Le Pacs Revisi - 5. Im Your Master 🔞

15K 419 12
                                        

Note: Adegan dewasa 21++
Part ini mengandung kalimat eksplicit yang mungkin membuat kalian jijik atau risih, kalian bisa menskip bagian itu jika mau, di mohon kebijakannya dalam membaca.

Kalau ada typo tandain ya :*

Setelah selesai dengan berkas pembelian bersama club, Myungsoo segera membawa Suzy pergi meninggalkan club.

Ia meraih pinggang Suzy yang bebas dari kain merah polos yang wanita itu kenakan dengan agresif seolah ingin menunjukkan kepemilikannya akan wanita itu. Sebelum ia benar-benar pergi, ia bisa mendengar ucapan menggoda Minseok yang berpesan agar dia bersikap lembut  pada Suzy dan tidak bersikap kasar hingga menyakiti Suzy, pesan yang hanya ditanggapi Myungsoo dengan cibiran keras.

Di dalam mobil mereka hanya diam dan fokus dengan fikiran masing-masing, sedangkan Suzy yang gugup hanya memainkan jari jemarinya sendiri dengan tatapan menunduk tak berani mendongak barang sedetikpun.

"Apa kau sudah makan?" Suzy segera mengalihkan pandangannya ketika pendengarannya mendengar suara berat Myungsoo menjamah telinganya dengan manja. Tanpa membuka suara Suzy menggeleng, ia memang belum makan sejak kemarin.

Myungsoo mengangguk mengerti lalu memutar mobilnya ke arah yang berlawanan membuat kening Suzy berkerut.

"Kita mau kemana Tuan?" Tanyanya memberanikan diri membuat Myungsoo tersenyum, senyum yang lagi-lagi membuat bulu kuduk Suzy meremang.

Myungsoo menghentikan mobilnya saat traffic light menunjukkan warna merah. Di tengah perempatan itu, ia mendekatkan tubuhnya ke tubuh Suzy, sangat dekat hingga membuat Suzy refleks memundurkan tubuhnya hingga membentur pintu mobil.

"Kita akan pergi makan terlebih dahulu sayang, apa kamu sudah tidak sabar ingin segera aku makan?" Tubuh Suzy beringsut. Ia sangat takut tapi dengan sekuat tenaga ia berusaha melawan rasa takutnya sendiri. Myungsoo tersenyum tipis melihat Suzy  yang menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

Dengan tatapan genit, ia meraih surai Suzy yang sedikit berantakan, menyelipkannya ke daun telinga gadis itu sehingga memperlihatkan telinga putihnya.

"Kamu adalah gadisku malam ini, jadi jangan memanggilku tuan" ucap Myungsoo pelan. Suaranya sangat pelan mirip seperti sebuah bisikan yang hampir tak terdengar oleh Suzy kalau saja Myungsoo tidak berbicara dengan jarak sedekat itu dengannya.

"Lalu saya harus memanggil anda apa?" Sudut bibir Myungsoo kembali terangkat, membentuk smirk yang terlihat sangat nakal.

"Sayang? Tapi jika kamu lebih nyaman memanggilku tuan aku tidak keberatan" Suzy menimbang perkataan Myungsoo sebelum akhirnya ia menjawab.

"Saya akan tetap memanggil anda tuan" jawab Suzy pada akhirnya. Suzy memang tidak mengenal pria ini, tapi entah kenapa ia merasa kalau Myungsoo bukanlah pria sembarangan, mana pantas ia memanggil Myungsoo dengan sebutan sayang?

Myungsoo mendekatkan mulutnya ke telinga Suzy, menjilati lalu mengulumnya dengan gerakan pelan membuat Suzy tersentak dan reflek meremas lengan Myungsoo.

"Tuan" Suzy tak mampu mengatakan apapun kecuali memanggil nama Myungsoo karena rasa aneh yang baru pertama kali ia rasakan, rasa menggelitik yang mengaduk isi perutnya.

Tak memberi ampun, Myungsoo terus melanjutkan kegiatan menggodanya hingga telinga Suzy basah, menggigitnya pelan yang sukses membuat gadis itu berteriak kesakitan hingga akhirnya ia mengakhiri godaannya karena trafic light yang sudah berubah hijau.

"Baiklah, sesuai permintaanmu aku adalah tuanmu malam ini" ucap pria itu dengan senyum yang mencurigakan. Fokus ke jalanan, pria itu membawa mobil sport itu ke sebuah bangunan restoran italy dan berhenti di depannya. Keluar lebih dulu, ia membukakan pintu untuk Suzy dan membiarkan gadis itu keluar menyusulnya. Sesaat setelah Suzy keluar, ia memberikan kunci mobilnya pada petugas parkir yang bertugas memarkirkan mobilnya, sedangkan ia melenggang masuk bersama Suzy yang ada dalam pelukannya.

Le P.A.C.S (Pacte Civil De Solidarité)  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang