"Lah kan bener mereka udah ada dijeruji besi,Alfa gak bohong" Ucap Alfa dengan polos dan wajah datar.
"Siapa yang melaporkan?,Siapa?,"
Semua orang terdiam menunduktak membalas ucapan Faya."Kalo kalian gak mau ngasih tau aku,aku akan pergi sendiri ke kantor polisi" Ucap Faya dengan mencoba berdiri tapi dia terjatuh lagi kekasur.Reza menolongnya,tapi Faya menghempaskan tangan Reza kasar,
"Nggak usah pegang pegang Faya bisa sendiri" Ucap Faya kasar"Maaf Fay sebenarnya ,sebenarnya" Ucap Najwa dengan gugup ia memutar kepalanya menengok keReza dan Lifia meminta persetujuan ,Reza dan Lifia mengangguk pasrah dari pada Faya pergi sendiri ke kantor polisi.
"Kak,,kak" Lanjut Najwa gugup
"Siap wa jawabbbb" Teriak Faya
"Kak Falih" Najwa menunduk tak berani menatap Faya .Faya kaget mendengar semua kebenaran itu,ia menangis sesegukan, entah apa yang membuatnya menangis.
"Fay mereka pantas disitu,mereka udah jahatin lo mereka mau ngebunuh lo mereka udah ngata ngatain lo banyak kesalahan mereka sama lo,kenapa lo nangis apa yang lo tangisin kemereka ,mereka pantas" Tekan lifia keFaya .
"Nggak mereka nggak salah"
Keempa sahabatnya membuka matanya sempurna,nggak salah faya bilang,ini anak gimana sih waras apa nggak? fikir mereka masing masing Reza duduk dikasur Faya memeluk bahu Faya menarik kepalanya untuk bersandar kedada bidang miliknya.
"Fay,mereka semua bener Febri,Fitri,Nina pantas untuk diberi pelajaran yang setimpa" Ucap Reza dengan halus,Faya masih menangis didada Reza .
"N,,,gggak hik nggak za ,hiks mereka semua temen Faya hiks ,walaupun mereka udah sakitin Faya hiks tapi Faya nggak tega mereka tersiksa hiks dikantor polisi,mereka temen Faya ,mereka temen Faya juga" Ucap Faya sesegukan.
Mereka berempat menghela napas kasar,baik sekali gadis ini Ya Allah batin mereka,Apa yang membuat Febri tega mencelakai dia padahal dia malah menghawatirkan Febri.
"Faya mau tuntutannya dijabut,Titik".
1 minggu kemudian ,
Faya sudah masuk sekolah lagi mengikuti kegiatan belajar mengajar,ia terlihat fokus menyimak guru menerangkan Rumus Fisika.
" Siapa yang bisa mengerjakan soal didepan ,kalo bisa saya akan beri tambahan nilai" .Seorang gadis mengacungkan tanganya tingi keatas dengan senyum lebar
"Kamu?? Ayo maju" Ucap Bu Sugi ,Faya bangikit dari duduknya ia berjalan santai kedepan mengerjakan soal demi soal yang ada dipapan tulis ,semua temanya tak heran lagi dengan semua ini.
Faya menutup spidol snowman hitam dan menaruhnya kemeja guru dengan menunduk,Bu Sugi tersenyum.
"Benar,tepat,good,saya bangga dengan kamu Faya " Ucap Bu Sugi Bahagia,Faya tesenyum membalasnya .
"Anak anak minggu depan ulangan Fisika ,jangan lupa belajar" Ucap bu Sugi
Murit murit tak sedikit yang menggerutu karna belum ada sebulan ulangan masak ulangan lagi,tapi Faya malah senang .
Tet tet ,suara bel istirahat berbunyi,Faya membereskan bukunya untuk dimasukan kedalam tas pink miliknya.
"Hallo Faya nggak kekantin, mau bareng kah? " Ucap sesorang ramah dengan senyum lebar tak lepas dari bibirnya.
"Ehh hallo juga ,duluan aja feb aku masih mau beresin ini " Ucap Faya juga dengan senyuman ,Febri mengangguk dan langsung pergi .Sekarang Febri sikapnya sudah berubah keFaya ia jadi ramah dan nggak pernah ganggu Faya lagi ,mulai hari itu Febri merasa berterima kasih ke Faya sebab kebaikanya kakaknya bisa luluh dan mencabut tuntutannya dan Febri dan kawan kawan bebas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Cowok Pecicilan (End!)
Storie d'amore"Aku benci sama kamu" Kata kata itu yang hampir setiap hari aku teriakan ketika saat bertemu denganmu,kamu yang jail , suka banget ganggu kehidupan orang ,Resse ,tapi entah aku pun tak tau, Tuhan memiliki cara tersendiri untuk membuat hambanya mera...