Le P.A.C.S (Pacte Civil De Solidarité) ✔

Le Pacs Revisi - 25. Calm Down, Im Here.

Kalo ada typo tandain ya :*

Di jalanan kota Seoul yang masih ramai bahkan di jam yang sudah dini hari ini nampak sebuah mobil convertible yang baru saja melintas, mobil merah berjenis convertible yang dikemudikan oleh seorang pria berketurunan ras asia timur dengan sesosok wanita sexy yang duduk di sebelahnya.

Wanita berperawakan khas orang barat itu nampak mengenakan dress dengan potongan dada yang rendah serta punggung yang ia ekspos memperlihatkan pungung mulus miliknya, gaun berwarna hitam dengan gesper besar berwarna merah serta kaki yang ia balut dengan fishnet stocking berwarna hitam senada dengan sepatu high heels yang ia pakai, type-type wanita yang membuat pria bernama lengkap Kim Myungsoo itu kepayang.

Wanita itu menghadap jendela memperhatikan jalanan yang masih saja ramai lalu beralih menatap Myungsoo yang duduk di sebelahnya dengan tatapan genit, ia menarik lengan Myungsoo dan bergelayut manja disana. "Sayang, apa masih lama?" Tanya wanita itu dengan wajah cemberut serta suara manja yang ia buat-buat.

Myungsoo tersenyum lalu membelai pipi wanita itu. "Sabar ya sayang, kita ambil dompetku dulu yang ketinggalan baru setelah itu kita bersenang-senang" wanita itu mengangguk lalu mengedipkan matanya genit.

Mobil Myungsoo mulai memasuki area perusahaannya lalu berhenti tepat di depannya untuk diparkirkan. "Tunggu sebentar ya sayang, aku akan segera kembali" sebelum pergi Myungsoo mencium bibir wanita itu singkat lalu berlalu.

Kantornya sudah sepi hanya nampak dua orang security yang berjaga di pos depan bahkan saat ia memasuki gedung perusahaannya nampak sudah gelap, nampaknya sebagian lampunya sudah dimatikan meninggalkan kesan horor disana.

Ditekannya tombol lift menuju lantai lima dimana ruangannya berada, sesampainya ia segera keluar dan berjalan dengan santai menuju ruangannya dengan sesekali bersenandung pelan.

"Ah benar disini ternyata" ucap Myungsoo setelah mendapatkan dompetnya yang tergeletak di atas sofa lalu segera mengantonginya. Ia tidak mengira jika ia bisa sepelupa ini, bagaimana bisa dompet dengan isi hampir dari semua harta yang ia miliki tertinggal di atas sofa tempatnya bekerja? Benar-benar ceroboh.

Setelahnya ia segera keluar dari ruangannya, menguncinya lalu berlalu pergi menuju lift dan menekan tombol satu sesaat setelah pintu lift tertutup.

Sembari menunggu perjalanan lift Myungsoo membuka ponselnya untuk melihat account cacao milik Suzy.

"Apa yang sedang Suzy lakukan ya sekarang?" Tanya Myungsoo pada dirinya sendiri dengan jari-jemari yang menari di atas layar ponsel miliknya.

Pintu lift tiba-tiba saja terbuka di lantai dua membuat Myungsoo melirik lalu membatin. "Siapa yang masih ada di kantor pada jam segini?" Ucapnya, namun beberapa saat menunggu tak nampak seorangpun yang masuk membuat Myungsoo mengangkat kepalanya lalu melonggok keluar melihat situasi di luar dan di luar benar-benar kosong.

"Orang gila macam apa yang menekan tombol lift lalu ditinggal pergi?" Ucapnya berdumel, jujur saja ini membuatnya sedikit merinding membayangkan kalau yang melakukan ini adalah hantu? Dengan cepat ia kembali masuk namun tak beberapa lama ia baru menyadari sesuatu membuatnya menekan salah satu tombol hingga pintu lift kembali terbuka.

Ia segera keluar lalu mengambil benda yang mencuri perhatiannya tadi, benda yang merupakan sepatu pantovel wanita nampak tergeletak di depan lift, sepatu pantovel yang nampak tidak asing di matanya.

"Bukankah ini milik Suzy?" Setiap hari ia selalu memerhatikan Suzy, memerhatikan apapun gerak-geriknya, apa yang ia lakukan, apa yang ia makan dan minum dalam sehari dan apa yang ia kenakan dan ia ingat betul dengan sepatu ini, sepatu yang selalu Suzy kenakan setiap harinya, sepatu pantovel dengan heels kecil setinggi 5 cm, sepatu dengan design motif bunga emboss di bagian tumitnya, ia yakin ini milik Suzy karena tidak ada satu orangpun yang mengenakan sepatu sejenis ini di perusahaannya terlebih lagi di lantai dua ini terdapat lima divisi yang menempati dan salah satunya adalah divisi marketing, divisi tempat Suzy ditempatkan.