Le Pacs Revisi - 6. Bitch 🔞

14.9K 373 13
                                        

Note: Adegan dewasa 21++
Part ini mengandung kalimat eksplicit yang mungkin membuat kalian jijik atau risih, kalian bisa menskip bagian itu jika mau, di mohon kebijakannya dalam membaca.

Untuk yang italic dan berunderline merupakan flashback

Kalau ada typo tandain ya:*

Tangan Suzy bergerak menutupi wajahnya saat sinar matahari menerobos masuk dari sela-sela jendela kaca yang tertutup gorden putih, kelopak matanya bergerak sebelum akhirnya terbuka sempurna. Ia menghembuskan nafasnya kasar saat ia sadar di mana ia berada sekarang, ia melirik ke segala arah mencari sosok lelaki yang semalam menidurinya dan mencapai puncaknya beberapa kali hingga ia sendiri tidak bisa menghitung berapa banyaknya, apakah semua lelaki bisa mencapai puncak berkali-kali dalam berhubungan seks dengan wanita? Pikir Suzy.

'Ternyata lelaki itu sudah pergi' seketika Suzy merutuki kebodohannya, memangnya ia siapa berharap lelaki itu mau menghabiskan harinya hanya untuk wanita murahan seperti Suzy? Diliriknya meja nakas yang berada tak jauh dari ranjang tempatnya masih tergeletak, di atas sana terdapat amplop yang akhirnya Suzy raih, amplop yang ternyata menyimpan uang sisa pembayaran Suzy yang belum terbayarkan berupa dua lembar cek dengan nominal 100juta disetiap ceknya.

"Dia benar-benar membayarku sesuai dengan harga yang ia tawarkan"

Suzy meringis kesakitan saat ia merasakan nyeri dari daerah kewanitaannya, sangat sakit sampai rasanya ia tak sanggup melangkahkan kakinya untuk berjalan, bahkan pergelangan tangannya pun masih merah karena pria itu terus menarik tangan Suzy yang terikat dengan kasar.

Lelaki iblis itu benar-benar iblis, Suzy tak salah lagi. Bagaimana bisa ia bermain sangat kasar tadi malam, bahkan setelah Suzy menangis dan berteriak memintanya untuk lebih lembut-pun lelaki itu tak peduli dan terus mendominasi seperti sedang kesetanan.

Mengingat kejadian itu membuat Suzy sebal dan sangat menyesal bertemu lelaki iblis itu.

Ding Dong

Suzy menatap pintu saat ia mendengar bel yang berbunyi diiringi oleh suara wanita dari luar sana, siapa yang bertamu? Pikir Suzy.

"Siapa?" Tanya Suzy seraya berdiri dari ranjang dan mencoba mencari baju yang ia kenakan kemarin namun hasilnya nihil karena baju itu robek serobek-robeknya bahkan pakaian dalamnya pun ikut robek, ia tidak sadar jika lelaki itu merobek pakaiannya tadi malam.

"Saya pegawai hotel ini nona, ini jadwal kami membersihkan kamar anda" mendengar suara dari wanita itu Suzy merasa sedikit lega, ia tak punya sehelai pakaian sedikitpun untuk menghadap orang lain, ya walaupun ia tidak kenal dengan pegawai itu tapi paling tidak ia tau jika yang bertamu adalah orang hotel dan yang lebih penting adalah seorang wanita. Suzy menarik selimut yang tadi ia gunakan, memperlihatkan bercak merah di atas kasur tempatnya tidur yang membuat ia tersenyum tipis, ia tidak pernah menyangka akan kehilangan keperawanannya dengan cara seperti ini.

Akhirnya atas bantuan selimut itu ia bisa membuka pintu, membalutkannya keseluruh tubuh dan hanya menyisahkan kepala serta sedikit tangannya yang mungkin saja akan berguna.

CKLEK

Suzy membuka sedikit pintu, melonggokkan kepalanya lalu menuturkan jika ia sedang tidak memakai pakaian, pegawai wanita itu tersenyum tipis lalu mengangguk mengerti.

Entah apa yang pegawai itu fikirkan melihat seorang wanita bangun di kamar hotel tanpa mengenakan pakaian sehelaipun, Suzy tidak tau dan 'sedikit tidak peduli' tentang itu karena bagaimanapun ia memang tidak memiliki sehelai pakaian apapun saat ini.

Pegawai wanita itu masuk membawa banyak alat kebersihan yang dikumpulkan menjadi satu dalam trolly yang ia dorong hingga masuk ke tengah-tengah pintu. Wanita itu mengeluarkan setumpuk kain yang ternyata adalah pakaian lalu memberikannya kepada Suzy.

Le P.A.C.S (Pacte Civil De Solidarité)  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang