"Makasih boyy,lo sahabat paling waras gua"
Ucap Reza.

Ryan dan Dodit tak terima dianggap tak waras oleh Reza.

"Memangnya kita nggak waras?"

"Nggak kalian berdua gila" Ucap Reza dengan terkekeh.

Sepulang sekolah

Reza cepat cepat menuju rumah Faya ,dia mengegas motornya dengan kecepatan tinggi,ia tak sabar bertemu gadis yang sebentar lagi akan jadi miliknya.Sesampai didepan gerbang rumah Faya,senyum Reza tak pernah hilang ia cepat cepat masuk kedalam.

Tok tok "Assalamualaikum" Ucap Reza .

Keluarlah seorang  wanita paruh baya dengan berpakaian daster selutut ,rambutnya diikat asal dengan senyum lebarnya.

"Waalaikumsalam den ,masuk pasti temenya non Faya ya"

Reza masuk kedalam rumah itu,

"Siapa bik?" Ucap tante Zahra

"Kamu za ,langsung kesini kamu ?? Nggak pulang dulu?"

"Hehhe gak tante soalnya Rindu ini terlalu berat" Ucap Reza ,ia tak malu lagi berkata itu karna orang tua Faya sudah tau kalo Reza suka sama Faya ,dan orang tua Faya mengizinkan Reza mendekati anaknya.

Flashback

Ditaman RS

"Kamu suka sama anak saya?" Ucap om Firman dengan pandangan masih mengarah kedepan.Reza gugup ,ia ragu mau menjawap apa ,kalo tidak ia membohongi dirinya sendiri kalo iya ,ia takut.Dengan pemberanian ia menjawap

"I....yaa ,i..ya.. Om" Ucap Reza gugup ,melihat kegugupan reza membuat om Firman terkekeh.

"Nggak usah gugup ,santai , saya mengizinkan kamu mendekati anak saya ,asal janji jangan sakiti anak saya"

Mata Reza terbuka sempurna ia sangat bahagia mendengar ucapan ayah Faya.

Flashback off

Reza sudah ada dikamar Faya ,menyuapi Faya makan dengan telaten Faya tersenyum melihat Reza dengan sabar menyuapinya.Tangan Faya mengelus pipi Reza dan langsung mencubitnya pelan.

"Aduh Fay,tumpah nanti."

Faya terkekeh melihat Reza,

"Gemes banget,,makasih Reza udah perhatian sama Faya" Ucap Faya dengan senyum lebar,Reza membalasnya dengan tersenyum juga.

Ngek ,Suara pintu terbuka menampilkan gadis gadis cantik dengan tangan membawa buah buahan segar.

"Fayaaaaa ,kangen" Ucap Lifia yabg langsung memeluk Faya ,diikuti Alfa dan Najwa yang langsung ikut berpelukan .Mereka berempat seperti telletubies.

"Faya gimana udaj sehat,apa yang sakit?,ceritain dong giman awal kejadian" Ucap Alfa dengan cerecos tak henti henti.

"Ada yang sakit fay?" Lanjut lifia

"Nggak kok,nggak apa apa cuma Faya pas kejadian itu kehabisan tenaga aja karna nangis" Ucap Faya dengan tertawa.

"Wajar dong lo nangis,kalo gua ada di elo gua udah mati duluan" Sembur Najwa.

"Emang dasar ya genk cabe itu ,untung ydah ditangkep polisi" Ucap Alfa keceplosan ,
Reza ,Lifia ,Najwa menatap Alfa bersamaan.

"Hah ditangkep polisi?" Ucap Faya

"Nggak kok Fay ngawur itu si Alfa" Ucap Lifia ,

"Lah iyakan ,mereka udah dijeruji besi sekarang?,Alfa nggak bohong" Ucap Alfa dengan wajah datar.

"Alfa" Ucap Reza ,Najwa,Lifia bareng

Alhamdulillah part sudah selesai

Gimana nih dapet nggak perasaanya

Maaf ya typo bertebaran ,keyboart nya nakal lagi.

Vote and Comen

🦄salam unicorn🦄

My Boyfriend Cowok Pecicilan (End!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang