Kak Dev [ 5 ] 🍃

3.7K 135 9
                                    

'Bruk'

Kak Dev tiba - tiba pingsan. Karena tidak kuat menopang tubuh kak Dev akhirnya tubuh gue terhuyung ke belakang.

Gue masih memeluknya erat, antara khawatir dan panik. Rusuh merogoh saku, dan hp gue ternyata ketinggalan di tas.

Mata gue udah panas melihat keadaan kak Dev sekarang. Muka kak Dev sudah pucat. Dan untunglah ada orang lewat kaya nya juga OSIS.

"KAK TOLONG!!"

"Dev kenapa dek?"

"Gak tau kak" kata gue sambil menahan air mata yang sedikit lagi akan meluncur bebas.

"Jaga disini ya kakak panggil yang lain dulu, jangan kemana - mana"

Gue cuma menggangkuk sambil memeluk tubuh kak Dev yang sudah terlukai lemah.

Akhirnya kak Dev dibawa ke UKS oleh yang lain nya. Gue hanya terpaku di tempat. Takut. Sangat takut sekarang.

💬💬💬

"Yona"

Panggilan mamah pun gue hiraukan. Bahkan tadi sama sekali enggak fokus selama aktivitas di sekolah berlangsung. Tatapan mata gue kosong.

Gue langsung ke kamar. Mendudukkan diri di samping ranjang. Memikirkan apa yang dimaksud kak Dev.

"Kak dev" gue terus menyebut namanya dalam hati. Ada yang janggal dari nama itu. Seakan sudah mengetahui nya sejak lama.

Tapi kami baru saja bertemu. Semua ini terasa seperti dejavu. Gue membuyarkan pikiran gue segera, sebelum semakin berbelit - belit.

"Yona" panggil mama sambil membuka pintu kamar gue dengan hati - hati.

"Hm?"

"Kenapa?"

"Gak papa kok"

Mamah gue pun membuka pintu balkon kamar gue. Seperti memandang sesuatu di depan sana.

"Kamu kalo punya masalah kelihatan banget Yon, kamu itu orang nya suka berisik kalo diem ketebak banget kalo ada masalah"

Gue pun menghela nafas berat. Berdiri nyamperin mama di balkon menatap langit yang biru cerah.

"Mah dulu Yona punya temen laki - laki yang akrab gitu gak?"

"Kenapa emang nya?"

"Temen Yona yang dulu sekarang kemana ya?"

Gue menatap langit biru sambil berfikir "setidak nya kami di bawah langit yang sama" gue emang selalu terbuka sama mamah menceritakan segala hal.

"Kamu dulu itu pendiem, sampe kamu cerita ada anak laki - laki yang mau jadi temen kamu dan sering banget main sama dia"

Gue memandang mamah dengan wajah penuh tanya. Sepertinya mamah tau yang gue maksud. Terasa ada yang hilang di hidup gue.

Saat bertemu dengan kak Dev. Berkontak mata dengan nya. Berkomunikasi dengan nya. Gue merasa menemukan potongan yang telah lama hilang.

Apapun itu gue berusaha mendapatkan informasi sekecil apapun. Mungkin dapat berguna.

"Tapi temen laki - laki mu itu ada dua dulu. Kalian akrab sekali sering kabur dari rumah terus main ke lapangan"

Mamah menatap ku sambil tersenyum mengingat masa - masa itu. Ada dua cowo? Berarti dulu gue cuma punya 2 temen cowo, gitu?

"Dah cepet sana ganti baju" kata mamah sambil beranjak pergi dari kamar gue.

Gue masih menatap langit biru yang setia dengan kecerahan nya.

My OSIS Boyfriend✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang