Sinar mentari pagi masuk dari celah celah kamar seorang santri putra yang sedang tadarus pagi . Ia membaca ayat demi ayat dengan suara yang tak kalah merdu dengan para qiro' terkenal , siapa lagi kalo bukan Reza Muzakki . Setelah sholat subuh dikamarnya ia memutuskan untuk mrmbaca Al-Qur'an . Badanya yang kurang fit tidak memungkinkan ia untuk turun menuju mushola . Hafiz selaku rekan kamarnya pun tidak mengizini Reza untuk turun melihat keadaan Reza yang pucat seperti ayam mati .
Selesai membaca Al-Qur'an ia memutuskan untuk berbaring dikasur lantai miliknya,matanya tak tahan lagi untuk terbuka ia terlelap dengan keadaan masih lengkap baju koko ,sarung dan peci dikepalanya .
Suara knop pintu terbuka ,menampakan 3 orang dewasa yang salah satunya menggunakan seragam putih dengan stetoskop mengalung dilehernya. Reza membuka matanya perlahan melihat Hafiz yang dibelakangnya sudah ada kyai Ahmad dan seorang dokter yang di ketui namanya Fariz dari bet nama diseragamnya.
"Udah baikan za?" Tanya Hafiz sambil memegang dahi Reza ,Reza hanya bisa menggeleng lemas ,bibirnya kelu untuk berbicara sekata pun . Hafiz mempersilahkan kyai nya untuk maju .
"Kenapa kamu za ?" Ucap kyai Ahmad dengan memasang muka tak bisa dijelaskan ,Reza hanya bisa tersenyum ,nggak kenapa kenapa kok yi cuma lelah" Ucap Reza lemas . Kyai Ahmad merubah wajahnya dengan tampang bersalah ,entah Reza pun tak tau kenapa.
Dokter Fariz maju kedepan mulai memeriksa keadaan Reza ,Reza kaget "ada apa ini ,Reza nggak papa kok nanti kalo minum obat juga sembuh" Ucapnya kaget Reza menatap Hafiz meminta penjelasan tapi Hafiz cuma menggeleng saja dan mengangkat bahunya.
Flashback
"Za lo disini aja badan lo lemes nanti gua izinin ke ustad" Ucap Hafiz dan Reza hanya bisa mengangguk pasrah ,ia juga tak bisa memaksakan badanya . Entah dari bangun tadi badanya lemas ,kepalanya pusing mungkin kecaoean dan juga akhir akhir ini ia banyak sekali fikiran dan salah satunya . Heemm jangan tanya lagi pasti kalian juga tau . Reza memang belum menyatakan keputusanya ia masih bingung dan ragu . Berkali kali ia shokat istikoroh tapi fikiranya masih bergelut dengan Faya .
Ia menghindari apapun yang berhubungan dengan kyai Ahmad ia tau ia tidak sopan tapi ia masih belum siap berbucara takut menyakiti hati kyai nya .
Back!
Hafiz berjalan sendiri menuju mushola ,biasanya ia bersama Reza tapi karna sahabatnya itu sakit ia terpaksa pergi sendiri . Masuk kedalan mushola ia langsung dicegah oleh kyai Ahmad ,ia takut plus kaget tak biasanya kyai Ahmad mencegahnya apa ia salah ? Batinya .
"Reza mana ?" Tanya Kyai Ahmad ,Hafiz menghela napas lega ,ohh ternyata itu toh sebabnya kyai Ahmad ncegah gua .
Hafiz menceritakan semuanya tentang Reza yang tiva tiba demam tadi pagi ,dan sekalian ia meminta izin kepada kyai untuk Reza diliburkan dulu ngajinya + nanti nggak usah nugas dulu biar kang ndalen lainya yang ganti . Alhamdulillahnya kyai Ahmad langsung mengangguk setuju ,Hafiz menangkap wajah wajah penuh penyesalan diwajah kyai Ahmad ,tapi walaupun ia sangat Kepo ia tak mau ikut campur itu tidak sopan!.
Kyai Ahmad mengambil handpine nya dusaku baju koko ,ia menelpon seseorang yang Hafiz tebak itu adalah seorang dokter ,Wouuu Reza segitu sayangnya kyai Ahamd dengamu ucap Hafiz didalam hatinya ia terkekeh . "Kamu selesai sholat izin dulu ngajinya ,anterin saya kekamar Reza!" Ucao kyai Ahmad mau tak mau diangguki manis oleh Hafiz .
Falshbackoff.
"Maafin kyai ya le kalo keputusan kyai jodohin kamu sama Ning Salwa buat kamu jadi sakit" Ucap Kyai Ahmad ,Reza kaget walaupun ucapab kyai aa benarnya ia demam karena terlalu kepikiran apa jawaban yang akan ia lontarkan ,tapi percayalah itu tidak sepenuhnya benar ia sakit juga karna efek kecapean dan akahir akhir ini cuaca nggak nentu .
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Cowok Pecicilan (End!)
Romance"Aku benci sama kamu" Kata kata itu yang hampir setiap hari aku teriakan ketika saat bertemu denganmu,kamu yang jail , suka banget ganggu kehidupan orang ,Resse ,tapi entah aku pun tak tau, Tuhan memiliki cara tersendiri untuk membuat hambanya mera...