Le Pacs Revisi - 24. Do You Remember Me?

4.9K 278 27
                                        

Kalo ada typo tandain ya :*






Setelah kejadian beberapa hari yang lalu di atap, keesokan harinya Myungsoo langsung mengeluarkan pengumumam pemecatan secara tidak terhormat kepada ke-5 orang tersebut tanpa mencantumkan alasan yang jelas membuat banyak spekulasi beredar di kantornya tapi tidak ia hiraukan.

Dan sejak saat itu pula entah kenapa Suzy jadi lebih sering ke ruangannya walau hanya sekedar untuk memberikan berkas agar segera ia tanda tangani atau sekedar ia cek dan baginya itu karena takdir Bae Suzy yang harus menjadi miliknya, digaris bawahi pada bagian harus karena ia bersumpah tidak akan memberikan wanita ternikmatnya itu pada orang lain.

Seperti biasa, hari ini pun Suzy mengetuk pintu ruangannya. Wanita itu berjalan masuk membawa berkas di tangannya yang seketika sukses membuat Myungsoo tersenyum manis karena melihatnya.

"Maaf jika saya mengganggu anda, saya ingin menyampaikan berkas keuangan kepada anda" Myungsoo meletakkan remote tv yang ia genggam, yah... ia sedang bersantai menonton tv dengan segelas americano di sebelahnya.

Sejak proyek ARS disetujui untuk diproduksi harga saham perusahaannya seketika merangkak naik setiap harinya membuat Myungsoo bisa sedikit bersantai dari biasanya.

Myungsoo menerima berkas yang Suzy berikan, ah... lebih tepatnya ia memegang tangan Suzy membuat wanita itu menatap Myungsoo terkejut. Walaupun ini bukan pertama kalinya pria itu menggodanya tapi tetap saja ia masih terkejut oleh skinship berlebih yang selalu pria itu lakukan padanya.

Suzy berusaha menarik tangannya tapi Myungsoo malah menariknya dengan keras membuat tubuhnya terhuyung lalu terjatuh tepat di atas pangkuan Myungsoo.

"Apa yang sajangnim lakukan?" Myungsoo tidak menjawab, ia hanya mengeratkan pelukannya pada pinggang Suzy lalu menyandarkan kepalanya pada lengan Suzy.

"Sajangnim, jika..."

"Biarkan seperti ini Bae Suzy, tidak akan ada yang masuk" perkataan tegas Myungsoo membuat Suzy mengatupkan bibirnya seketika. Sebenarnya ia kesal tapi entah kenapa ia merasa kasihan dengan lelaki ini, ia yakin lelaki ini pasti sangat lelah mengingat perusahaan ini hampir kolaps beberapa waktu lalu, ia yakin beban yang Myungsoo tanggung pasti sangatlah berat.

Diam-diam Suzy menatap wajah damai Myungsoo dari samping, reflek tangannya terangkat berniat mengusap surai lelaki itu tapi Myungsoo malah mengangkat kepalanya tiba-tiba membuat tangan Suzy mematung tepat di atas kepalanya.

Myungsoo tersenyum menggoda menatap wanita yang kini ada di atas pangkuannya itu, ia tahu apa yang akan wanita itu lakukan.

Ia meraih tangan Suzy yang mengawang lalu menciumnya, lagi-lagi hal itu mengejutkan Suzy.

"Apa kamu sudah mulai mengingatku?" Mata Suzy membulat mendengar bosnya menanyakan hal itu tiba-tiba.

"Emm.. anda Kim Myungsoo sajangnim" jawab Suzy diiringi oleh tawa sumbang dari mulutnya sendiri.

"Aku sudah bilang panggil aku Soo kan?"

"Tapi ini masih di kantor sajangnim" Myungsoo mengusap surai wanita itu lalu menciumnya, aroma green tea seperti biasanya.

"Hanya ada kita disini sayang" tubuh Suzy meremang mendengar kata sayang keluar dari mulut Myungsoo, terlebih kata itu ditujukan padanya entahlah ia sedikit merasa jijik mendengar kata itu.

"Masih belum mengingatku juga?"

"Anda Kim Myungs..." Myungsoo menengadahkan wajahnya lalu menarik tengkuk Suzy membuat bibir mereka bertemu bahkan sebelum kalimat Suzy terselesaikan.

Ia mulai mencium bibir ranum wanita ini dengan lembut, awalnya Suzy terkejut dan mendorong bahu pria itu tapi tidak berimbas apa-apa karena tangan kanan pria itu memeluk pinggangnya agresif dengan tangan kiri yang menekan tengkuknya.

Le P.A.C.S (Pacte Civil De Solidarité)  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang